Aku meratapi diriku di bayangan air laut yang tenang di bawah jembatan jalan yang terbuat dari kayu yang terletak tak jauh dari daratan.
kurasa mereka salah menanggapiku, aku merasa baik baik saja,dengan hidup tanpa kekasih.menurutku kata sahabat jauh lebih indah di banding kekasih
"Hey!" tegur seseorang menepuk pundakku pelan dan penuh hati hati .sempat kaget namun hanya sekilas.
Aku pun menoleh mencoba bersikap ramah pada orang baru " ya?"lalu tersenyum padanya. Ya... Dia seorang gadis, dia pun membalas senyumanku tak kalah ramah
"Boleh aku duduk?" sambil menunjuk tempat di sampingku,"aa... Kau mau duduk? Silahkan!"aku sedikit menggeser pantat ku kesamping lalu mempersilahkan dia duduk
Setelah dia benar benar duduk, aku menyapu pandangn sekitar jembatan "masih banyak tempat kosong di sana, lalu kenapa dia memilih ke sini?ucapku dalam hati sambil melirik bingung gadis yang duduk di sampingku.
Namun apa urusanku,mungkin dia hanya ingin melihat laut dengan jarak yang lebih dekat.diam dan suara ombak yang ada di antara kami
" ekhhhm... Ngomong2 kau kesini sendiri?"aku tahu gadis itu hanya ingin meleburkan keheningan."hmmm... Seperti yang kau lihat.kau sendiri?"tanya ku kembali basa basi
"Yah... Sama seperti mu.ohh maaf sebelumnya,perkenalkan aku ahn sona" sambari mengulurkan tangannya kehadapanku lengkap dengan senyumnya. Tak ada pilihan lain selain membalasnya"park jimin sanang bertemu dengan mu"lalu membalas jabatannya
"Aaa...trima kasih" kedua sudut bibinya terangkat yang menggambarkan senyum indah di wajahnya.
"Boleh bertanya sesuatu?" menunggu persetujuan dariku.anggukan menjadi jawaban yang tepat. "Apa yang membuatmu sering kesini?" tanya agak sedikit ragu
Keningku berkerut kenapa dia tahu aku sering kesini? Ucap ku dalam hati."maksudnya?"
"Aa... Aku kerja di kafe chingu bagian sana" jelasnya menunjuk ke arah kafe di tengah pantai,akupun mengikuti arah telunjuknya"dan aku sering melihatmu lewat di depan kafe itu.ya... Mungkin aku tak akan heran jika kau bersama kekasihmu atau siapa,tapi selama ini aku hanya melihat mu sendirian"
Mendengar itu Aku membuang nafas berat" ya... Kau benar.terkadang aku sadar, untuk apa aku ke sini setiap malam hanya untuk duduk di pinggir jembatan sambil melamun...?"potongku menatap langit sesaat"entah mengapa aku selalu mengharapkan bintangku kembali ke dekapanku,padahal aku tahu bintang itu telah jatuh pada hati seseorang... "Aku tertawa miris" menyedikan..."ucapku menatap bayangku sendiri yang terlihat sengsara
Tiba tiba aku mendengar suara tawa tepat di sampingku, tanpa sadar keningku sudah berkerut bingung. Lama kelamaan tawa itu mereda,lalu dia menatapku" kukira hanya aku yang memiliki kelainan seperti ini. Dulu aku sama seperti mu, aku hanya menginggat masa lalu dan masa lalu, bahkan itu hampir membawaku ke rumah sakit jiwa"ucapannya terpotong sesaat seakan mengumpulkan tenang untuk mengucapkannya. "Dan pada akhirnya tuhan mempertemukan ku dengan orang sangat berarti untuk hidupku" dia menatapku lagi untuk ke sekian kalinya
"Cobalah untuk mengubur masa lalu itu, aku yakin masa depan tak seburuk yang kau kira" ucapnya seakan membujukku.aku hanya menunduk mendengar ajakannya."ya... Aku tahu tak semudah yang di pikirkan banyak orang.tapi cobalah sedikit demi sedikit kau pasti bisa melalui itu. Ingat,aku juga pernah berada di posisimu dan sekarang aku menikmatinya sepanjang detik"jelas gadis itu meyakinkanku.
Spontan senyumku mengembang mendengar setiap kata kata yang di lontarkan dari bibir mungilnya.
Aku menatap paras damai di wajahnya "indah ".
"A... Sebaiknya aku pulang, ini sudah terlalu malam. Aku duluan yah... Chingu " kata terakhirnya membuatku mendoak menatapnya datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Look at to the sky
De Todoterlalu takut mencintai. takut hati ini tersakiti lagi