Terakhir kita berbincang via aplikasi pesan singkat bulan lalu–kau mengutarakan suasana hatimu tengah tak baik-baik saja, aku berusaha menghibur, walau tak sedikitpun kata-kataku mampu jadi pelipur.
Dan setelahnya–tanpa kata-kata pun tanpa aba-aba–begitu saja kau berlalu, meninggalkan dua tanda centang yang (saat ini) masih abu-abu di layar ponselku–yang terus aku usahakan tetap hidup agar dapat sesegera mungkin membalas pesan darimu.
Aku tak akan menduga macam-macam.
Perihal suasana hatimu yang tengah tak baik-baik saja, mungkin kau hanya dibuat bosan oleh rutinitasmu di sana, di tempat yang kini kau anggap rumah.
Dan perihal tak lagi saling berbalas pesan, mungkin karena kita ini memang orang-orang yang tak pandai menemukan bahan perbincangan.
Dugaanku tidak macam-macam, kan?

YOU ARE READING
Kita Berkisah
RomanceIni tentang aku dan kamu, dan kisah-kisah yang terabadikan-juga terabaikan.