38. Zona Nyaman

3.1K 416 7
                                    

Setelah hari di mana Gana sakit, kami lebih sering menghabiskan waktu bersama. Hari ini misalnya, kami bermain jenga. Permainan ini seperti uno stacko, hanya saja alat permainan terbuat dari kayu. Siapa yang kalah, tentu mendapat hukuman. Oceana yang baru masuk ternganga kaget ketika melihat Gana berjongkok di kolong meja sementara aku terbahak-bahak.

"Ngapain di kolong meja?" tanya sahabatku bingung.

"Kalah tiga kali main sama tuh si awan menyebalkan," ketus Gana. Anehnya aku malah tertawa senang. Kapan lagi bisa mengerjai super boss?

Saat permainan usai, aku bertanya pada laki-laki jangkung yang kini duduk dengan santai di lantai, menyenderkan punggungnya di pinggir sofa dan meraih remote televisi. "Gan, aku boleh keluar nggak?"

"Mau kemana?" tanyanya tanpa mengalihkan pandangan.

"Bosan. Sepertinya aku udah mulai enakan," jawabku. Dia menggelengkan kepala. Aku tahu perjuanganku belum usai. Kuhela napas dan mencoba membujuk laki-laki jangkung ini lagi.

Sementara aku berjuang agar diperbolehkan keluar, Oceana tertawa-tawa melihat hiburan saat berusaha membujuk Gana. Laki-laki itu memang pantas menjadi pemilik Abhamedia. Dia tidak tergoyahkan, Ferguso!

"Aku butuh keluar dari sini supaya bisa lebih kreatif, Gan," kataku. Dia mendengkus keras lalu menyenderkan badannya di punggung sofa. Jelas tidak percaya dengan ucapanku. Kutelan saliva dan mencoba meminta izin sekali lagi.

"Lagipula hanya di sekitar sini, kok. Boleh yaaa?" Sumpah! Ini seperti anak kecil lagi membujuk orangtuanya agar diperbolehkan makan cokelat. Oceana yang ada di sampingku tiba-tiba menggebrak meja.

"Boleh, dong! Boleh, dong! Ya? Ya? Eh, lo sompret ya, Sen?" Kuacungkan tinju pada Oceana yang terbahak-bahak. Bahkan Gana pun ikut tertawa. Baiklah, bila latahku membuat orang lain bahagia, aku rela.

"Ya udah, kamu boleh keluar. Tapi lapor sama security bawah ya. Kamu harus hati-hati!" Kuanggukkan kepala dengan senyum lebar.

"Deal, Pak Bos!"

Gana seperti itu memang beralasan. Sekarang tidak hanya dia, Oceana dan Mas Prama pun over protective. Aku tidak bisa menyalahkan mereka. Salah satu cerita yang membuat Gana menggeram marah seperti beruang mengamuk dan Oceana mengomel tiada henti adalah saat kakak mau membakarku. Waktu itu aku sudah duduk di kelas dua SMA. Kakak sedang sibuk di halaman belakang. Saat kudekati, ternyata dia sedang membakar semut dan serangga-serangga kecil lainnya.

Aku terkesiap dan kakak menolehkan kepalanya. Dia berjalan menghampiriku perlahan-lahan lalu memegang rambut panjangku. Semua hal yang berkaitan dengan kakak, membuatku ketakutan jadi seringkali aku hanya membeku dengan kaki gemetaran.

"Semua serangga menyebalkan harus dibakar!" serunya keras sambil menarik rambutku dan memantik api dengan korek api gas yang dipegangnya. Api menjilat ujung rambut panjangku, namun bau gosong mampu menyadarkan dari rasa takut. Aku mendorong kakak lalu berlari keluar rumah. Untunglah tetangga sebelah sedang menyiram tanaman, jadi api itu padam sebelum kepalaku benar-benar terbakar. Sejak itu aku tidak pernah memiliki rambut panjang lagi. Membayangkan rambut panjang menjuntai di kepala bisa membuatku bergidik takut.

Setelah sesi itu, aku kembali sering terbangun di tengah malam dengan jantung berdegup keras dan keringat dingin mengalir deras. Banyak malam juga yang kulalui tanpa bisa memejamkan mata. Mungkin Gana bicara pada sepupunya tentang kondisiku, karena perlahan telepon dari Sky tidak datang lagi meskipun dia masih mengirimkan pesan WhatsApp. Kondisi emosi dan mental yang naik turun membuatku lelah. Jadi ketika dua hari ini merasa lebih baik, aku ingin sekali keluar dari apartemen untuk sekedar berjalan kaki.

Beberapa hari setelah mendapat lampu hijau dari Gana dan Oceana kalau aku bisa keluar dari apartemen, aku mendatangi sebuah kafe mungil yang tidak jauh. Memandang keramaian dan orang lalu lalang mungkin bisa membangkitkan ide. Diam-diam aku menunggu rasa takut yang biasanya hadir, lalu merasa lega karena rasa itu tidak ada.

*
Uh-oh, Gana ngizinin Cloud untuk keluar rumah.

Apa yang akan terjadi ya?

Untuk jutaan awan di langit, jangan lupa untuk klik bintang di kiri bawah dan tinggalkan komen.
️☁️☁️☁️🌥🌥⛅⛅

Love
Ayas

My Cloudiest Sky (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang