Cinta pertama

8 1 0
                                    

Bugh..
Duh sial banget sih.. pake acara jatuh segala kenapa ga liat kalo ada lubang segede itu..

"Hahahha... "tawa Mira dan Iren seketika pecah saat melihat mysha jatuh ke dalam lubang

"Eh.. Hati-hati dek.. " Ha?? Ini yang bener.. Hati hati.. Perhatian banget sih..oh my god Kenal aja engga.

"I-iya.. Kak" shit betapa malunya gue ya emang sih lubangnya ga dalem tapi malunya kan dalem banget ini, "kayaknya lebih baik gue langsung pergi atau gue bakal ketawan kalo gue lagi blushing" ucap Mysha dalam hati demgan meruntuki dirinya sendiri

"Eh.. Mysha tunggu, duluan ya kak"pamit Mira dan Iren untuk ngejar Mysha

"Cie.. Hati-hati hahaha.. Duh idaman udah ganteng, perhatian lagi" Iren mah.. Bisa aja godain Mysha

"Iya tuh, Itu kan kak Arya aduh, kira kira udah punya pacar belum yah" ucap Mira menambahkan perkataam Iren yang sedikit menggoda

"Apaan sih, Bodoamat ambil aja noh buat kalian"ketus Mysha yang ga tertarik dengan topik meeka

"Beneran nih buat kita awas ya.. Entar kalo udah jadi milik kita nangis-nangis"

"Ya udh ambil aja BODOAMAT!! Lagipula.. Itu kan ya cuma reflek aja liat gue jatuh kalo ga percaya coba aja besok kalian jatuh depannya kak Arya pasti kak Arya ngelakuin hal yang sama udah ah.. Gue pulang jangan kangen"Jelas Mysha panjang lebar kali tinggi bagi alas

"Ih.. Yang ada lo kali yang kangen sama ocehan kita yang ga ra"tanya Iren

"Haha iya tuh, nyesel lo ninggalin cewek cantik kaya kita" tambah Mira

"Barusan itu sahabat gue, perasaan juga seharusnya gue yang bilang kayak gitu secara mereka kan yang pasti nyariin gue disaat gue lagi ga online whatsapp karna sibuk banget hehe" Batin Mysha dengan menyombongkan diri gapapa kali sekali sekali sombong dikit

***

"Arg... Akhirnya bisa rebahan juga, huft.. Hari yang melelahkan dan super duper sial, hm.. Kalo dipikir pikir kak Arya ganteng juga" Ucap Mysha sambil senyum senyum memutar kembali memori tadi siang "ish.. Apaan sih kenapa malah jadi kak Arya coba"Gerutu Mysha

Pyarr..
Lagi lagi setiap pulang sekolah Mysha harus mendengarkan keributan dari orang tuanya yang entak apa hingga membuat mereka tak ada yang ingin mengalah

"Duh.. Apalagi sih itu kenapa setiap pulang harus dihadirkan sebuah suguhan pahit pertengkaran antara mama sama papa
" Ucap Mysha sambili menutup telinganya dengan bantal,

"Aaa... Mysha capek hiks.. Hiks.." Tangis Mysha pun langsung pecah

"Ga.. Gue ngga boleh nangis gue bukan cewek yang lemah, ok Mysha kamu harus kuat ngadepin ini semua" Ucap mysha untuk memberikan semangat untuk dirinya yang malang Mysha pun mulai beranjak dari tempat tidur untuk menghampiri orang tuanya

"Mamah, papa, ga capek apa kalian berantem mulu Mysha capek ma pa kalo harus dengerin kalian ribut" teriak Mysha yang telah menuruni anak tangga

"MYSHA DIAM KAMU!!! ini ya ma.. Ajaran kamu sekarang liat Mysha ga punya sopan santun sama sekali, orang tua macam apa kamu" Sentak Bisma ayah Mysha

"Apa pah?? Ga salah?? emangnya papa sudah ajarin apa aja sama Mysha, udah ngerasa paling bener ya?? "Bentak Ratna mama Mysha yang tak mau kalah

"MAMA PAPA!! cukup sudah cukup Mysha mendengarkan perdebatan kalian, lanjutin aja terus sampe kalian puas!! " Bentak Mysha yang sudah tak kuasa menahan emosinya yang meledak dan pergi meninggalkan keduanya

"MYSHA.. Mau kemana kamu" Teriak
bisma

"Bukan urusan papa, apa peduli papa sama mama dengan keadaan aku!! " Pungkas Mysha mengakhiri semua perdebatan dengan diiringi senyum yang miris

"Tuh urusin anak kamu mama capek mending keluar, jagain anak kamu baik baik" Ratna mulai melangkahkan kakinya untuk keluar

***
Sesampainya Mysha di taman yang terletak tidak jauh dari rumahnya Mysha menjatuhkan dirinya diatas hamparan rerumputan ia menangis tersedu sedu,dan pada saat itulah hujan tiba tiba turun dengan derasnya, suara petir mulai bergemuruh diikuti teriakan histeris Mysha untuk melampiaskan semuanya.

Sudahlah apa yang akan terjadi biarlah terjadi,

"Mysha harus kuat, Mysha ga boleh nangis, Mysha harus buktikan bahwa Mysha wanita yang kuat" Tutur mysha dalam hati untuk memperkuat dirinya yang kini sedang rapuh, mungkin mulai sekarang Mysha harus bersikap sedikit cuek dengan pertengkaran kedua orang tuanya atau dia akan terus terusan seperti ini menjadi gadis yang LEMAH

Hujan sudah mulai mereda sebaiknya dia pulang

Bugh..
Mysha terpental hingga jatuh di hamparan rerumputan akibat benturan yang cukup keras dari seorang lelaki yang berlari dari arah timur

"Eh.. Sory sory gue ga sengaja"ucap lelaki tersebut

"Iya ga papa"Mysha mulai membersihkan badannya dan hendak berdiri, tapi tiba tiba sebuah tangan terulur untuk membantunya berdiri akhirnya okelah untuk kali ini terima pertolongan dari cowo rese

"Eh.. Bentar kayaknya kita pernah ketemu deh"tanya cowok tersebut

"Ya jelas lah pernah orang dia yang waktu itu bilang hati hati saat gue lagi jatuh ke lubang, dasar pikun" batin Mysha

"Maaf mungkin anda salah orang"ketus Mysha

"Engga, gue ga salah kk lo kan yang waktu tempo hari jatuh ke lubang itu kan"tanya lelaki tersebut

"Permisi saya mau pulang"pamit Mysha dengan gaya sok cuek nya

***

"Dari mana saja kamu" langkah Mysha terhenti dengan suara papanya

Mysha langsung melangkahkan kakinya dengan cepat dan tak menghiraukan pertanyaan papa nya

"Mysha!! Papa lagi bicara sama kamu"bentak papa Mysha, seketika Mysha memutar balilkan badannya dan menghadap papanya dan dengan santainya ia berjalan menghampiri papanya

"Memangnya apa peduli papa sama keadaanku"tutur Mysha dengan senyum miris dengan papanya dan logat santainya tanpa dia harus menampakkan bahwa dirinya sedang tersulut emosi

"Jelas papa peduli lah papa itu sayang sama kamu Mysha"

"Omong kosong memangnya kemana aja papa selama 15 tahun hingga sekarang Mysha tumbuh tanpa campur tangan kalian, kalian selalu sibuk dengan pekerjaan kalian masing masing, apa kalian pernah ngasih kasih sayang sama Mysha, berlimpah harta dan tahta masih belum cukup bagi Mysha mendapatkan kebahagiaan tersebut, ga ada gunanya kalian bekerja berangkat pagi dan pulang larut malam jika kalian ga pernah ada buat Mysha"

"Mysha!! Papa sama mama bekerja itu untuk kamu dan seharusnya kamu bangga kamu bisa menikmati semua jerih payah papa sama mama"

"Bangga papa bilang?? Bangga karna Mysha harus membayar kalian terlebih dahulu agar bisa mendapatkan waktu kalian, sudahlah hanya membuang waktu papa sama mama mwngurus Mysha anak yang tak tau malu" Pungkas Mysha mengakhiri perdebatan mereka

"MYSHA!! PAPA BELUM SELESAI BICARA, MYSHA, MYSHA!! " semua teriakan bisma sama sekali tak dihiraukan oleh Mysha

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 31, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tentang CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang