Prolog

20 2 0
                                    

Pagi ini sudah tak terik lagi. Terik itu sudah tergantikan oleh tetesan dari langit, memberikan kesan kelabu pada setiap insan di dalamnya.
Kini mereka begitu senang, merasa bebas tanpa kekangan. Tawanya, bahkan menggema hingga ke samudera.

Aku, aku, aku mendengar dawainya seakan menari-nari dalam melodi. Aku terbawa alunannya, ikut menikmati hari-hari bersama dawainya.

"Percayalah, ini begitu sederhana
.... dengan buaian sang pencipta."
Itu nyanyiannya, nyanyian dengan iringan dawai sederhana. Namun, dapat membungkam yang mendengarkannya.

"Mau sampai kapan?? Kau begitu terikat, oleh janji jiwa... ooo.."
Deg..
Lagu ini.. seakan pernah kudengar dalam pahitnya cinta kehidupan. Ini hanya kiasan untuk pemain drama.

***

Alessia BrawnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang