Monster

11 0 0
                                    


Jika tuhan tidak mempunyai rencana untuk kita, mengapa tuhan mempertemukan kita?

Rinjani Gena Ratulangi

' halo'

'........'

'okeh, gue kesana'

'.....'

'kumpulin anak anak, gue ada rencana'

Deren langsung menuju lokasi yang dia tuju dangan kecepatan diatas rata rata cukup membutuhkan waktu 20 menit untuk dia sampai disana, gelar pembalap memuatnya lihai dalam mengendarai motor ninja hitam kesayangannya itu.

"ren, dateng juga lo, gue pikir lo ngga dateng" kata rido. Rido, aldi, altar, dan deren. Mereka berempat adalah sahabat sudah dari kecil, jadi ngga usah diragukan soal kesoiban mereka berempat.

"mana yang lain?" Tanya deren sambil duduk di sofa tunggal depan altar

"lagi pada otw, ngomong ngomong apa rencana lo?" timpal aldo dengan menaikkan satu alisnya yang disambut antusias oleh altar dan aldi.

"ehh tai lo, ngga usah dempel dempel gue juga tai" rebut altar pada aldi

"ya elah bang altar galak banget deh, neng jadi suka" kata aldi seperti perempuan yang membuat altar justru semakin jijik dengan sahabatnya itu

"anjing lo, jijik gue" aldo justru tertawa terbahak bahak melihat tingkah aldi dan altar.

"jidi info terbaru apa yang kalian dapet?" seketika ruangan menjadi hening, pembicaraan deren sudah serius, tidak ada yang berani melawan jika sudah dalam keadaan serius seperti ini.

"fero udah mulai bergerak, cepat atau lambat mereka bakal nyerang kita" timpa aldi yang kini mulai serius

"kalo gitu suruh anak jaga jaga, saling kasih informasi dan jangan ada yang pergi sendiri, gue rasa fero ngga bakal ngelawan one by one" kata deren dan meninggalkan tempat itu

"wehh tai, mau kemana lo, belum selesai ini' umpat altar pada deren yang seenak jidat pergi.

###

Om, om mau ini? Ngga buat kamu ajah om udah kenyang kok. Om baik deh, pasti pacar om cantik. Eh anak kecil ngga boleh bilang gitu, sekarang kamu makan ajah yah om mau pergi.

"baik" tanpa disadari seulas senyum mengembang di bibir gadis itu

"kok gue jadi mikirin dia? Tapi kenapa dia beda banget, dia baik waktu itu, tapi kenapa dia jadi galak gitu kaya cewe lagi PMS ajah, sebenernya dia itu kenapa sih" gumamnya sambil mengacak wajahnya yang terus terbayang baying akan sosok laki laki itu.

"tau ah, mending gue tidur ajah, dan nyiapin tenaga gue buat ngadepin monster itu besok" belum sempat rinjani memejamkan matanya mamahnya sudah mengelus kepalanya lembut

"sayang besok kamu ada jadwal cekup, jangan telat yah sayang, mamah ngga mau kamu sakit lagi" rinjani hanya mengangguk dan mulai bertualang dialam mimpinya yang indah.

Brukk

Setumpuk buku kini jatuh tepatt didepan deren dan ketiga temannya, semuanya melongo kecuali dren

"lo, itu buku yang harus lo baca, gue ngga mau tau pokoknya lo harus baca itu semua. SEMUANYA!" kata rinjani ketus yang masih belum terima atas pelakuan deren padanya kemarin

" lo baca ajah sendiri" jawab deren santai

"lo gila, gue itu nyuruh lo, dasar budeg"

"siapa bos? Cewe lo?"Tanya aldi pada deren yang terus menatap rinjani dari atas sampai bawah

"eh lo, ngga usah ngeliatin gue gitu, gue colok juga mata lo mau"

"sans, galak bener nih cewe, lagi pms lo" balas aldi

" eh bilangin noh ke temen lo yang budeg, suruh dia belajar jangan bisanya nyusahin orang ajah" kata rinjani.

"lo ngga tau apa apa tentang gue, jadi lo ngga usah nyari gara gara sama gue, dasar cupu" balah deren yang sudah kelewat marah.

"kalo bukan karena pak toro yang nyuruh gue jadi pembimbing lo, gue ngga bakal maujadipembimbing lo"

"lo anak beasiswa ajah belagu, bilang ajah orang tua lo ngga sanggup bayarin kuliah lo"

Blushhh perkataan deren cukup membuat jantung rinjani berdegup kenjang, matanya panas, air mata sudah menggenang disana

"lo! Lo boleh ngatain gue tapi jangan pernah lo bawa bawa orang tua gue, ngga nyangka gue seorang aldermen putra dhirgama pemilik kampus ini ternyata beraninya sama cewe, banci" airmata rinjani berhasil menerobos keluar, bahunya bergetar, ia menangis secepat kilat ia mengusap air matanya dan berlari pergi meninggalkan deren dan teman temannya yang masih memandangi rinjani

"lo kelewtan der, anak orang lo buat nangis, dia cewe bro" kata aldo sambil menepuk punggung deren.

Ada penyesalanny didiri deren, tidak ada maksud menyakiti gadis itu namun saja dia yang memancing emosi deren dulu.

"fero nyerang" kata aldi yang membuat deren dan yang lainnya langsung bergegas pergi

"kabarin ke yang lain, perang dimuai" 

ada yang tau deren mau perang sama siapa? atau ada hubungannya dengan masa lalu rinjani?

yukk kepoin terus ya dan jangan lupa vote dan coment..

thankss

RINJANIWhere stories live. Discover now