Mila Gets

736 132 45
                                    


Dalam diam Yogi memperhatikan istrinya yang sedang menyiapkan sarapan pagi di balik kompor sana.

Mila ngambek.

Ngambek karena Yogi tidak setuju untuk mengadopsi anak yang Mila ceritakan beberapa hari yang lalu.

"Mila mau kita ngasih Kakak ke Cleo." Ucap Mila dengan wajah serius.

"Kakak gimana? Adek kali? Kan tadi kita baru bikin adeknya Cle0?" Yogi terkekeh.

"Iiih Mas Yogi! Mila serius!" Mila memukul lengan Yogi, gemas.

"Ya gimana maksudnya coba kasih tau aku?"

"Jadi gini. . Di panti asuhan tadi, Mila ketemu sama anak kecil. Laki - laki, umurnya empat tahun. Terus pas yang lain main sama - sama dia duduk diem aja ngeliatin, anteng. Sesekali ketawa, tapi dia nggak ikut nimbrung. Nggak tau kenapa Mila ngerasa dia mirip Mas Yogi. Anaknya manis kok mas, namanya Michael." Jelas Mila panjang lebar.

"Hmm. . Jadi kamu pengen kita adopsi dia?"

"Iya. . Biar Cleo punya koko yang bisa jagain dia."

"Kamu udah tanya - tanya sama penjaga panti asuhannya latar belakang dia?"

Mila menggeleng, "Kata Ibu Pantinya, Michael ini ditinggalin di depan panti waktu bayi. Cuma ada selembar kertas sama beberapa kaleng susu bayi sama tas bayi."

"Gimana ya. ." Yogi menimbang - nimbang. "Bukannya mau judge a book by its cover, tapi tetep aja kita harus tau asal - usul keluarganya. Kalau orangtuanya punya riwayat penyakit gimana? Atau kriminal? Atau. . ."

Mila memotong Yogi dan logikanya.

"Mas. . Terlepas latar belakang keluarganya kaya gimana, dia itu anak - anak Mas. Masih polos masih suci. Being criminal is not in your blood. Itu dibentuk lingkungan. Terus kalau misalnya dia sakit, Mila ikhlas kok kita rawat dia. ."

Mata Mila berkaca - kaca.

That's it! Kamilia and her soft side that gets Yogi on his knees like every time.

"Sayang. ." Panggil Yogi, tapi Mila tetap mengabaikannya.

"Kamilia," Ulangnya.

Mila berbalik sambil bersandar pada kitchen sink-nya. Istri Yogi itu memilih untuk menunduk menatap lantai untuk menghindari tatapan tajam Yogi padanya.

Yogi bangkit dari duduknya, lalu dihampirinya mbak istri yang kemudian ditarik ke dalam pelukannya.

"Kamu nggak bakal nyerah sampe aku bilang iya kan?" Bisik Yogi lembut.

Mila tersenyum kecil, "Mas Yogi tau aku bisa sekeras kepala apa kan?" Balasnya kemudian.

"Untuk ukuran perempuan yang nggak bar - bar kamu licin juga ya."

"Kan Mila belajar dari Mas Yogi."

Suara tangisan Cleo pun menginterupsi percakapan serius sepasang suami istri pagi itu. Yogi melepaskan tangannya dari pinggang Mila, kemudian berkata, "Biar aku aja, kamu lanjut bikin sarapan."

IMPRINT [YNWA AU] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang