Pagi ini
Mentari menyapaku dengan ceria, burung burung mengantarkan pesannya, air didaun pun merosotkan badannya hingga jatuh ke permukaan bumi.
Suasananya berhasil membuatku lupa dengan apa yg tejadi, aku menghirup udara perlahan sambil memejamkan mataku sejenak. Kali ini aku sangat semangat karna sambutan alam.
Akupun beranjak dari ranjangku dan ngambil peralatan mandiku.
08.59 KST
Aku udah tiba di kafe awal bet dah lebih tepatnya sebelum perform. Dan perform ke 2 ku berjalan dengan lancar.
Sambil mengistirahatkan kepalaku di atas meja sambil melipat tanganku dibawahnya.
Hari ini lumayan menyenangkan, aku menyeruput latte pesananku dan sesekali menatap orang orang ramai yang ada di luar jendela. Aku memutar kursiku dan menaruh latte milikku. Karna melihat sesosok yg tak asing bagiku
Melihatnya membuat hatiku bingung harus seneng atau sedih. Dia mengunjungi kafe dengan adik sepupunya itu.
Mereka duduk di meja nomer 3, yang letaknya lumayan jauh dari homeband. Aku memantau mereka sesekali, untung kali ini penampilanku sedikit feminim dan kemungkinan kecil dia mengenaliku. Sambil mereka menyantap makanannya ditemani dengan perform terakhirku hari ini.
Dipertengahan perform, dia melihatku dengan tatapan yg tak biasa yg membuatku seketika nervous, berusaha mengabaikannya dan aku hampir saja mengacaukan performaku.
Dia berbincang dengan gadis itu dan Langsung pergi ke arah homeband. Akupun berkemas dan berpamitan dengan teman kerjaku, tiba tiba seekor tangan memegang pundakku.
Chu?? Lu disini??
KAMU SEDANG MEMBACA
Blind Due To His Attention
Non-FictionCerita ini dapat menyebabkan -ketergantungan -kejang kejang -nabok diri sendiri -depresi Ga deng😂