4

42 5 0
                                    

Jengah dengan sikap Diandra yang terus-terusan begitu akhirnya Raina pun angkat bicara.

-taman belakang sekolah

"Ra kok kamu jadi menjauh gini sih sama kita, kamu jadi jarang ngumpul sama kita, kamu jadi jarang nimbrung di grup, kamu jadi Diandra yang asing, ga seperti dulu yang kita kenal, plis ya Ra jangan karena cowo kamu kaya gini, inget Ra kita itu sahabat kamu, sahabat itu lebih dulu kenal sama kamu ketimbang pacar baru kamu tu si Alan" ucap Raina kesal.

"tahan Rain tahan" ucap Nila.

"ga bisa diginiin terus, Diandra lama-lama itu makin semakin asing sama kita,maksudnya apa coba hah?" ucap Raina.

"maksud aku bukan gitu Rain" ucap Diandra.

"terus maksud kamu apa hah?" ucap Raina. Nila dan Naya hanya bisa mengelus ngelus punggung Raina agar Raina tidak berlaku kasar ke Diandra.

"aku ga mau ngecewain Alan, jadinya aku selalu sama dia, dan ngelupain kalian, maafin aku" ucap Diandra menunduk.

"kamu gamau ngecewain Alan tapi kamu ngecewain kita semua Ra" ucap Raina.

"udah Rain udah" ucap Naya menenangkan Raina.

Akhirnya Raina pun pergi meninggalkan Naya, Nila, dan Diandra.

"inget Ra, kita lebih kenal kamu lebih dulu, kita duluan bukan Alan jadi tolong jangan lupain kita walaupun ada Alan yang datang mengisi kekosongan hati kamu itu" ucap Nila.

"aku duluan ya Ra" ucap Naya.

Akhirnya Diandra di tinggalkan sendirian di taman belakang sekolah dengan segala berjuta penyesalannya dan kebingungannya, dia bingung dia harus apa sekarang, karena sahabatnya sudah kecewa sama dia, dia mau minta maaf sebelum semuanya terlambat, tapi malem ini dia mau kencan sama Alan, karena Alan bilang dia mau ngomong sesuatu, entah apa itu Diandra ga peduli, yang dia pedulikan nya sekarang adalah sahabat-sahabatnya. Pikirannya sekarang adalah dia harus minta maaf sama sahabatnya sebelum ia terlambat, dengan segala penyesalan Diandra mengejar sahabatnya itu sampai lah di koridor kelas.

"RAIN, NILA, NAYA BERENTI AKU MAU NGOMONG" ucap Diandra dengan sedikit teriak.

Mendengar suara Diandra, mereka pun berhenti dan Diandra nyamperin mereka.

"HUAAAAA AKU MINTA MAAF SELAMA INI AKU UDAH JARANG MAIN SAMA KALIAN AKU MINTA MAAF AKU BERUBAH AKU NYESEL" ucap Diandra dengan air mata yang turun dari matanya, dia sadar selama ini dia salah.

Dan langsung dipeluk oleh sahabatnya itu.

"baru sadar sekarang hnm?" ucap Raina.

"udah Rain udah , Diandra udah minta maaf gini sama kita" ucap Nila.

"udah Ra jangan nangis" ucap Naya sambil mengelus punggung Diandra untuk menenangkannya.

"maafin aku Rain, aku tau aku salah, aku minta maaf" ucap Diandra.

"huaaa aku juga minta maaf Ra tadi udah bentak-bentak kamu" ucap Raina sambil memeluk Diandra.

"kamu ga salah Rain, aku malah berterima kasih sama kamu, karena kamu udah nyadarin aku dari semua ini, maafin aku" ucap Diandra dengan nada penyelesalan.

"iya Ra kita maafin kamu kok" ucap mereka berbarengan dan mereka pun berpelukan.

Raina harap Diandra tidak akan berubah lagi.

Nila harap mereka akan seterusnya begini.

Naya harap semuanya baik-baik saja seperti awal dulu.

Diandra harap dia tidak melakukan kesalahan untuk kedua kalinya.

"ohh iya gaes, ntar malem Alan mau ngajak kencan" ucap Diandra.

"lah emangnya belum jadi-jadi itu kencannya?" tanya Nila.

"udah mau 2 bulanan ya wkwk" ucap Raina.

"tau ya di undur terus udah kea apaan dah" ucap Naya.

"wkwk gatau tu si Alan" ucap Diandra.

Setelah itu pun mereka ke kelas mengikuti pelajaran dan bel pulang berbunyi dan mereka segera bergegas pulang ke rumah masing-masing.

persahabatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang