Chapter 4

13 3 0
                                    

16.00

Kala itu aku yang sedang berdiri di depan aula bersama tri di hampiri ayu dan nuri waktu itu aku tidak tau apa tujuan mereka seingatku aku dan tri telah memberikan tanda tangan di buku suci para anak baru

Ketika itu nuri pun menyapa kami
"Hai kak.. O iya aku udah tau lo dimana sekre dan apa organisasi yang kakak pimpin"

"O iya kamu ingat ya tugas yang kakak kasih.. Kakak aja nggak ingat" Ucap ku ke nuri

"Kebiasaan lu bro pasti lu keluapaan terus...!" Sahut tri ketika itu

Ayu dan nuri pun tertawa mendengar ucapan tri waktu itu aku tau bahwasannya aku punya kebiasaan buruk melupaka sesuatu sebenarnya ini bukan kebiasaan ku tapi aku emang punya masalah tenatang ingatan ku waktu aku kelas X (sepuluh) dulu aku pernah kelupaan akan perkataan ku waktu itu

"Anak-anak siapa yang tau arti kata arbitrer dalam bahasa" Tanya guru ku bahasa indonesia di kelas

Aku dengan suara yang kecil menjawab "berubah-ubah atau tidak tetap ya kan?"

"Iya gibran apa jawabannya nak?"
Tanya guruku yang mendengar suara kecil ku itu

"Apa bu.. Aku nggak bilang apa-apa tadi" Ucapku sambil terheran

Teman sebangku ku pun berkata kepada ku
"Gibran lu nggak ingat bilang apa tadi?"

"Emang aku bilang apa?" Jawab ku sambil terheran-heran

"Ayo gibran apa jawabannya? Ibu nggak akan marah kalo kamu salah nak"

"Aku nggak bilang apa-apa bu srius"

"Loh.. Tadi kamu bilang sesuatu.. Ibu pun lihat bibir kamu menjawab pertanyaan itu tadi.." Ucap guru ku sambil terheran

"Iya bu aku nggak bilang apa-apa tadi"

"Yaudah lah kita lanjutkan minggu besok pembahasan kita hari ini.. Gibran kamj ingat ya apa yang kamu bilang tadi"

"Aku nggak hilang apa-apa tadi bu" Jawab ku dengan muka terheran-heran kala itu

"Yaudah lupakan aja udah silahkan keluar"

Kami pun keluar kelas rafi yang waktu itu duduk di belakang ku menyapa ku dan berkata
"Gibran kamu nggak ingat apa yang kamu bilang tadi pas ibu memberikan pertanyaan?" Tanya-Nya kepada ku

"Emang apu ada bilang apa tadi aku nggak bilang apa-apa"

"Serius lu jawaban lu bener tadi kok nggak lu keraskan seharusnya dapat nilai lu malah nggak jawab"

"Lah elu tau jawabannya kok nggak lu jawab tadi..?" Tanya-Ku ke rafi

"Yah elu kan jarang dapat nilai gua nolong elu tadi gua pikir elu pura-pura lupa jawabnnya biar salah nggak malu tadi.." Ucap rafi kepadaku

Sebenarnya bukan hanya itu hal yang pernah aku lupakan sebelum itu aku lupa akan beberapa hal yang pernah di perintahkan atau yang aku ucapkan

Dulu waktu aku kecil ibu ku pernah menyuruh ku mengambil sendok di dapur.. Ketika aku sampai di dapur aku lupa apa yang di surub ibu ku dan aku kembali menanyakan apa yang di perintahkan ibu ku kala itu

Dan aku juga pernah memberikan materi di organisasi ku dan ketika itu junior-juniorku meribut dan aku menegur mereka ketika itu aku lupa apa yang aku sampaikan.. Itu semua adalah sebagian kecil dari kebiasaan ku

Itu berawal ketika aku kecil dulu aku sering terpeleset ketika masuk kamar mandi dan kepala ku terbentur ke lantai... Kalo tidak salah kepala ku terbentur 4 kali dan yang terkahir membuat aku pingsan di tempat lalu ibu ku membawa ku ke rumah sakit dan dokter berkata bahwasannya gara-gara terbentur itu aku memiliki gangguan pada ingatan ku aku sering lupa akan hal-hal sepele saja tapi dokter juga berkata bahwasannya aku harus menjaga kepala ku agar tidak terbentur lagi karna itu akan bersifat fatal jikat terjadi.. Dan kemungkinan aku akan kehilangan ingatan ku gara-gara itu..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 24, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sory And Thank'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang