part 17

375 9 1
                                    

"assalamualaikum" ucap bu Vani memberi salam masuk keruangan Quin.
"waalaikumssalam" jawab Danial dan Quin.
"makasih yah nak, udah jagain Quin" ucap Bu Vani.
"iyya bu, kalau gitu Danial pulang dulu yah bu" ucap Danial rama lalu mencium punggung tangan bu Vani.

Tak lupa juga Danial berpamitan dengan kekasihnya yang baru beberpa menit yang lalu mereka jadian.
"aku pulang dulu ya sayang" ucap Danial singkat, membuat Quin tersipu.
Bagi Quin Danial selalu saja bikin hati Quin senang tapi kadan aneh juga sih.

******

Mentari memancarkan sinarnya tanpa enggan, menuai harapan yang lebih baik dari hari-hari  kemarin dan memulai aktivitas.

"eh katanya, Angel kecelakan yah?" ucap salah satu siswi dengan teman temannya di koridor sekolah.
"mungkin" jawab temannya
"iyya tuh, ada yang bilang kalau Angel kecelakaan gara² nabrak truk" ucap salah satu siswi dengan nada serius.
Lo dapat info dari mana?" temanya penasaran
"tadi pas gue ke toilet, gue ga sengaja denger percakapan teman Angel" ucap Siswi itu memastikan
"lo ga sengaja, atau ......." ucap temanya meledek.
"lo tau lah pokoknya" ucapnya lalu cengar cengir.

Percakapan mereka terdengar jelas di telinga Danial, yang sedang belajar di banku koridor.

"pasti kecelakaan Quin ada hubungannya hubungannya dengan Angel"batin Danial

"masuk kelas kuy" ajak Alfa
Danial hanya mengangguk lalu mengikuti Alfa memasuki kelas karna kelas akan dimulai.

Hari ini kelas Danial ada ulangan biologi, hampir semua siswa sibuk belajar dan ada juga yang sibuk buat contekan.

(kelas kalian juga gitu kan??, tapi kalian yang mana nih yang bikin contekan atau yang belajar?) author heheheh

Ting...ting.....(bel istirahat)

Danial dan Alfa berjalan menuju ke kantin, nampaknya kantin udah dipenuhi para insan yang kelaparan.

Mereka langsung menuju di tempat Ana dan Vira yang masih kosong. Lalu memesan mie ayam dan es teh.

Disana juga ada Adhi dan Raka yang duduk berseblahan dengan Ana dan Vira.
Dengan sigap Alfa menyingkirkan Raka yang duduk di depan Vira. Dan entah kenapa Raka hanya diam menurut.

"eh lo dengar kabar ga Kk Angel kecelakaan nabrak truk" ucap Ana
" iyya gue juga denger tadi pagi pembicaraan kakel di koridor" jawab Danial
"tapi, bener ga yah?" tanya Ana.
"mungkin aja bener, secara udah  beberapa hari gue ga pernah liat tuh Kak Angel"ucap Vira memastikan.

Mbak sari pun Datang membawa pesanan mereka.

"kan besok hari minggu, rencana gue mau ke RS. Jengukin Quin besok kalian mau ikut ga? " tanya Vira
"okay, kita kumpul dimna?" tanya Ana
"dirumah lo aja gimana?, kan rumah lo deket RS." jawab Vira
" okay, kalau yang lain gimana?" tanya Ana lagi.
Semuanya pun mengangguk, mengiyakan. Kecuali Danial, kan Danial udah pasti jengukin Quin, setiap Hari malahan.

***
Waktu pulang sekolah, Seperti biasanya Danial pergi RS.

Danial memasuki ruangan Quin, melihat keberadaan Quin dan Orang tuanya yang begitu sayang dengan Quin.

"bu! Quin bosen baring mulu, Quin mau keluar" rengek Quin.
"nda bisa kamu kan belum sembuh nak" jawab Bu vani.
"kalau gitu Quin ga mau makan" ucap Quin ngambek

"liat tuh nak Danial, Quin kekanak kanakan lagi" ucap Bu Vani ketawa melihat tinkah anaknya. Danial menanggapi lerkataan bu Vani dengan senyum.
" biar aku temenin, tunggu aku ambil kursi roda dulu" ucap Danial membuat Quin sangat senang karena keinginannya terpenuhi.
" boleh yah bu?" tanya Quin, yang duangguki oleh bu Vani dan Ayahnya.

Danial mendorong kursi roda dengan hati hati menuju taman rumah sakit.

Akhirnya Quin dapat menghirup udara segar dan menikmati hangatnya senja.

"cantik yah?" ucap Danial
"iyya cantik tapi, ada yang ga gue suka dari senja" ucap Quin membuat Danial menoleh kepadanya
"apa?" tanya Danial
"senja itu selalu ditunggu kehadirannya yang selalu memberi kehangatan dan kedamaian. Tapi, hanya sesaat lalu pergi  meninggalkan  gelap, tanpa mempedulikan insan yang masih menginginkan  kehadirannya." ucap Quin
"tapi gue belajar dari senja bahwa yang indah itu hanya bersifat sementara." sambung Quin membuat Danial diam terpaku mengingat kata demi kata  yang mengandung penuh makna.

Senja memang indah di awal tapi mengantarkan diri ini ke dalam kegelapan yang seram. Aku lebih suka fajar, karena fajar selalu mengantarkanku pada hal-hal yang baru dan membuatku lupa akan beratnya malam yang kujalani.......


Jangan lupa vote dan komen biar author tambah semangat
nulisnya

Minggu, 17 november 2019







Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Prestige BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang