[02] Athazagoraphobia

1K 167 59
                                    

Athazagoraphobia adalah ketakutan untuk melupakan seseorang dan juga dilupakan atau ditolak oleh seseorang. Penderitanya juga memiliki ketakutan jika posisi / keberadaannya sekarang tergantikan oleh orang lain yang lebih berarti daripadanya.

Rasanya setiap orang pun memiliki phobia tersebut, begitu pun dengan Hanbin. Karena kejadian traumatis di masa lalunya, phobia Hanbin itu terbilang cukup parah bahkan Hanbin bisa berubah menjadi versi berbeda dari dirinya yang biasanya ketika mendapati dirinya dilupakan atau digantikan oleh orang lain.

Hanbin lahir di keluarga yang harmonis dan berkecukupan baik materi maupun kasih sayang. Namun semuanya itu berubah ketika sang Mama meninggal saat ia berumur 15 tahun lalu Papanya menikah lagi dengan wanita Amerika yang memiliki anak lelaki seusianya.

Mungkin awalnya berjalan seperti biasa, namun saat di umur 16 tahun dimana Hanbin sering membuat masalah di sekolah Papanya mulai mengacuhkannya dan seringkali membanding-bandingkan dirinya dengan saudara tirinya. Bahkan tak hanya itu saja, bila menghadiri pertemuan bisnis yang selalu di ajak adalah saudara tirinya.

Di rumah juga Hanbin di perlakukan tidak adil, seringkali di pukuli sebagai pelampiasan amarah, di kurung seharian di dalam kamar, di suruh ini itu,dan pada akhirnya ia di usir oleh ayahnya dari rumah.

Perasaan Hanbin campur aduk bila ingat kejadian itu. Ia selalu berandai-andai. Andai saja Mamanya tak meninggal, Andai saja Papanya tak menikah lagi, Andai saja ia menjadi anak yang tak suka membuat masalah, dan pada akhirnya ia berandai-andai jika dirinya mati.

Hanbin menyerah, dirinya tak punya siapa-siapa saat itu. Ia saat itu memang memiliki teman, namun temannya berubah haluan menjadi teman saudara tirinya. Ya, mereka semua hanya memanfaatkan kekayaan keluarganya ketika berteman dengannya. Dan saat ia sudah dibuang, mereka melupakan dan mengasingkan Hanbin hingga bertingkah seolah mereka tak kenal sama sekali dengan Hanbin.

Rentetan kejadian traumatis itu berhasil membuat Hanbin menjadi pribadi yang takut dilupakan, diasingkan dan digantikan.

Hanbin menjadi ambisius, ia bertekad untuk menjadi seseorang yang tak akan pernah bisa orang lain lupakan dan digantikan.

Dimana ada niat, disitu ada jalan. Saat dirinya tak punya apapun lagi namun ia memiliki ambisi untuk bangkit, ia dipertemukan dengan Jisoo. Si gadis kecil yang pernah ia temui di halte bus.

Gadis itu tak sendiri, ia bersama kakak lelakinya yang biasa ia sebut Abang.

Mereka berbincang di depan minimarket, Hanbin menceritakan masalahnya pada Abang Jisoo. Ia saat itu sangat butuh pendengar dan penasihat dan untungnya saja Abang Jisoo yang bernama Brian itu mau menjadi tempat curhatnya.

***

"Wih Kim Hanbin, makin gagah aja lu" Kata Brian sembari menepuk bahu Hanbin

"Haha iyalah, baru dapet banyak rezeki mangkanya gagah" jawab Hanbin

Lelaki itu sedang menunggu Jisoo yang sedang bersiap untuk pergi ke sekolah, ia duduk di bangku yang ada di teras rumah Jisoo ditemani oleh Brian yang baru saja datang.

"Oh iya lagu yang kemarin udah selesai belum bin?" tanya Brian

"Udah, tinggal di percantik aja. Nanti gua kirim deh ke elu bang"

"Oke"

Brian adalah bassist , vokalis, rapper sekaligus penulis lagu Band Six Day.

Awal karir Hanbin menjadi penulis lagu adalah dari Brian. Ia belajar banyak hal dari Brian,dimulai dari menulis lagu hingga bernyanyi ataupun mengerapp.

Hanbin sebenarnya sudah punya bakat dalam bidang musik, sejak kecil ia selalu mengikuti lomba cipta puisi dan lagu ataupun lomba menyanyi namun ia tak begitu mendalaminya hingga saat bertemu Brian, bakatnya itu tersalurkan.

Remember Me[𝐇𝐚𝐧𝐒𝐨𝐨]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang