6. Tercyduk

17 0 0
                                    

Ruang BK sudah menjadi langganan bagi tiga orang anak laki-laki itu. Mereka banyak terlibat kasus yg mengharuskan mereka menginjak ruangan itu berkali kali.

Seperti sekarang, mereka duduk dengan tenang berhadapan dengan seorang guru perempuan yg bisa dikatakan tidak muda lagi, jika tiga laki-laki itu tafsir. Usianya sudah mencapai lima puluh tahunan.

"Jika buku ini bisa berbicara, mungkin dia akan berteriak karna merasa bosan badannya terpenuhi oleh nama dan kasus kalian." Kata guru itu sambil mencatat.

"Kalau begitu gausah dicatat, Bu." Ucap ragil.

"Begitu?." Tanya guru tersebut mendongak menatap ragil.

"Iya, Bu." Jawabnya sambil tersenyum cerah.

"Bagaimana kalau saya ketik saja?." Lanjut guru itu membuat senyum ragil seketika luntur.

"Mmmpfftttt." Bimo hampir saja meledakkan tawanya mendengar perkataan guru itu yg membuat temannya terdiam.

"Apa ada yg lucu, Bimo?."tanya Bu kurni.

"Ad— maksud saya, ngga ada, Bu." Jawabnya membuat guru tersebut lanjut menulis.

"Selama ini kasus kalian hampir sama, yaitu sering ketahuan bersantai di kantin, atau rooftop saat jam pelajaran, Tercyduk saat ingin cabut dari sekolah, bolos padahal kalian nyatanya dari rumah berangkat ke sekolah, dan sekarang?."

"Ketahuan nge-Vape dikamar mandi dan bolos jam pelajaran." Ucapnya bersamaan.

"Dan kamu, Bimo berani berani nya nge-vape dikamar mandi saat jam pelajaran. Dan kamu berdua juga bolos diwarung Pa Dadang, kalian mau jadi apa?!."

"Tentara."

"Dokter."

"Pilot."

"Ibu Cape membilangkan kalian, selalu menjawab. Besok saya panggil orang tua kalian." Ucap Bu kurni.

"Sudah kalian kembali ke kelas, dan jangan membuat keributan."

"Siap bosqu." Ucapnya bersamaan.


*****
"Lo si bim, segala nge-vape dikamar mandi kan kita jadi ikut ikutan dipanggil". Ujar ragil.

"Lah kok nyalahin gua, lu juga kan bolos diwarung Pa Dadang Anjng."ucap Bimo.

"Udah lah lu berdua, pada maen salah salahan. Mending kita cabut ke kelas, dari pada kena omel lagi sama si gendut, mau lo pada?."ucap Ardhan sambil berjalan menuju kelas.

"Na, mutar balik aja yu." Ajak carramel.

"Kenapa." Balas nina.

"Gapapa, Udh Yu, Males aja gue lewat kelas XII."

"Aelah tanggung nih dikit lagi sampe lab, masa mau muter balik." Ucap nina. "Udah ayu, ngga usah takut, Emng dia gigit lu?."

Ketika berjalan dilorong kelas XII, carramel dan nina berpapasan dengan Ardhan, ragil, dan Bimo yg mau menuju kelasnya.

Tiba tiba Ardhan berhenti....

"Heh?! Bilangin tuh sama temen lu, jangan suka ke geer an jadi cewe!!." Ucap Ardhan pada nina.

"Lu klo ngomong di jaga yaa, temen gue ngga seburuk yg lu kira!!." Teriak nina.

"Yaa udah, Neng carra, sama abang Bimo aja sini Kalo abwang Ardhan gamao." Cetus Bimo pada carramel.

"Jangan mau sama dia mah Ra, dia mah suka PHP, mending sama abang aja." Ucap ragil.

Carramel hanya bergidik geli mendengarnya.

"Heh lu berdua, jangan suka godain carramel, nih bilangin sama temen lu. Kalo ngomong dijaga!!" Ucap nina pada ragil dan Bimo.

"Ayu lah Ra, muak gue liat muka dia dia pada." Cetus nina.

ArdhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang