aku putus asa,

3 1 0
                                    

11 November '19
Jaehyun Jung

catatan.
Aku tak mengerti.
Rasanya aku sudah cukup mencintaimu, namun sama layak halnya laki-laki lain yang bernafsu memilikimu, aku pun sama..
_


Siang hari,

Aku melihatmu duduk bersantai di bawah sebuah pohon yang cukup rindang. Menutup mata, membiarkan raut cantik itu terlihat sangat nyaman.

”Heh bocah!”

Aku berteriak, ku kira kamu akan terkejut lantas memarahiku. Tapi..

”Iya kak?”

Kamu menjawab, tanpa nada terkejut atau merajuk.

”Kangen kamu nih!”

Kamu tersenyum damai, Ya Tuhan sangat sejuk..

”Kangen balik”

”Astaghfirullahaladzim”

Kamu merubah posisimu jadi lebih tegak, menatapku jengkel sambil menggembungkan pipi.

Gemas.

”Kok istighfar sih?! Emang aku bencana apa?!”

Aku mengikutimu, kembali menatapmu, menaikkan kedua alisku.

”Kan kamu emang bencana. Bencana terindah.”

Aku terkekeh melihatmu menggertakkan gigi kesal. Melipat tangan di dada. Memalingkan rona wajah cantikmu.

Ingin ku buka suara, meminta sepenuhnya atensimu kembali untukku. Kembali tapi..

”dek! Galenka! Awas!”

”H-?”

Dugh.

”AKH!”

Sepersekian detik bola menghampirimu, mendorong tubuhmu kuat hingga terhuyung ke arahku.

Spontan memelukmu, membawa tubuhmu ke dekapanku.

Aku marah.

”WOI KALO GA BECUS GA USAH MAIN LO BOCAH!”

Aku mengangkatmu dengan gendonganku, menuju UKS.

”dek? Dek?”

”Umhh, kak pusing..”

Manik indahmu tertutup, aku yakin kamu sudah tak sadarkan diri.

Aku baringkan tubuhmu di satu bangsal ruang putih.

”Nggak berdarah kok, mungkin Galen cuma bakal pusing aja, tapi ya nggak tau juga redanya lama apa enggak”

Aku mengangguk, ”boleh minta kayu putihnya?”

”Oh iya, nih”

Kringg

”Udah masuk, lo temenin Galen di sini aja gapapa, gue yang ijinin”

”Thanks lagi Jaem”

Ku ambil tempat di sebelahmu, memandangmu teduh. Mengusap suraimu lembut.

”Awalnya aku tak mengerti apa yang sedang ku rasakan.

Segalanya berubah, dan rasa rindu itu pun ada.

Sejak kau hadir di setiap malam tidur ku, aku tahu sesuatu yang terjadi padaku yang sudah sekian lama.

...

Kau berbeda dari yang ku kira.

Aku jatuh cinta, kepada dirimu

Sungguh sungguh cinta, oh, apa adanya

Tak pernah ku ragu, namun selalu menunggu

Sungguh, aku, jatuh cinta kepadanya”

Aku tersentak, bagaimana tidak, kamu tersenyum disela tidurmu.

”Hei, hei?”

”Lagunya bagus ah, tapi aneh deh"

Posisimu masih sama, tertidur baring, namun sekarang menoleh ke arahku. Menatap tepat kedua manikku.

”Kok aneh?”

”emm, masih sih ya, awalnya tuh 'kepadamu', terus yang kedua kepadanya. Yang bener yang mana tuh?"

Astaga, kamu benar-benar mendengarkan?

”K-kepadanya”

”Ooh, ya udah"

”Kakak suka sama kamu”

”yowes”
_

susah bikin endingnya. tengs.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 13, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

1 2 3, 4 uTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang