Jessica pov.
Siang ini terasa begitu panas. Sudah beberapa kali aku mengipas kipaskan tanganku. Photo shooting hari ini terasa sangat lama. Tentu saja kalau semua berjalan sesuai jadwal pasti tidak akan molor seperti ini. Semua gara gara photografer kenamaan itu datang terlambat, karena terjebak kemacetan. Cih....benar benar menyebalkan. Seharusnya dia bisa lebih profesional. Lain kali aku akan memastikan semuanya terlebih dahulu dengan managerku. Mungkin nanti aku harus mengajukan komplain, karena menunggu adalah hal yang paling kubenci.
Sambil menunggu set lokasi yang belum selesai dipersiapkan, aku iseng memperhatikan para pekerja yang berlalu lalang didepanku. Ya....sebenarnya aku sudah siap dari tadi, bahkan stylistku sudah selesai mendandaniku sejak sejam yang lalu. Tak ada yang bisa kuperbuat selain menunggu. Kudengar sebelumnya, tema photo shoot kali ini adalah suasana santai. Dekorasi ruangan yang dibuat menyerupai kamar tidur berdesain klasik sedang dipersiapkan lengkap dengan ranjang yang nyaman, sebuah sofa di sudut ruangan, beberapa boneka teddy bear yang berukuran cukup besar tergeletak di bawah ranjang.
"Maaf, nona Jessica....semua sudah siap. Silahkan anda mengambil pose di set lokasi. " seorang gadis berkata sambil tersenyum gugup kepadaku
"Akhirnya...." Aku berjalan melewatinya dengan muka kesal.
Tentu saja bukan hal yang sulit bagiku untuk bergaya di depan kamera sambil mengikuti arahan dari photografer. Beberapa pose sudah aku peragakan dan dari raut muka semua orang yang ada di sana, aku tahu kalau hasilnya pasti bagus, hahaha...
Setelah acara pengambilan gambar selesai, aku segera bergegas kembali ke ruang rias untuk berganti pakaian. Seorang asisten membantuku membawakan barang barangku.
" Unnie ...bisakah kau cepat membersihkan make up ku? aku ingin segera makan siang. Perutku sudah terasa sangat kelaparan" ujarku
" Baik Jessica. Kau pasti bosan tadi di sana" balas asistenku yang juga merangkap sebagai stylist.
Aku mengangguk mengamini perkataannya.
"Unnie, apakah kau tahu dimana restoran di dekat sini yang enak?" tanyaku lebih lanjut
"mmh......kalau tidak salah tak jauh dari sini ada restoran yang menjual menu masakan rumahan. Tempatnya cukup bersih kok. Apa kau nanti mau kuantar ke sana?" jawab asistenku sambil tangannya terus bekerja.
"Boleh...apa kau tidak ada acara setelah ini? "
" Tidak ada. Lagipula aku juga sudah lapar."
"Okey....kalau begitu nanti kita ke sana bersama"
Tok...tok....tok....
"Permisi...."
Asistenku bergegas membukakan pintu.
"Maaf...ini ada kiriman bunga untuk nona Jessica"
Sekilas kulihat dari pantulan cermin, seorang pria yang mengenakan topi hitam menyerahkan karangan bunga ke asistenku
" Tolong tanda tangan di sini" ujar pria itu
"Terima kasih." Asistenku menerima dan membubuhkan tanda tangannya.
" Dari siapa unnie?"
"Entah....tidak ada kartu ucapannya."
"Oh...mungkin dari fans. Kadang aku heran bagaimana mereka bisa menemukan jadwal kami." balasku
Asistenku meletakkan bunga tersebut di meja sebelah.
" Senangnya menjadi seorang idol....kau memiliki banyak penggemar."
"Ah... unnie bisa saja." aku tersipu malu.
"Pernahkan kau terganggu dengan mereka? Kudengar terkadang mereka berbuat hal hal yang nekat" Asistenku sedikit bergidik ngeri.
YOU ARE READING
Bodyguard
Fanfiction" Hai....saya Yuri. Senang bertemu dengan kalian. Mohon bimbingannya." "Mulai sekarang, kau harus berlatih keras." "Sica...., aku cinta kamu. " "Kau tahu ? Aku ada karena kau ada." "Oppa..., aku sudah lelah. Kasus ini begitu berat. Aku takut kehila...