Rumit

1.1K 130 22
                                    

Untuk Jiminie

Aku tahu kau malas untuk membaca surat ini. Aku tak punya pilihan lain selain menulis surat seperti ini. Aku ingin tahu kalau aku sebenarnya tidak pernah berniat meninggalkanmu begitu saja. Awalnya ayahmu terus menghinaku soal latar belakang pendidikanku. Dan itu benar-benar membuatku marah pada ayahmu. Sampai suatu hari, dia membujukku untuk melanjutkan pendidikanku di Jepang agar aku bisa lebih setara denganmu dia bahkan mengancam akan melenyapkanmu jika aku tidak mengikuti keinginannya itu. Ayahmu juga bilang padaku akan menjelaskan semuanya padamu saat aku pergi. Bahkan dia juga bilang sepulang aku nanti dia akan menikahkanku denganmu. Tapi buktinya, kau malah menikah dengan orang lain. Aku harap kita bisa kembali Jiminie

Annyeong,

Jeongyeon

Jeongyeon tersenyum setelah menuliskan surat itu untuk Jimin. Dia langsung melipat surat tersebut kemudian memasukannya kedalam amplop berharap Jimin mau memaafkannya dan tidak membencinya.

"Oppa? oppa?"Dahyun beberapa kali membangunkan Jimin dengan mengguncang tubuhnya.

"Ada apa Dahyun?"

"Rose tadi menelpon. Katanya kau harus segera ke kantor."

"Kau saja yang ke kantor. Aku masih mengantuk."Kata Jimin.

"Bos yang buruk. Cepat bangun, lihat Rose terus menerus menelponmu."

"Aish baiklah. Aku bangun sekarang. Mana ponselku?"Tanya Jimin yang langsung membuat Dahyun tertawa puas. "Kenapa kau malah tertawa. Mana ponselku?"

"Aku menipumu. Cepat mandi."Kata Dahyun sambil terus tertawa.

*
*
*

"Jeongyeon kembali."Kata-kata itu langsung membuat tuan Park benar-benar terkejut. Dia kira Jeongyeon tak akan pernah kembali. Tapi nyatanya wanita itu sudah benar-benar kembali.

"Kau yakin tentang itu?"Tanya tuan Park.

"Aku yakin appa, kemarin dia mencari Jimin kesini. Aku benar-benar tidak ingin dia membuat Dahyun dan juga Jimin terpisah."Jelas Hyungsik. "Aku benar-benar tidak suka pada ambisinya."

"Untuk itu, kau harus berusaha menutup mulut Jeongyeon. Jangan sampai dia mengarang cerita dan membuat keluarga ini hampir hancur lagi."Jelas tuan Park. "Aku tidak ingin Jinyoung dan Jimin terpisah karena adu domba yang dilakukan Jeongyeon nanti."

Sebenarnya Jinyoung sempat membenci Jimin saat itu. Ya, dulu Jinyoung dan Jeongyeon benar-benar sangat dekat. Bahkan mereka juga sempat menjalin hubungan dalam waktu singkat. Namun semuanya berubah saat Jeongyeon tiba-tiba saja memilih Jimin. Itulah kenapa Hyungsik dan tuan Park berusaha memisahkan Jimin dan Jeongyeon saat itu. Makanya sebisa mungkin Jinyoung membantu Jimin untuk mencari wanita lain agar dia bisa kembali bangkit dari keterpurukannya karena berpikir Hyungsik berusaha menghancurkan kebahagiaan Jimin.

Flashback on
Jeongyeon saat ini berjalan dengan santainya di lorong perusahaan milik Jimin. Senyumnya kemudian merekah saat melihat Jimin sedang menelpon seseorang didekat jendela. Dengan cepat dia menghampiri Jimin kemudian memeluknya dari belakang. Jimin yang menyadarinya hanya tersenyum kemudian mengakhiri sambungan telpon tersebut.

"Tumben sekali kau kesini. Ada apa?"

"Apa aku tidak boleh mengunjungimu dikantor? lagipula aku merindukanmu."Jelas Jeongyeon yang langsung duduk di kursi yang ada disana. "Oh iya, kapan kau akan mengenalkanku pada keluargamu? kau bilang kau sangat mencintaiku."

"Aku sedang sangat sibuk saat ini. Lagipula keluargaku juga tidak akan ada dirumah selama sati bulan ini. Mereka sibuk mengurus usaha mereka masing-masing."Jelas Jimin. "Jika ada waktu, aku janji kalau aku akan mengenalkanku pada keluargaku."

안녕 [DahMin]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang