Mimpiku

4 0 0
                                    


Pagi hari aku terbangun entah apa yang baru aku lakukan semalam. Mimpi? Tidak ini terlihat begitu nyata, perasaan, penglihatan, aromanya, semuanya benar benar nyata. Benarkah dia mencintaiku? Semalam kami kencan, dan itu adalah benar benar malam yang indah bagiku. Makan di restoran yang selama ini aku mimpikan untuk datang kesana dan membawa orang yang ku cinta.
Kuceritakan pada semua temanku, mereka tidak percaya. mereka bilang "kau gila, mana mungkin itu terjadi. itu cuma mimpi mu saja"
Aku marah pada mereka teman ku sendiri. Kejadian kemarin benar benar terjadi, aku percaya itu. Akan ku buktikan sendiri pada mereka bahwa aku tidak hanya berbual. Aku datang ke wanita itu, wanita cantik yang aku mimpikan. Aku sangat bangga kemarin kami berkencan, menghabiskan waktu bersama di penghujung malam. Menikmati makanan lezat yang disajikan oleh koki profesional, di tengah meja nyala lilin menghangatkan kami berdua sambil bertatap mesra. Kata mereka itu hanya imajiku saja "kau memang selalu begitu, berkhayal yang indah indah tentang dirimu. Kau lupa suatu saat akan datang mimpi buruk padamu"
Omong kosong! aku katakan pada mereka. Ini hidupku, aku tau betul apa yang aku lakukan. Semuanya benar benar terjadi aku masih bisa merasakan hangat tangannya ketika kugenggam. Baiklah kali ini akan benar benar aku buktikan, akan aku datangi wanita itu.

datang lah aku ke rumah wanita itu, ingat betul aku kemarin aku tunggu dia di depan teras rumahnya, menjemputnya untuk menghabiskan malam malam indah bersama seperti yang telah ku ceritakan tadi. Kali ini, aku bawakan iya satu ikat mawar merah yang harum seperti baru dipetik. Pasti dia akan suka.Baju yang rapih telah aku persiapkan, tentu saja semuanya ini hanya untuk dirinya sang wanita pujaan hatiku.
Ku ketuk pintu rumahnya, kupanggil dirinya dengan nada mesra. Oh sungguh beruntungnya aku mendapatkan wanita secantik dirinya. Dia keluar, ku pandang wajah cantiknya. Aku tersenyum dia juga tersenyum. Aku beri bunga itu membuat dia terkaget kaget. Memang sebelumnya aku datang tanpa persiapan, tak ada yang aku berikan ke dia sebelumnya, hanya jemputan dan malam malam indah yang kami lalui saja.
dia terheran heran melihat keberadaanku, kagum mungkin ia melihatku berpenampilan rapih dan tampan walau hanya bertemu dengannya di depan teras rumahnya.
"hei" dia menyapa, namun kata kata selanjutnya membuat aku heran. "kamu siapa?" tak ingatkah dia malam malam itu? tak ingatkah dia lilin menyala yang menghangatkan kami berdua? tak ingatkah dia makanan lezat yang tesaji yang kami santap pada malam kemarin? tak ingatkah dia genggaman tanganku? tak ingatkah dia pandangan mesra yang telah kami rangkum di penghujung malam kemarin?

Aku tegaskan padanya bahwa akulah yang kemarin malam kencan denganmu. Lelaki beruntung yang menggenggam tangannya ditengah malam yang dingin dan dihangatkan lilin di tengah meja. Terlihat panik wajahnya, takutkah dia denganku? padahal kemarin malam dia sangat ceria ketika aku jemput di depan teras rumahnya, ditempat yang sama saat ini. Aku berusaha membuatnya mengingat, tapi ia benar benar tak mengenalku katanya. Semakin aku paksakan semakin takut wajahnya. Ia lempar bunga mawar pemberianku, ia masuk dan menutup pintu dengan kuat. Berusaha aku gedor pintunya, namun aku tersentak itu hanya membuat dia semakin takut. Aku berpikir dia mungkin sedang ada masalah, jadi akan aku tinggalkan mungkin untuk sementara waktu.

Temanku kembali mengolok-olokku, "sudahlah, percaya saja pada kenyataan. Semua yang kau lihat itu hanya mimpimu saja. Begitulah kau selalu saja berkhayal"
Dasar orang orang yang selalu iri dengan kebahagiaan orang lain. Aku tak habis pikir masih ada saja orang orang seperti itu di dunia yang modern ini. aku coba hubungi wanita pujaanku itu, nomornya tidak aktif. Mungkin dia benar benar butuh waktu sendiri, ada masalah dengan pekerjaan? dengan orang tua? entahlah dia tidak pernah cerita padaku. Besok mungkin aku akan datang lagi ke rumahnya.

Malam ini aku lelah, sebelum tertidur sedikit terpikir perkataan teman temanku. Apa benar semuanya hanya mimpi? benarkah semuanya hanya khayalanku saja?
Betapa bodohnya aku mempercayainya, tidak mungkin semua itu terjadi.
Untuk apa percaya perkataan bodoh teman temanku itu, mereka hanya iri denganku. Aku sudah muak dengan mereka, aku tak akan bergaul dengan mereka lagi.
Aku benar benar lelah, aku tidur sejenak siapa tau aku dan wanita pujaanku itu bertemu lewat mimpi.
Oh sayangku.. dalam mimpi pun kau terlihat cantik.
Aku tak peduli jika aku benar benar berkhayal atau tidak, aku nyaman dengan ini. Meskipun mimpi jika semuanya bersama dengan yang aku inginkan tak mengapa jika aku tenggelam di dalamnya untuk selamanya.
Tapi aku sangat yakin semua ini nyata.
Aku tertidur pulas malam ini,
Aku terbangun, benar saja wanita itu datang padaku dan meminta maaf. sudah aku katakan, ini nyata.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 21, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

MimpiWhere stories live. Discover now