I'm gonna make you feel alright tonight

640 36 51
                                    

Jihoon baru saja menutup pintu lokernya di dalam koridor ketika ia hendak melangkah. Tapi langkahnya terhenti ketika seseorang berdiri di hadapannya.

"Menyingkirlah." Jihoon meminta dengan malas. Ia lelah dikejar-kejar seseorang berhati busuk seperti Bae Jinyoung ini.

"Tidak, sebelum kau menatapku." Dan permintaan yang menjurus pada perintah itu hanya dijawab Jihoon dengan membuang muka.

Jinyoung tidak menyukainya. Ia mencengkeram pergelangan tangan Jihoon dan menariknya. Jihoon meronta meminta dilepaskan, tapi Jinyoung menulikan indera pendengaran.

Tapi hanya bertenggat beberapa detik seseorang mencengkeram pergelangan tangan Jinyoung yang secara otomatis membuat cengkeraman Jinyoung pada Jihoon terlepas. "Kau tidak mendengarnya? Jihoon memintamu untuk melepaskannya." Lai Guanlin dengan suara dalam dan dinginnya berkata.

"Bukan urusanmu." Jinyoung menatap sinis pria itu ketika sekarang gilirannya yang berusaha untuk melepaskan tangannya dari cengkeraman Guanlin yang terlalu kuat dan bisa saja menyumbat pembuluh nadinya. Sungguh, kekuatan Lai Guanlin itu bukan main, dan bukan sesuatu yang bisa dibandingkan dengan kekuatan Jinyoung.

"Tentu itu akan menjadi urusanku. Jika tidak, kenapa aku peduli dan mau repot-repot memisahkan kalian seperti ini?"

Jihoon tidak bersuara. Ia hanya mengawasi perkembangan situasi yang terjadi.

"Park Jihoon jelas-jelas sudah menolakmu. Kenapa kau tetap memaksa?"

"Sudah kubilang itu bukan urusanmu."

"Dan aku juga sudah bilang bahwa itu akan menjadi urusanku. Kau tahu? Aku tidak menyukainya setiap kali kau mendekati Park Jihoon seperti itu."

Jinyoung tidak menjawab lagi. Ia harus melepaskan sentuhan kasar yang diberikan Guanlin pada dirinya saat ini.

Tapi ia tidak sempat untuk itu. Karena pria oriental itu segera menarik paksa Jinyoung, menyeretnya untuk meninggalkan koridor. Tidak menggubris Jihoon yang memanggil-manggil menyerukan namanya. Dan Jihoon juga tidak memiliki gairah untuk mengikutinya. Ia jelas tidak akan membela Jinyoung yang sudah mengganggu hidupnya selama satu tahun terakhir. Jadi ia hanya melenggang pergi, dan berniat untuk menagih ceritanya secara langsung pada Guanlin nanti.

Sementara Guanlin sudah berhasil membawa Jinyoung ke dalam sebuah gudang dan mengunci diri bersamanya.

Guanlin melepaskan cengkeraman. Tapi Jinyoung tidak melarikan diri. Ia akan menyelesaikan semua ini dan akan tetap menjadi pria sejati.

"Kenapa kau tidak suka jika aku mendekati Park Jihoon?" Jinyoung membuka suara. Yang dibalas Guanlin dengan sebuah gerakan kasar lainnya.

Ia mendorong tubuh Jinyoung hingga punggungnya membentur dinding dan menyudutkannya. Dan mendaratkan sebuah ciuman di bibirnya. Jinyoung membulatkan sepasang mata bulatnya. Apa yang ia rasakan saat ini benar-benar sulit dipercaya. Sekujur tubuhnya melemas. Tapi ia bersyukur ia masih bisa menopang tubuhnya menggunakan sepasang kakinya. Ia tidak berusaha untuk melepaskan diri dari sentuhan Guanlin kali ini. Tidak juga membalasnya. Ia hanya diam dalam keterkejutan mendalam. Tidak sanggup berkata-kata.

Guanlin melepaskan sentuhan itu dan menatap mata Jinyoung yang menatapnya tidak percaya. "Karena aku ingin akulah seseorang yang kau dekati." Menyentuh wajah Jinyoung, ia mengusapi perlahan bibir Jinyoung menggunakan ibu jarinya. "Aku menyukaimu." Tidak melepaskan tatapannya. "Aku akan menjadi pria paling bahagia jika kau bersedia untuk membalas perasaanku."

Ia sendiri tidak mengerti. Kenapa ia bisa menyukai seseorang yang memiliki sifat buruk seperti Bae Jinyoung?

Entahlah. Klise cinta telah membutakannya.

Lagipula ia menyukai diri Bae Jinyoung. Masalah sifat, itu bisa menyusul. Ia akan mengubah Jinyoung nanti jika ia benar-benar harus.

Ia kembali menghapus spasi di antara belahan bibir keduanya. Jinyoung merasa jantungnya berdebar lebih kencang dari batas normalnya. Ia memejamkan sepasang mata persis seperti apa yang Guanlin lakukan. Guanlin menggerakkan bibir dan melumatnya. Jinyoung mendesah, mulai mengalungkan lengannya di leher Guanlin ketika membalas dengan perlakuan serupa. Hingga ciuman itu membawa keduanya pada sebuah permainan lidah. Kedua tangan Guanlin mulai menelusup ke dalam pakaian Jinyoung. Dan mereka akan melakukan sesuatu yang lebih di sana.

Jinyoung tidak mengerti dengan perasaannya. Tapi ia tetap mengikuti permainan ini dan terbuai begitu saja.

Dan lupakan tentang rencana Gunalin yang ingin mengubah sifat Jinyoung. Ia bahkan sekarang akan mengubah secara utuh hidup seorang Bae Jinyoung selamanya.

.

.

.

.

You've Driven Me Nuts 🥜 2Park [⏹]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang