Gara-Gara Selingkuh (GGS)

Pernikahan Sederhana

Gara-Gara Selingkuh

Chapter 1: Pernikahan Sederhana

Sebut saja namanya Ani, dia adalah wanita tangguh yang telah menikah sejak tahun 2011. Pernikahan di usia yang sangat matang dan berharap pernikahan tersebut benar-benar sematang usianya. Setelah lama mencari calon suami dan bertemu dengan banyak pria yang begitu sering menipu dirinya, ia harap ia bisa mendapatkan suami yang baik dan setia tidak seperti laki-laki yang selama ini ia kenal. Bulan Ramadhan tahun 2011 Ani menikah dengan Ali Pernikahan yang sangat sederhana tanpa acara resepsi pernikahan. Ya, pernikahan itu hanya dilakukan di KUA dengan syukuran sederhana membagikan nasi kotak kepada kerabat dan tetangga. Pernikahan sederhana karena Ali bukanlah orang yang kaya. Bahkan tak ada satupun keluarga Ali yang datang ke acara pernikahan tersebut. Sepertinya hubungan Ali dengan keluarganya kurang baik. Walau begitu keluarga Ani menerima dengan baik kedatangan Ali, hanya kakak perempuan Ani yang belum menikah waktu itu yang menolak dengan tegas kedatangan Ali, alasannya asal-usul Ali yang tak jelas dan status dudanya yang juga tak jelas tanpa memiliki surat cerai. Bahkan KUApun menulis status Ali sebagai perjaka karena tidak tahu Ali duda dan memang keluarga Ani sengaja tidak mengatakannya karena memang urusannya akan semakin rumit di KUA.

"Pernikahan kita memang sangat sederhana, tak ada gaun pengantin, tak ada teman-temanku atau teman-temanmu yang datang, tak ada wedding orginezer yang mengabadikan acara sakral tersebut melalui video atau foto, tak ada tamu yang hadir, hanya ada ayah dan adik-adikku yang datang di KUA siang itu. Dengan mas kawin sederhana. Aku menerima apa adanya, karena bagiku uang dan kemewahan bukanlah segala-galanya. Rasanya terharu sekali mengenang pernikahan kita waktu itu, apalagi saat kita pulang dari KUA, kita disambut tangis haru oleh ibuku. Akhirnya anak perempuannya ada yang menikah setelah orang-orang banyak menggunjing tentang perawan tua untuk aku dan kakaku yang belum menikah. Aku berharap pernikahanku yang sederhana ini selalu kokoh dan jauh dari masalah-masalah yang rumit. Aku juga berharap suatu hari nanti kakaku bisa menerima suamiku dengan senang hati tanpa mempermasalahkan status dudanya dan asal-usul keluarganya yang tak jelas."