Kau?

2.2K 195 6
                                    

Dahyun pagi ini sudah bersiap-siap. Dengan pakaian kasual dan rambut yang dia biarkan terurai, kini dia siap untuk melakukan interview nya di sebuah perusahaan. Sebelum ke pergi ke sana, terlebih dahulu dia mengunjungi cafe milik Tzuyu untuk sekedar minum kopi.

"Apa aku sudah cantik?"Tanya Dahyun.

"Kau lebih dari cantik."Jelas Tzuyu.

"Aku benar-benar gugup saat ini."

"Jangan gugup aku yakin kau pasti bisa melakukannya dengan sangat baik."

"Baiklah, aku akan pergi sekarang. Jika Hanbin kesini, bilang saja aku sedang bekerja." Jelas Dahyun. Dia kemudian berjalan menuju perusahaannya. Tidak terlalu jauh, makanya Dahyun lebih memilih untuk berjalan menuju kesana. Dahyun menarik napasnya saat berdiri persis dihadapan gedung tinggi yang akan jadi tempat bekerjanya jika dia memang diterima.

Dahyun memantapkan langkah masuk kedalam perusahaan itu. Dia langsung menuju meja resepsionis untuk menanyakan dimana dia bisa melakukan interview nya. Ternyata disana sudah banyak sekali orang. Dia pikir dia akan datang lebih pagi dibanding dengan yang lainnya.

"Annyeong." Sapa Dahyun pada seorang wanita yang duduk disamping. Wanita itu hanya tersenyum pada Dahyun. "Apa sudah dimulai daritadi?"

"Belum, katanya pimpinannya saat ini belum juga datang."Jawab wanita itu.

"Pimpinannya belum datang?"Tanya Dahyun terkejut. "Apa dia pantas disebut pemimpin? aku rasa tidak. Terlambat bukanlah hal yang seharusnya dilakukan oleh seorang pemimpin."

"Kau sepertinya orang yang tepat waktu ya."

"Tentu saja. Aku selalu tepat waktu."Jelas Dahyun. "Oh iya, namaku Dahyun."Lanjutnya secara tiba-tiba.

"Aku Sana. Senang bisa berjumpa denganmu. Kau sepertinya orang yang mudah sekali akrab dengan seseorang."

"Aku rasa tidak. Aku hanya memiliki 2 teman sampai saat ini. Dan kau, adalah orang ke 3 yang menjadi temanku."Jelas Dahyun. "Oh iya, aku mau ke toilet dulu."

Dahyun melangkahkan kakinya menuju toilet diperusahaan itu. Dia benar-benar kagum dengan para pekerja yang sangat disiplin dan diam mengerjakan pekerjaan mereka. "Mereka membosankan."Gumam Dahyun. Memang bagi Dahyun, diam bukanlah dirinya.

brukk

"Aish."Umpat Dahyun saat seseorang menabrak dirinya.

"Apa kau tidak bisa lihat-lihat?" Tanya pria yang ditabraknya itu. Betapa terkejutnya Dahyun saat melihat pria yang menabraknya itu. Pria yang sama yang kemarin membuat foto Taehyung kesayangannya kurang bagus. Pria sama yang tak sengaja tertindih olehnya saat terjatuh. Untungnya kemarin Dahyun memakai masker. Jadi pria itu tidak mengenalnya.

"Sorot matanya, aku rasa aku pernah melihatnya. Tapi dimana?"Kata pria itu dalam hatinya.

"Pak, anda sudah ditunggu diruangan interview sekarang juga."Kata seorang wanita yang merupakan resepsionis di perusahaan itu. Pria itu kemudian pergi meninggalkan Dahyun disana.

"Aku bersumpah dia tidak akan diterima diperusahaan ini." Gumam Dahyun.

"Ada apa? kenapa wajahmu kesal?"Tanya Sana.

"Ada seorang pria yang menabrakku tapi dia tidak meminta maaf padaku sama sekali. Aku bersumpah dia tidak akan diterima diperusahaan ini."Gerutu Dahyun.

"Memangnya kau yakin pria itu adalah pelamar seperti kita?"

"Dari pakaian yang digunakannya, pria itu sepertinya sama seperti kita."Jelas Dahyun.

"Kim Dahyun-ssi?" Panggil seorang wanita dari pintu ruangan yang digunakan untuk interview itu. "Giliranmu."

"Doakan aku."Kata Dahyun.

Dahyun kemudian berjalan dengan percaya diri dan memasuki ruangan interview itu. Namun kemudian dia mematung saat melihat sosok pria yabg menurutnya begitu menyebalkan itu. Pria perusak foto oppa kesayangannya, pria yang merusak harinya, dan pria yang tidak sopan. Dan ternyata dia duduk diantara pemimpin perusahaan itu.

Park Jimin

Park Jinyoung

Park Minyoung

Park Hyungsik

Park Jihyo

Dahyun saat ini berdiri dihadapan 5 orang itu. Hanya Jihyo lah yang menatapnya dengan tatapan biasanya. Sedangkan yang lain, menatap Dahyun dengan tatapan yang seakan menindas wanita berkulit putih itu. Apalagi Jimin.

"Perkenalkan dirimu."Kata Jihyo dengan senyuman ramahnya.

"Ne, annyeong haseyo. Jeoneun Kim Dahyun imnida." Jelas Dahyun dengan lancar. Meski dikedalaman hatinya saat ini, dia benar-benar takut kalau dirinya tak diterima bekerja disana karena kejadian tadi.

Beberapa pertanyaan mulai mereka ajukan pada Dahyun. Untung saja dia bisa menjawab semuanya dengan baik dan lancar.

"Dia akan bekerja di perusahaan ku." Kata Jimin setelah menuliskan sesuatu di atas kertas yang ada dihadapannya. "Besok kau sudah bisa mulai bekerja. Kantorku ada dilantai 4. Dan jangan terlambat."Lanjutnya.

"Kau yakin?" Tanya Hyungsik saat Dahyun sudah keluar dari ruangan itu. "Aku rasa dia tidak cocok dengan perusahaanmu itu."

"Dia cocok di bagian promosi. Dia terlalu pandai bicara."Jelas Jimin.

"Hah, kapan semua ini berakhir? aku baru mendapat 2 pegawai baru."Keluh Jinyoung.

"Dia pasti sudah sakit pinggang."Kata Jihyo. "Kau seharusnya segera menikah, semakin hari umurmu semakin tua oppa. Jangan sampai kau meninggal dalam keadaan masih sendiri. Siapa yang akan mewariskan perusahaanmu nanti?"

"Hyung dan nuna saja belum memiliki putra saat ini. Aku tidak akan mendahului Hyungsik hyung dan Minyoung nuna."Elak Jinyoung.

"Kau selalu saja mengatakan itu."Kata Minyoung.

Perlu kalian ketahui. Keluarga Park adalah keluarga yang benar-benar sangat terkenal karena kekayaan mereka. Keluarga dengan 5 orang anak itu benar-benar sukses mengembangkan usaha mereka masing-masing. Jimin dengan perusahaan brand nya. Jinyoung dengan perusahaan penerbitannya. Minyoung dengan perusahaan kosmetiknya. Hyungsik dengan perusahaan game nya. Dan Jihyo dengan perusahaan entertainment nya. Meski begitu, pemegang saham terbesar untuk keluarga Park saat ini masih belum diputuskan. Tuan Park masih enggan memutuskan siapa dari ke 5 anaknya yang akan memegang saham terbesarnya itu. Dia hanya tak ingin keluarga itu terpecah hanya karena masalah saham.

Sebenarnya Minyoung sudah bukan bagian keluarga Park karena dia sudah menikah. Tapi karena suaminya bermarga Park, jadi dia tetap menggunakan marga tersebut dalam namanya. Soal saham? Minyoung tidak terlalu menginginkannya. Dia sudah cukup bahagia dengan keadaan perusahaannya yang sekarang. Dia justru ingin saham itu diturunkan pada adik-adiknya saja. Mau mengenal mereka lebih jauh?

Untuk putra kedua, Park Hyungsik. Dia juga sudah resmi menikahi wanita bernama Park Boyoung. Saat ini hubungan mereka sedang hangat-hangatnya karena mereka baru menikah 5 bulan yang lalu.

Yang ketiga ada Park Jinyoung. Salah satu putra kesayangan Nyonya Park. Dia tidak memiliki kekasih ataupun seseorang yang ia sukai. Dia terlalu fokus menjalankan perusahaannya hingga lupa kalau sudah saatnya dia juga menikah.

Yang selanjutnya adalah Park Jimin. Dia awalnya adalah anak terakhir. Namun karena ayah ibunya menginginkan seorang putri, dia tidak jadi anak terakhir. Meski begitu, dia begitu menyayangi Jihyo.

Jihyo, dialah putri bungsu keluarga Park. Dia begitu disayangi oleh ke 4 kakaknya dan juga 2 kakak iparnya. Dari keluarga Park, dialah yang termuda saat pertama mengurus perusahaannya, 18 tahun. Sedangkan yang lainnya memulai mengurus perusahaan diumur 20 tahun.

TBC♡

안녕 [DahMin]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang