Chapter 4 : Set Me Free

11.3K 385 67
                                    

Aku sudah tidak tahu ini sudah berapa jam sejak Sasuke menyetubuhiku dengan brutal. Bunyi tamparan bokongku dan selangkangan Sasuke menggema dalam kamar ini. Dicermin almari kulihat seorang pemuda mungil yang menungging dan lelaki dewasa yang sedang menggempurnya dari belakang diatas ranjang.

"Annh..su-sudah kumohon..hiks hiks"

Dan setelah permohonan yang entah keberapa kalinya dan sedikit tangisan Sasuke akhirnya berhenti setelah orgasme sebanyak tiga kali dan jangan tanyakan berapa kali aku orgasme hingga membuatku bahkan tidak bisa membalik badanku sendiri dari posisi menungging.

Setelah membalik badan dan menciumku paksa Sasuke pergi dengan seringai mengejeknya seperti biasa, dan itu menjengkelkan setengah mati. Dalam beberapa hari ini Sasuke terus melatih mulut dan anusku selama aku mens. Tampon besar yang mengganjal dalam vaginaku membuatku merasa seperti sedang disandwich bila penis Sasuke menyodok anusku. Dia menyodomiku dengan berbagai gaya, berdiri, duduk, nungging, tengkurap sampai berbaring miring. Meski jarang memakai pelumas, lama-lama aku terbiasa juga dan selalu menikmati orgasme. Sebenarnya disetubuhi lewat vaginaku akan lebih aman karena vagina akan mengeluarkan cairan alami yang mengurangi rasa sakitku ketika digenjot Sasuke. Tapi sensasi ketika penis besar sasuke menyodok anusku dan mengenai prostatku tanpa henti membuatku hilang akal.

Tapi hal ini bukan berarti aku rela digaulinya begitu saja. Aku selalu melawan dengan keras bila dia mendekat. Aku benci sekali melihat gayanya yang dingin dan sok berkuasa seakan-akan aku ini adalah properti miliknya yang bisa dipermainkan begitu saja. Aku tahu, seharusnya aku memakai cara lain selain kekerasan karena perlawananku hanya akan membuat birahi Sasuke semakin melonjak tinggi. Dengan penuh semangat dia memiting dan meringkusku sebelum menyetubuhiku dengan kasar. Bisa dibilang perkelahian kami adalah foreplay.

Tidak cukup dengan mengajariku lewat praktek, Sasuke juga menjejalkan teori bercinta (ralat: yang kami lakukan sama sekali tidak pantas disebut bercinta karena tidak ada setitik pun molekul cinta di sana) lewat majalah, buku dan film. Kamarku yang tadinya kosong, hanya berisi ranjang besar dan lemari mendadak menjadi penuh setelah dua rak buku memenuhi dua sisi tembok hingga ke langit-langit. Ditambah lagi sebuah televisi LED berukuran 42 inchi. Rak itu dipenuhi berbagai buku teori dari kamasutra hingga novel-novel seks dan majalah pornografi dari dalam dan luar negeri. Tapi yang lebih gila, tv besar itu terus menyiarkan film-film porno tanpa henti. Bahkan saat jam tidur pun televisi itu terus menyala hanya suaranya yang mendadak di-mute. Aku Tidak bisa menyalakan dan mematikan tv itu sesuka hatiku karena dikontrol dari luar.

Aku seperti sedang dicuci otak. Yang ada di kepalaku selalu hanya seks. Sepraiku lembab karena selangkanganku terus-terusan becek. Aku tidak peduli lagi dengan kamera-kamera pengintai yang ada. Aku ikut menggeliat dan mengerang seperti bintang porno yang kutonton. Sasuke sendiri juga senang sekali menggumuliku di depan tv. Dia sering memaksaku menceritakan apa yang sedang ditayangkan di layar LED itu dengan detail. Wajahku yang memerah sampai ketelinga dan suaraku yang terputus-putus karena kelelahan membuatnya makin gila menggenjotku. Saat orgasme, aku mengerang dan mendesah bersaing dengan bintang porno yang sedang kami tonton.

Akhirnya aku capek. Mataku perih karena terus menonton dan membaca. Tenggorokanku kering karena terus mengerang dan berteriak. Badanku pegal-pegal karena terus menggeliat dan mengejang. Aku jenuh dan mulai putus asa. Apa aku akan menghabiskan sisa hidupku dengan cara seperti ini?

Kuputuskan malam ini aku harus keluar dari kamar mesum ini. Satu-satunya tempat yang terpikirkan olehku adalah kamar mandi. Baru lima belas menit duduk di atas kloset, mendadak lampu kamar mandi mati. Walaupun sempat menjerit kaget, tapi aku tetap diam di tempat. Aku tidak tahu apa lampu kamar mandi ini benar-benar mati atau dimatikan dari luar karena lampu kamar tidur masih menyala.

Tidur Dengan Musuh (Remake) ( SasuNaru Yaoi ) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang