49

8.7K 230 2
                                    

Ara bangun melihat hari sudah sore .ara tertidur selesai melaksanakan sholat ashar dan aidar sudah tertidur sejak ara melaksanakan sholat ashar

"Sayang bangun" Ara
"Hening"

Ara mencium pipi kanan dan pipi kiri
aidar

"Mi" Aidar dengan suara khas anak kecil
"Iya sayang?" Ara
"Par" Aidar dengan suara khas anak kecil
"Lapar?, hayo mandi dulu baru makan" Ara
"Ya" Aidar dengan suara khas anak kecil

Ara langsung membawa aidar ke kamar mandi

Selesai

"Hayo sayang kita makan" Ara
"Ya mi" Aidar dengan suara khas anak kecil

Ara dan aidar keluar dari kamar

Meja makan

Bibi irma sudah menyiapkan makanan

"Bibi buatkan makanan ke sukaan den aidar non" Bibi irma tersenyum
"Iya bi terimakasih" Ara pun tersenyum
"Sama-sama non" Bibi irma
"Bibi sudah makan?" Ara
"Sudah non, kalau begitu bibi permisi" Bibi irma
"Iya bi" Ara

Bibi irma pergi

Ara menyuapi aidar .ara dan malik sudah mengajarkan aidar jika makan tidak boleh berbicara

Selesai

Ara dan aidar langsung ke ruang tamu

Ruang tamu

"Umi punya puding loh sayang" Ara
"Mau" Aidar dengan suara khas anak kecil
"Kalau begitu tunggu di sini, jangan ke mana-mana ya sayang" Ara
"Ya mi" Aidar dengan suara khas anak kecil

Ara pergi

Tidak begitu lama ara kembali ke ruang tamu

"Ni sayang pudingnya" Ara tersenyum
"Ya mi" Aidar dengan suara khas anak kecil

Tiga bulan

Saat ini kehamilan ara sudah memasuki ke tiga bulan. hari ini ara, malik dan aidar akan pergi

"Hati-hati sayang" Malik
"Iya mas" Ara

Mobil

"Pelut mi ada apa bi?" Aidar dengan suara khas anak kecil
"Ada dede bayinya" Malik
"Dede bayi itu apa?" Aidar dengan suara khas anak kecil
"Dede bayi itu anak kecil yang lucu, seperti aidar dulu saat masih kecil" Malik tersenyum
"Oh" Aidar dengan suara khas anak kecil

Ara hanya tersenyum

Tidak begitu lama sampai

"Sini aidar sama abi" Malik
"Ya bi" Aidar dengan suara khas anak kecil

Saat ini ara, malik dan aidar berada di sebuah tempat wisata

"Mas tidak pernah berhenti bersyukur ke pada allah" Malik
"Sudah memiliki kalian" Malik tersenyum
"Ara juga tidak henti-hentinya bersyukur memiliki mas, aidar dan anak yang ada di dalam perut ara" Ara pun tersenyum
"Iya sayang" Malik

Selesai aidar bermain ara dan malik mengajak aidar ke tempat makan sederhana

Tiba-tiba

"Lik ra"

Ara dan malik langsung melihat seseorang yang memanggilnya

"Assalamualaikum" Ara
"Walaikumsalam"
"Masya Allah mba cantik sekali memakai hijab" Ara tersenyum

Seseorang itu adalah melia

"Amin, kamu lebih cantik ra" Melia pun tersenyum

Malik hanya diam dengan wajah dingin

Ana Uhibbuka FillahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang