Curi-Curi Waktu

295K 2.3K 44
                                    

Pagi ini, masih sama seperti pagi sebelumnya. Aku masih di sibukkan dengan Billy kecil dan Papa Edu. Tapi, pagi ini berbeda, masa cutiku sudah habis, hari ini adalah hari pertama aku masuk kerja.

"Sayang," Edward merangkulku dari belakang. Kebiasaan Edward di pagi hari.

"Good morning sweet heart." Aku mencium pipi Edward yang ia letakkan di pundak ku.

"Aku rindu," rengek Edward.

"Selama tiga bulan ini aku tidak kemana-mana Tuan," ledekku. Pelukan Edward semakin kencang. Aku merasakan ada yang mengganjal menempel di atas bokongku.

"Dari semalam Billy nangis terus, kamu nyaris melupakan aku."

"Cemburu dengan anak sendiri?" Tanyaku usil,

Edward menggeleng, aku tersenyum. Aku matikan kompor, membuka celemek dan memutar badan ke arah Edward.

Wajah bangun tidur Edward masih sama, masih tampan.

"Lalu?"

"Aku sudah minta Billy dan Mama untuk jalan-jalan pagi di taman."
Dari jawaban Edward, aku sudah mengerti.

"Lalu...." Edward berbisik perlahan.

"Kamu memang pintar mencuri-curi waktu.." bisikku.

Kedua telapak tangannya meraih wajahku. Seketika bibirku ia lahap.
Edward memang harus mengalah dengan Billy, Billy lah yang menjadi prioritasku,

"Hm.." Edward mencium bibirku lahap. Tangannya tidak tinggal diam, sudah masuk ke dalam kaos tipisku. Aku di angkat, di gendong masuk ke dalam kamar. Ciumannya tidak ia lepas, malah semakin ganas.

"Hmm.. aah... " Aku tidak bisa menahan geli yang Edward suguhkan..

Edward membuka kaosku, bra ku, lalu celana dalamku. Tidak usah ditanya, ia juga melepas semuanya..
"Ward.. hhh.. " aku menggeliat, tangan kiri Edward memainkan klitorisku..

"Aku... Hhh.. mencintaimu.. semakin hari kamu semakin cantik.." bisik Edward perlahan..

Senjata Edward sudah ada di depan liang vaginaku yang basah karena rangsangannya..

Perlahan Edward memasukkan senjatanya, perlahan. Aku memejamkan mata, merasakan betapa nikmatnya.

Edward mulai manaik turunkan senjatanya,

"Hhhh.. aku suka.. ooh.."
Aku tidak bisa menahan gejolakku.

Edward memompa badanku, kedua telapak tangannya meremas dadaku.
Edward semakin cepat memompa.

"Ward, ayo.. hhhh.. nanti.. mama dan Billy pulang.

"Hhhh..... Sayang.. "

Edward mempercepat gerakannya. Aku menyukai Edward menggerakkan cepat pompaannya,

"AAaah.. aakuu.. ah.." rasanya aku sudah nyaris meledak, Edward terus memacuku dengan liar,

"Kita keluar sama2 sayang," aku meracau tak menentu..

"Ooh... Araaa.. istrikuuuu, I'm coming.."
Edward menyodokkan senjatanya lebih dalam, aku merasakan hal yang sama ledakkan yang luar biasa.

Edward jatuh ke atas badanku..

"Lain kali, aku akan membuatmu menyerah.." bisik Edward. Aku tersenyum, seperti ini saja aku sudah nyaris menyerah.

Aku beruntung memiliki suami seperti Edward.

🧡💛💚

Haiiii.. KAH kembali hadir.
Semoga suka dengan edisi perdana KAH season 2
Maaf belum sempat buat cover.

Sampai jumpa di next episode.
Ingat ya, jangan baper. Karena KAH memang full hot scene.

Happy reading, salam hangat-Author

KETIKA AKU HAMIL 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang