sequel

1.8K 158 24
                                    

"Daddy!" Hal yang membahagiakan bagi Sehun untuk bisa mendengar panggilan itu lagi. Sehun sudah selesai menjalani hukumannya, hanya berkisar 7 tahun. Karena dia menjalani hukumannya dengan baik. Hari ini ia berniat untuk pergi ke pemakaman yifan. Meminta pengampunan kepadanya, dan meminta restu untuk menjaga putranya.

Dia menuntun Luhan dengannya, memegang erat tangannya karena si kecil mengeluh takut akan hantu. Luhan tidak berubah meski ia akan beranjak dewasa.usianya sekarang 21 tahun. Dia masih baby-nya Sehun. Setidaknya itu yang ia tunjukkan di depan Sehun. Yang tanpa Sehun ketahui bayi kecil itu sudah menjadi pemuda cantik yang akan menggodanya suatu hari nanti.

"Dad, bisakah lulu di beri waktu untuk berdua dengan baba?" Pintanya dengan mengedipkan mata memohon yang menggemaskan. Sehun memandangnya sejenak lalu mengangguk mengiyakan.

"Hai baba" sapanya setelah Sehun pergi meninggalkan anak dan ayah itu untuk melepas rindu. Angin tiba-tiba berhembus seakan-akan menjawab sapaan Luhan.

"Baba rindu pada lulu?" Dia menggigit bibirnya menahan isakan keluar dari bibirnya. Ia masih kehilangan, namun Luhan dengan bodohnya mencintai orang yang telah membuatnya kehilangan. Satu hal yang membuat ia ingin menangis. Karena mencintai orang yang tak seharusnya ia cintai.

"Ba hiks, maafkan lulu. Lulu menjadi anak nakal hiks" tangisannya tak dapat di bendung, ia berteriak pilu dengan histeris, tangannya memegang nisan bertuliskan nama ayahnya seakan menyesali perbuatannya.

Sehun memandangnya dari jauh, memegang dadanya yang sesak melihat orang yang di sayangnya menangis. Jika Sehun pikir, begitu tak punya malunya dia yang masih bisa berada di samping Luhan, orang yang ia renggut kebahagiaannya. Pikirannya berpikir untuk lari dan mengasingkan diri, namun hatinya memberontak tak setuju.

Hingga setelah Luhan menenangkan hatinya, maka ia tak menemukan Sehun di manapun.

"Dad?" Luhan masih menulusuri area pemakaman, mencari-cari keberadaan Sehun yang tiba-tiba menghilang. Matanya memanas, ia takut.

"Dad!? Please!!!" Dia menjerit. Hampir putus asa.

"Daddy dimana?!!!!" Kakinya berlari cepat, bibirnya terisak. Lalu tubuhnya jatuh begitu saja karena lemas, ia hanya mampu menangis, tak rela jika ia harus kehilangan Sehun. Sampai kehangatan tiba-tiba membungkus tubuhnya dari belakang. Ia semakin terisak, memeluk tangan kekar yang ia kenal.

"Daddy jahat!hiks"

"Maaf hm, tadi daddy hanya ke toilet" Sehun merengkuhnya erat, tak tega melihat wajah menyedihkan Luhan. Dia hampir bertindak bodoh hari ini. Luhan berbalik untuk kembali memeluk Sehun. Wajahnya ia tenggelamkan di dada Sehun, terus terisak dan memeluk erat tidak mau di tinggalkan. Sampai Sehun dengan nekatnya mengangkat dagu Luhan lalu mencium bibirnya dalam, menyesapnya dan sesekali menjilatinya. Luhan hanya pasrah mengikuti kegiatan yang di lakukan oleh daddy-nya.

Dan mereka mengakhiri hari dengan bergerumul panas membuat dosa dengan tidak tahu malunya di dalam mobil sempit yang terparkir di area sepi pemakaman.

End











❖ʙᴀʙʏ ʟᴜ |♪ʜᴜɴʜᴀɴ♪|❖ ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang