2 - Tamu Cantik

33 7 5
                                    

Kini Kyla harus berpanas panasan mencari rumah sang pemilik dompet yang terjatuh di depan mall. Untung saja di dalam dompet tersebut terdapat KTP sang pemilik dompet yang tercantum alamat rumah nya.

Memang tidak sopan membuka dompet, tas, atau barang pribadi milik orang lain. Apa lagi orang tersebut tidak kita kenal. Namun Kyla tidak punya pilihan lain untuk segera mengembalikan dompet itu pada nenek tersebut.

Setelah nyasar beberapa menit saat mencari rumah tersebut, akhirnya Kyla menyerah pada pendiriannya untuk mencari alamat itu sendiri tampa bantuan orang lain. Kemudia ia menanyakan alamat tersebut pada warga sekitar. Tidak membutuhkan waktu lama untuk nya menemuka rumah itu.

Kyla masuk kesebuah gerbang berwarna putih yang terbuka lebar, ia memandangi kesekelilingnya. Disebelah kanan dari pintu gerbang terdapat garasi yang berisikan satu motor vespa matic berwarna biru muda dan sebuah mobil berwarna putih yang Kyla tidak tahu apa jenisnya, karena ia memang tidak mengetahui jenis jenis mobil.

Rumah kayu bertingkat dua yang tampak cantik, dengan pohon jambu air yang lebat disamping garasi. Halaman yang luas dipenuhi rerumputan jepang dan tanaman hias.

Ternyata masih ada kawasan rumah yang masih menampilkan kesan alami di tengah pemukiman Kota Bogor. Pikir Kyla.

Kyla menelusuri jalan setapak menuju pintu rumah tersebut. Sepertinya Nenek itu tahu jika akan ada seseorang yang akan bertamu ke rumah cantiknya itu, karena pintu pagar dan rumahnya terbuka lebar.

"Permisi" Ucap Kyla sedikit berteriak, berharap orang yang berada di dalam rumah mendengarnya. Saat ia sudah berada di ambang pintu masuk, Kyla juga dapat mencium aroma makanan yang sudah sangat familiar di hidungnya.

Tidak lama, seorang Nenek yang menggunakan celemek berwarna maroon kelaur dari sebuah ruangan. Wajahnya begitu hangat dan ramah. Walau sudah terlihat tua, Nenek itu masih terlihat sehat, ditambah pengelihatannya yang masih jelas, buktinya beliau masih mengenali Kyla dari jauh.

Sambil tersenyum, Nenek itu berjalan ke arah Kyla. "Kamu yang tadi tolongin Eyang di Lobby Mall kan?" Kyla hanya tersenyum, kemudian mencium tangan beliau.

"Kok biasa tahu rumah Eyang?" Walau tampak binggung dengan kehadiran Kyla, beliau tetap ramah dan terseyum.

"Tadi dompet Eyang jatuh kebawah mobil. Waktu masukin belanjaan," Kyla mengembalikan dompet tersebut.

"Maaf juga Eyang, saya sudah lancang membuka dompetnya untuk mencari alamat rumah Eyang." Sambung Kyla.

Kini Kyla sudah berada di dalam rumah kayu yang cantik itu. Awalnya ia menolak untuk masuk atau sekedar mampir, namun lama kelamaan ia tidak bisa menolak permintaan Nenek tersebut. Sepertinya beliau butuh teman, tampak dari rumahnya yang sepi.

Kyla memandangi sepasang bayi yang berada dalam bingkai foto yang terpajang didinding. Disebelah nya juga terdapat foto yang menggambarkan kedua bayi itu sudah semakin dewasa. Ada dua perempuan yang cantik dan lucu menggunakan bando dan baju yang sama pada foto tersebut.

"Itu anak Eyang, nama nya Mira dan Meira. Mereka sudah tidak tinggal disini, ikut sama suami nya masing masing." Tutur Eyang sambil menuntun Kyla kesebuah ruangan melewati ruang tamu.

Kini mereka sudah berada di ruang makan yang menyatu dengan dapur yang berada di depannya. Meja makan yang berada tepat ditengah ruangan tersebut sudah di isi dengan berbagai makanan yang lezat.

"Jika Eyang tinggal sendiri, untuk apa ia masak makanan sebanyak ini?" Batin Kyla.

Kyla duduk di salah satu kursi di meja makan tersebut. Eyang mengambil tiga piring dari sebuah lemari piring yang berada dekat lemari es, lalu ia letakan di atas meja makan.

ROCKET <3 AWANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang