"HOYYYYYY"
(Y/n) sangat terkejut, ia melihat Sanemi sudah ada dibawah kasurnya.
(Y/n) bergidik ngeri, Sanemi mulai membangkitkan badannya.
Hawa membunuh mengitari tubuh kekar nan penuh luka tersebut."G-gomenasai sensei!! Aku tidak menyadari kalau sensei ada dibawah"
(Y/n) menjelaskan dengan suara gemetar.
Sanemi berjalan mendekati (y/n), mendekatkan wajahnya kearah telinga (y/n).
Sontak wajah (y/n) memanas."Kau...Kali ini kulepaskan"
Sanemi menjauhkan wajahnya dari (y/n).
(Y/n) bernapas lega,kemudian berjalan keluar kamar untuk mandi.Saat melewati dapur, betapa terkejutnya ia melihat sosok lelaki kekar dengan rambut hitam sedang mengepel lantai rumahnya mengenakan kostum maid.
"G-GENYA!??"
Yang dipanggil pun menyaut, ia melirik (y/n).
Semburat merah mewarnai pipi lelaki itu,Ia mengembungkan pipinya."A-apa yang terjadi padamu!?"
Genya hanya menggeleng pelan, (y/n) menghembuskan nafasnya.
Ia tau, pasti kakaknya yang menyuruh ini.Dasar brocon!>SKIP TIME<
"Sa...(Y/n) kau sudah baikan,kan?" tanya Genya.
(Y/n) mengangguk, ia tersenyum.
Genya membalas senyumannya.
Kecuali Sanemi, ia mengalihkan pandangannya kearah bunga yang ada di taman rumah (y/n).
Tumben,Sanemi menyukai bunga?Setelah itu shinazugawa bersaudara meninggalkan rumah (y/n).
Tinggalah (y/n) sendirian dirumah, ia menopang dagunya didepan jendela,Bosan.Setelah berapa jam melamun, (y/n) mendapat sebuah ide.
Bagaimana jika ia membuatkan makanan untuk shinazugawa bersaudara?
Sebagai tanda terimakasihnya,Ide yang bagus,bukan?(Y/n) segera membuat makanan kesukaan mereka,Ohagi dan beberapa potong semangka.
Setelah itu (y/n) berjalan menuju rumah shinazugawa bersaudara itu.>sesampainya dikediaman shinazugawa<
"A-anoo, sumimasen?"
(Y/n) mengetuk pintu dengan sopan.
Tak lama kemudian seseorang membukakan pintu, Genya Rupanya."Oh (y/n)? Ada apa?" Tanyanya.
"Umm,ini."
(Y/n) menyerah kan sekantung berisi ohagi dan beberapa potong semangka.
Genya sedikit terkejut,dia menerima makanan tersebut."Uh...oh Arigatou. Kenapa kau tiba tiba memberi ini?"
"Ini sebagai tanda teri—"
"KAMI TIDAK BUTUH ITU!"
Belum selesai (y/n) berbicara sudah dipotong oleh Sanemi.
Sanemi merebut kantong yang ada ditangan genya dan mengembalikannya kepada (y/n)."B-begitu ya.. Kupikir sensei suka ohagi"
Ujar (y/n) seraya menunduk."Onii-chan! Kau sudah kelewatan terhadap (y/n)! Bukan kah kau suka ohagi?"
Genya mengelus pundak (y/n), ia menatap kakaknya."Siapa yang suka ohagi!?"
Sanemi ngegas."T-tidak apa Genya.. A-aku akan memberi ini pada orang lain saja"
(Y/n) tersenyum.Sanemi menatap tajam kearah (y/n).
Saat (y/n) hendak berjalan Sanemi menghalangi (y/n)."Chotto, biar aku teri– ehem! Maksudku biar aku saja yang memberikan pada orang lain!"
(Y/n) menatap Sanemi heran.
(Y/n) mengangguk,memberi ohagi dan semangka pada Sanemi."Baiklah,kau silahkan pulang" Usir Sanemi.
(Y/n) hanya mengangguk dan berjalan pulang kerumah.
Setelahnya,Sanemi segera membuka bungkusan ohagi itu dan melahapnya.
Genya menatap kakaknya,aneh."Aahh,Nii-chan memang tsundere ya"
Gumamnya."APA KAU BILANG!?" Teriak sanemi.
"B-bukan apa apa kok, ayo masuk nii. Sudah mau malam"
>Esok Paginya<
(Y/n) berlari menyusuri jalan, 5 menit lagi gerbang akan ditutup.
(Y/n) mempercepat langkahnya menuju sekolah.Sesampainya disekolah, (y/n) hampir telat,untungnya sempat.
Saat masuk kelas,Kanao menyapanya dengan ramah."Ohayou (y/n)-san, kenapa kamu akhir akhir ini sering telat?"
"Ah- itu karena..."
"SELAMAT PAGI ANAK ANAK!!" teriak Sanemi memasuki kelas.
Kelas yang awalnya ribut, kini senyap seperti kuburan.Sanemi memulai pelajarannya, seluruh murid memperhatikannya dengan baik.
Tidak dengan (y/n) dia malah sibuk bernyanyi, bersenandung kecil."PLEEETAKK!!"
>TBC<
HALO HALO!!! MAAF SAYA GAK BISA KASIH PICT PEMANIS HUEEE QAQ GARA GARA KEBIJAKAN BARU WATTPAD.. GOMENASAI~ UNTUK YANG MAU ASUPAN ATAU YANG SEJENISNYA CHAT SAYA VIA WA SAJA! DAN MAAF CHAPTER KALI INI PENDEK, AUTH SANGAT SIBUK, GOMENNA~ STAY TUNE MINNA!(●♡∀♡)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kimetsu Gakuen|| Hontouni Gomenasai, Sensei!!!
Fanfiction"Hontouni Gomenasai, Sensei" Aku sepertinya saat itu sedang sial. Aku bertemu dengan seorang guru dengan banyak bekas luka ditubuhnya. Pertemuan kami sangat tidak baik, aku tidak sengaja menabrak nya dua kali dan yang kedua kalinya. Aku tak sengaja...