10. Fireworks

7.9K 1.1K 149
                                    

10. Fireworks

.

.

"Kau terlihat cantik, Hanabi-chan." Puji Hinata saat melihat adiknya mengenakan kimono sutera berwarna merah.

"Aku tidak menyukai ini." Hanabi memasang ekspresi masam sambil mengamati pantulan dirinya di cermin.

Hinata berdiri di samping Hanabi dan memeriksa degan detail kimono yang hendak digunakan saat upacara penobatan pewaris klan Hyuuga kelak. "Mengapa? Kimono ini bagus dan sangat sesuai di tubuhmu."

Hanabi mengisyaratkan pada para pelayan untuk pergi. Kini tinggal Hanabi dan Hinata dalam ruangan besar yang beralaskan tatami.

"Nee-chan... aku tidak pantas dengan semua ini. Seharusnya semua ini menjadi milikmu. Semua ini adalah hak-mu." Suara Hanabi berubah lirih. "Seharusnya yang menjadi pewaris adalah kau... bukannya aku."

"Hanabi, kita sudah membahas ini sebelumnya."

"Nee-chan, mengapa kau dengan sukarela menyerahkan sesuatu yang jelas-jelas merupakan hak-mu?! Aku tidak menginginkan ini!"

"Orang yang pantas menjadi pewaris adalah kau." Hinata mencoba bersikap tegas. "Aku tahu itu. Otou-san tahu itu. Para tetua juga tahu itu."

"Lalu bagaimana denganmu?!"

"Aku tidak keberatan dengan hal ini."

"Maksudku..." Hanabi menatap kakaknya dengan gusar. "Apa yang akan kau lakukan setelah tidak menjadi pewaris?"

Hinata mengerjapkan matanya. "Tentu saja melanjutkan kehidupanku seperti biasanya. Berlatih... menjalankan misi... menemui teman-teman..."

Hanabi mengerang. Terkadang kakaknya ini sulit sekali diajak berkomunikasi. "Yang kumaksud adalah masa depanmu! Kau adalah puteri ketua klan Hyuuga... mustahil kau diijinkan menikah dengan pemuda yang berasal dari kalangan biasa." Ekspresi Hanabi berubah masam. "Bukan hal yang mustahil jika para tetua berencana menikahkanmu dengan... seseorang yang mereka anggap pantas."

"Aah..." Hinata hampir melupakan hal itu. "Kira-kira dengan siapa aku hendak dinikahkan..." Hinata berusaha menerka-nerka calon suaminya dengan hati yang pahit.

Klan Hyuuga menganggap diri mereka sendiri sebagai klan terbaik di Konoha dan memandang rendah klan-klan lainnya. Sejak dulu klan Hyuuga mengatur dengan ketat pernikahan anggota klan mereka demi reputasi klan dan menjaga kemurnian byakugan. Pernikahan dengan seseorang yang dianggap rendahan dan tidak selevel adalah sesuatu yang tabu dan dilarang. Jika ada seseorang yang membangkang, maka dia akan dijatuhi hukuman atau yang paling berat yaitu dieksekusi mati.

Ekspresi Hanabi berubah gelap. "Aku tanpa sengaja mendengar nama Hyuuga Kazuo disebut-sebut hendak menjadi pendampingmu."

Seorang souke tidak boleh menikahi bunke. Hyuuga Kazuo... dia adalah putera bungsu salah satu tetua klan. Kazuo adalah seorang souke... ninja yang hebat... berasal dari klan Hyuuga... usianya tidak berbeda jauh dengan Hinata... tak heran dia dianggap sebagai salah satu kandidat yang akan menjadi calon suami Hinata.

Hinata mencoba bersikap positif. "Menikah dengannya bukan hal yang buruk. Setidaknya dengan begitu aku masih tetap berada di Konoha." Hinata tidak bisa membayangkan seandainya dia harus menikah dengan pemuda yang berasal dari luar Konoha. Ia tidak sanggup membayangkan harus berpisah dengan keluarga dan teman-temannya.

Hanabi mengangguk sebagai tanda setuju. Meski begitu...

"Nee-chan, kau dan Uzumaki Naruto..."

"Aku sudah tidak mengharapkannya lagi."

Momiji - もみじTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang