Aku bersipuh menangis di makam dokter Riani.
"Mama, aku sudah lulus menjadi dokter terbaik. Aku berjanji akan menjadi dokter seperti mama yang selalu membantu orang lain...."
Tangisan semakin keras, air mata ini tidak bisa berhenti mengalir. Apalah jadinya aku ini apabila tidak bertemu dengan dokter Riani. Ryan menghapus air mataku, kulihat Papa Hendy juga mentitihkan air mata.
Februari 2015
Aku lulus SMA dengan nilai yang sangat memuaskan dan aku mendapatkan beasiswa masuk perguruan tinggi terkemuka tanpa test. Aku masuk fakultas kedokteran karena aku ingin menjadi dokter seperti orang tuaku.
Aku tumbuh menjadi gadis yang cantik dan pintar. Mereka selalu bilang aku sangat mirip dengan mamahku, mereka tidak ada yang tahu kalau aku sebenarnya adalah anak angkat. Beberapa teman cowok banyak yang menyukaiku, tetapi aku ingin konsentrasi belajar terlebih dahulu.
Adikku Ryan juga tumbuh menjadi anak yang pintar. Aku sangat sayang padanya, kami sangat dekat satu dengan yang lain. Waktu kecil Ryan susah sekali makan, dia mau makan kalau aku yang menyuapinya, padahal aku sangat sibuk dengan kegiatan di sekolah, mama dan papaku sangat sibuk di rumah sakit, tetapi aku tidak kesepian lagi di rumah. Aku mempunyai adik yang sangat kusanyangi, setiap ada waktu luang kami menyempatkan diri untuk berlibur, Ryan lebih dekat denganku ketimbang dengan mama dan papa kami.
Mama Riani adalah salah satu dokter yang tanggap bencana, beliau sering dikirim dari Rumah Sakit untuk membantu anak-anak yang terkena bencana alam, kadang mama harus menginap berhari-hari. Aku sudah terbiasa mengurus dikirim sendiri dan kini aku juga sudah terbiasa mengurus adikku Ryan seperti yang dilakukan mama, mengecek buku-bukunya saat hendak sekolah, bertanya ada kesulitan apa dengan pelajarannya.
Pagi itu mama mendapat telepon, kudengar mama harus bersiap ke Padang, karena ada bencana longsor di sana dan sebagian besar korbannya adalah anak-anak. Mama adalah aktifis dokter yang sering memberikan seminar betapa pentingnya keselamatan dan juga betapa pentingnya peran dokter ketika terjadi bencana di suatu daerah. Mama selalu menyuruhkan kepada dokter-dokter juniornya untuk mau peduli, membantu bencana alam.
Kulihat mama seperti tidak ingin berangkat ke Padang, tetapi itu adalah panggilan tugasnya. Mama memasak makanan yang sangat lezat, kami makan sambil berbincang-bincang. Hari ini adalah hari Minggu, karena itu semua menu masakan pagi ini dibuat oleh mama sendiri. Papa Hendy menghabiskan banyak makanan berlomba dengan Ryan, kami tertawa bahagia.
Siapa yang menyangka, pagi itu adalah sarapan terakhir kami dengan Mama Riani. Mama Riani mengalami kecelakaan ketika mobilnya menuju bandara untuk terbang ke Padang dan nyawanya tidak tertolong.
Mama Riani meninggal pada tanggal 10 Februari, mama pergi untuk selamanya disaat beliau ingin menjalankan tugasnya membantu anak-anak yang tertimpa bencana. Kami bertiga sangat shok, terutama papa Hendy, kerabat, dan teman sejawat. Para hadirin telah menghadiri pemakaman mama Riani, seorang dokter muda yang sangat peduli dengan korban bencana. Tetapi usia dokter Riani belum genap 40 tahun, berbagai penghargaan telah diraihnya.
Aku memeluk Ryan, usianya baru 10 tahun sama sepertiku ketika harus kehilangan ibu. Kugandeng tangan Ryan menuju pemakaman, aku berjanji tak akan melepaskannya. Aku yang akan mengurus Ryan seperti dokter Riani telah mengurusku.
Rumahku kini menjadi timpang setelah kepergian mama. Papa sering termenung dan duduk sendiri, aku tidak ingin membiarkan ini terjadi. Setiap papa terlihat sendiri aku mendekatinya dan mulai bertanya ini, itu tentang semua mata kuliah yang tidak kumengerti. Caraku ini sangat berhasil, papa mulai banyak menerangkan semua soal yang kutanyakan. Papa lebih pintar cara menerangkan dan aku menjadi semakin paham dengan ilmu kedokteran. Keuntunganku adalah kuliah di Fakultas Kedokteran dengan mempunyai orang tua seorang dokter handal ahli bedah jantung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tsunami
Short StoryCerita ini menggambarkan perjalanan hidup seorang gadis yang diadopsi setelah kehilangan keluarganya dalam bencana tsunami. Dia dibesarkan dengan penuh kasih oleh pasangan dokter yang baik hati, namun kemudian ia kehilangan ibu angkatnya, yang juga...