Hujan

67 11 20
                                    

Title: Hujan
Author: TasiaChleana
Genre: Romance, School
Rate: T
Summary: Semua karena Hujan. Hujan lah yang menjadi saksi mereka.

.

~Hujan~

.

"Aduh... Angkotnya kok gak ada sama sekali, ya? Mendung gini lagi. Gimana ini kalau hujan, terus terlambat?"

Tak lama setelah mengatakan itu, hujan pun turun deras.

"Aduh hujan beneran..." gumam Elina. "Kenapa harus di waktu yang salah?"

Hari ini Elina harus berangkat sendiri. Dia memutuskan untuk naik angkot karena dia tidak mempunyai kuota untuk memesan Grab, dan juga lebih murah naik angkot. Tapi, siapa sangka kalau hujan akan turun deras secara tiba-tiba dan membuat dirinya terjebak di pinggir jalan seperti ini? Untungnya dia berhenti di tempat yang ada atap untuk teduhnya. Jika tidak, akan jadi bagaimana nasib seragamnya?

Mulai banyak pengendara motor berteduh sementara di tempat itu.

Elina terlalu sibuk dengan pikirannya. Kepikiran kapan akan ada angkot yang datang, juga kepikiran bagaimana jika dia terlambat.

Tapi tiba-tiba dia mendengar suara yang sangat familiar di telinganya.

"Ah. Ini karena kamu, Dan."

"Kok aku?"

"Kemarin kamu berharap pingin hujan sih."

"Udah lama gak hujan, rel. Kasihan para petani."

"Halah. Sok-sokan kamu, Dan."

Elina yang merasa sangat kenal dengan kedua suara itu pun langsung berbalik. Seketika Elina membelalakkan matanya terkejut. Tepat seperti dugaannya, mereka adalah Farrel dan Dany.

"Kamu kenapa php gitu sih, Dan? Katanya minta dijemput karena gak ada motor. Eh, aku sampe sana tiba-tiba aja kamu dah siap melaju pake motormu," dengus Farrel.

"Hehe. Maaf, rel. Motorku di service kemarin, dan tadi baru diantar ke rumahku," cengir Dany.

"Aku jadi kejebak hujan denganmu, kan."

"Gak suka?"

"Gak. Nanti kalo Aksa lihat, pasti dia #FarrelDany. Dia kan suka banget jodoh-jodohin homo gitu"

Dany terkekeh. "Adekmu dasar."

"Dia lebih tua dari aku woi," protes Farrel.

Mereka berdua pun terkekeh. Elina ikut tersenyum melihat mereka berdua.

Senyuman Elina tak bertahan lama, tergantikan oleh kepanikan yang amat besar saat Dany melirik ke arahnya.

"Kamu bilang terjebak hujan denganku, rel? Kurasa tidak hanya denganku saja," ucap Dany.

"Ha?" Farrel yang tak mengerti hanya mengernyit.

Dany memberi kode Farrel untuk menghadap belakang, dan saat itu juga Elina membalikkan badannya membelakangi mereka.

"Haha. Ya, kau benar, Dan. Kita terjebak dengan banyak orang disini."

Farrel memang terlalu bodoh.

"Bodoh! Bukan itu maksudku, goblog! Itu coba kamu amati baik-baik yang bertas biru itu," suruh Dany.

Farrel pun menajamkan matanya, menatap gadis berkerudung bertas biru yang membelakanginya itu. "Siapa sih?"

OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang