0

12 3 0
                                    

Flasback

Suasana mulai tak kondusif, banyak siswa yang tergeletak penuh luka lebam diwajah mereka, Mugie gadis itu masi saja sibuk menghajar siapa saja di depannya yang menurutnya menganggu itu, tanpa mengindahkan wajah cantiknya yang penuh luka. Lebam pada pelipisnya, sudut bibir yang robek akibat pukulan dengan darah mengering tak menghentikannya melakukan aksinya itu, teman segengnya juga tampak sama babak belurnya dengan dirinya, bahakan ada yang tak sanggup lagi berdiri.

"Gue uda bilang anjing, kalo lo ada masalah sana gue datengin gue, gak usah usik temen gue" umpatnya kasar sambil terus memukuli seorang laki laki di depannya yang tampak kewalahan itu

"Woi polosi anjir, cabu cabut" teriak Dedy salah satu teman Mugie berlari tunggang langgang dengan beberapa orang lain yang berada diloksai itu

Mugie meboleh sekilas, merasa mendapan celah, tanpa Mugie sadari laki laki tadi mengambil sebuah balok dan memukulkannya pada kepala Mugie dengan keras

BRUK

Diem, penglihatannya berkunang kunang, dengan pelan dia menolehkan kepalanya pada si pelaku, laki laki itu melempar balok kayu itu asal dan mencoba kabur, namun sayang dengan kepala berdenyut Mugie berhasil mengejarnya dan ia hajar habis habisan tanpa peduli darah mengalir dipelipisnya.

"Gi udah, polisi anjir, bisa bahaya kalo kita kena tangkep" Dedy menarik paksa Mugie walau dengan susah payah akhirnya ia berhasil membawa Mugie pergi menghindari polisi

Mugie, meski ia seorang siswi namun jangan diragukan lagi, jika sudah berhadapan dengan musuh bebuyutannya ia akan berubah menjadi macan betina yang siap menerkam siapa saja, ia paling tak suka melihat temannya diusik apalagi masalah ini bersangkutan dengan dirinya.

*****

Mereka terus berlari menghindari kejaran polisi,dengan nalas tersengal, tanpa menghiraukan luka di tumbuh meraka akhirnya mereka sampai di warung mang Didin yang mereka jadikan markas itu

Semua memandang diem kearah Mugie yang tampak kesal, darah semakin banyak mengalir dipelipisnya, baju seragam sekolahnya telah terkena noda darah

"Kita kerumah sakit, gue gamau ya di amuk pengawal lo" ucap salah satu di antara mereka Rio

"Ayo bos, bisa gawat kalo lo kenapa napa" tambah Dodi

"Gi, please nurut kali ini oke. Gue masi mau hidup" balas Dedy menarik pelan tangan Mugie, namun belum sempat mereka berjalan menuju mobil Rio, Mugie sudah ambruk tak sadarkan diri, membuat mereka semya panik

Flasback off

******

"Siapa? Siapa yang beraninya lakuin itu?" Arga berucap dingin

Saat sampai dirumah sakit, mereka segera mencari keberadaan Dedy yang menjawab telfon tadi, dan saat menemukan dan menanyakan keadaan Mugie, Dedy pun menceritakan semua apa yang telah terjadi.

Dengan takut takut dia menjawab pertanyaan Arga padanya

"Bayu, Bayu Pradipta anak dari SMA S, dia kesel karena adeknya jadi depresi habis diputusin cowoknya, dan cowonya itu suka sama Mugie. Bayu tau kalo Mugie paling ga suka temennya di ganggu jadi dia mancing Mugie dengan Andi sebagai umpan, dia ngirim foto Andi yang uda babak belur ke Mugie dan jadilah kita nyerang sekolah mereka"

Setelah mandapan jawaban itu, mereka berlima hanya bisa mengha nafas kasar, meski mereka sudah bersahabat sejak lama namun hanya Mugie satu satunya yang berbeda, jika biasanya cowok yang sering tawuran namun ini kebikannya. Sejak dulu Mugue sangat suka berkelahi, berbeda dengan para sahabatnya yang mesku memegang sabuk hitam karete, mereka sangat bertolak belakang, namun karena itulah mereka jadi saling melengkapi.

Tak lama, dokter yang menangani Mugie keluar, mereka segera menanyakan keadaan sahabat mereka itu

"Bagaimana keadaan teman kami dok?" Arga bertanya tenang, walau nampak jelas raut khawatir di wajah tampannya itu

"Pasian telah melewati masa keritisnya, ia menerima jahitan pada luka dikepalanya. Kalian bisa menjenguknya setalah ia dipindahkan di ruang rawat" jelas sang dokter ramah, setelah itu meninggalkan mereka yang bisa bernafas lega

"Thanks Ded, lo uda bawa dia kerumah sakit. Mending sekarang lo obatin muka lo terus pulang, biar kita yang jaga Mugie" ucap Gava berterimakasi yang dibalas anggukan oleh Dedy

"Yok gue anter, swkalian mau urus administrasu si bocil" ajak Billy sambil lalu, diikuti Dedy  di belakangnya setelah berpamitan pada yang lain.

******

Mugie's DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang