True Love

131 13 0
                                    

By seokhaewon1994

Satu tahun telah berlalu, dimana dia meninggalkanku demi mengindari perjodohan yang dibuat oleh kedua orang tuanya. Kekasihku Razzi Fathur Azmi, menghilang disaat sehari setelah ia diberitahu jika ia dijodohkan dengan anak dari teman lama ayahnya. Orang tuanya mencari dirinya ditempatku kos. Hingga aku tak enak hati kepada ibu kosku dan keluarganya.

"Dimana Razzi? Kau pasti tau dia ada dimana bukan? Kau itu memberikan pengaruh buruk kepada putraku. Lihatlah sekarang dia pergi entah kemana yang pasti kau tau bukan dia ada dimana? Sebelumnya dia tak pernah berperilaku seperti ini kepada aku, ibunya, yang telah melahirkannya." kata ibu Razzi sambil marah-marah. Tak hanya itu Ibunya Razzi juga menarik rambutku dan menamparku.

"Maafkan saya bu, saya benar-benar tidak tahu dimana Razzi berada. Bahkan saya sudah lost contact dengannya semenjak seminggu terakhir. Jika Anda tidak percaya saya akan memberi tahukan riwayat telfon saya, karena seminggu ini belum saya hapus riwayatnya." kataku sambil merogoh hpku di kantong celana bagian kanan dan membukanya lalu menunjukkannya pada ibunya Razzi.

Setelah melihat riwayat di hp ku ibunya Razzi langsung melepaskan genggamannya yang menjambak rambutku lalu langsung melangkah pergi tanpa mengatakan maaf kepadaku. Aku berusaha tegar, diperlakukan seperti itu didepan semua orang kos dan juga keluarga pemiliknya. Aku takut satu hal jika sesuatu akan terjadi dengan kos kosan ini karena mungkin mereka berpikir disana tidak aman karena masalahku.

Setelahnya Vanda teman sekamarku, membantuku berdiri dan memapahku dibantu dua temanku yang juga mengekos disana. Kulihat ibu kos menatapku iba. Aku merasa merindukan orang tuaku.

***

Satu tahun ini dia menghilang tanpa kabar, dan hingga saat ini orangtuanya terus saja menyalahkanku atas semua yang terjadi.

Maaf, saking kalutnya dengan masalah ini aku lupa mengenalkan diri. Namaku Asyera Shakira Maulida. Aku ngekos jauh dari orangtuaku yang berada di provinsi lain demi cita-citaku. Kedua orangtuaku berharap aku dapat meraih cita-citaku dan menjadi kebanggan bagi mereka. Entah bagaimana reaksi orangtuaku jika tau aku seperti ini. Aku hanya berharap yang terbaik saja untuk saat ini dan kedepannya. Aamiin.....

Satu bulan terakhir dalam seminggu sekali aku menerima surat dari pos namun tak ada tulisan pengirim dan juga alamatnya. Tetapi saat membukanya aku mengetahui pasti siapa yang mengirim surat tersebut dia adalah Razzi yang selalu ada di hati Rara.

Kekasihku mengatakan bahwa dia baik-baik saja dan tak perlu mencarinya. Dia mengatakan bahwa dia mencintaiku bukan yang lain. aku menangis saat membaca surat-surat itu yang sudah empat kali dikirimkan padaku dengan jangka seminggu sekali. Bahkan aku selalu membacanya dan tanpa kusadari aku selalu menangis menahan rindu kepadanya.

"Ra, kamu kok nangis sih? Lagi ngapain sih?" tanya Vanda teman sekamarnya.

"Nggak papa kok." jawabku.

"Cerita aja lagi, kita kan udah berteman sejah lama. Bahkan kita besar bersama, aku tahu kamu ada masalah satu tahun ini. Apa surat itu ada hubungannya dengan Razzi?" tanya Vanda lagi.

"Benar, ini adalah surat dari dia. Dia...."

"Apakah kamu tahu dia dimana?" tanya Vanda.

"Aku nggak tau Van. Dia cuma bilang kalau dia mencintaiku hingga saat ini. Dia mengatakan tak perlu mencarinya dan dia baik-baik saja....Aku merindukannya, bahkan sangat-sangat rindu padanya. Sudah setahun dia meninggalkanku dan aku tidak bisa melupakannya." kata Rara lalu memeluk Vanda dan melanjutkan tangisku.

"Ra, atau ku katakan saja padamu. Maafkan aku...." kata Vanda dengan penuh sesal.

"Tentang apa Van? Atau jangan-jangan ini ada hubungannya dengan Razzi?" tanyaku tak sabar hingga aku menggoncangkan bahu Vanda sambil menangis

OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang