SL 3 END

3.2K 395 43
                                    

Back!! Back!! Back!!

Entah kenapa.. Baca judulnya part ini enak aja gitu ada kata "End" nya 😂.
Dan di publish pada dini hari.
Sesuatu sekali..

.

.

Vote nya loh yaa.. Kuingatkn sekali lagi ^^

Permisi! Dimana tukang tambal otak ya?! Jisoo sepertinya perlu menambal otak jennie yang sepertinya mengempes karena kebocoran di sana sini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Permisi! Dimana tukang tambal otak ya?! Jisoo sepertinya perlu menambal otak jennie yang sepertinya mengempes karena kebocoran di sana sini. Mana ada ketemu klien penting di pantai sepi pengunjung begini? Bahkan kalau kau tenggelam di sini, mungkin tidak akan ada yang sadar sampai jasad mu di makan ikan teri.
Ikan teri makan daging tidak?

Jisoo menatap tajam jennie yang sedang menatapnya. "Kau membohongiku?" Tanyanya.

Jennie diam tidak menjawab.

"Aku pergi saja." Jisoo sudah berhasil menjauh sebanyak tiga langkah saat jennie mengangkatnya.

"JENNIE, APA YANG KAU LAKUKAN? NANTI JATUH!! TURUNKAN AKU!"

"Hmm--" jennie melempar jisoo ke air sampai gadis itu basah kuyup.

Jisoo speechless. Tubuhnya lengket. Untung tas berisi barang pribadinya masih ada di dalam mobil jennie.

"Sekarang kau tidak bisa pulang. Kemeja mu saja tidak bisa menutupi bra hitam kesukaanmu itu." Kata jennie puas. Dia sedang kesal karena jisoo lebih dekat dengan teman wanita beruangnya itu dari pada dengannya.

Muka jisoo memerah, campuran kesal, malu dan entah apa lagi.

"Apa yang akan kau lakukan sekarang?" Tanya jennie yang masih menatap jisoo yang tidak bergerak di pinggir pantai. Dia sudah siap dengan amukan jisoo tapi yang terjadi selanjutnya malah mengejutkan.

"Hiks.. Hiks.." Jisoo menangis menutup wajahnya.

Jennie jadi kelimpungan. "Astaga jichu, berapa usiamu hah? Begini saja sudah menangis. Sebentar lagi kau 28 tahun dan masih juga bertingkah seperti bayi." Jennie berjongkok untuk menepuk kepala gadis itu.

Tangisan jisoo malah semakin menjadi-jadi dia sudah kesal dari tadi pagi karena tingkah jennie dan harus menahannya sampai sekarang. Semua terasa mau meledak.

"Aku benci padamu. Aku benci padamu." Ulang jisoo.

"Apa tidak ada kalimat lain selain benci? Benci itu benar-benar cinta lho" Goda jennie.

Jisoo tidak mau dengar, dia bangun dan merangkul leher jennie untuk menyembunyikan wajahnya. "Kau menyebalkan, Jendeuki."

Jennie tahu, kalau jisoo sudah menempel begini artinya gadis itu sudah mengurangi kadar kemarahannya. Dia merasa dari kantor tadi jisoo menjaga jarak dan menghindarinya karena kesal, juga sesekali menatapnya dengan tajam.

"Ayok pulang." Ajak jennie.

"Gendong!"

"Tidak gratis ya."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Secret Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang