Malam begitu cepat, kemaren vera sudah mempersiapkan baju sementara di meja khusus untuk buat baju.
Sekarang vera sudah siap, dia memakai kaus hitam dan celana jin pendek warna biru awan.
Vera mengambil tas barunya dan sepatu juga, dia duduk ditepi kasur untuk memasang sepatu.
Setelah selesai vera turun ke bawah, vera melihat abang-abangnya sudah menunggunya diruang tamu, sementara itu vera belum sarapan lagi.
Aiisshh mereka seperti itu, biarin lah gue lapar banget batin vera mengelus perutnya.
Vera tanpa memberitahu abangnya dia pergi ke meja makan. Vera melihat makanan banyak kali, ada sate, nasi uduk, bubur, roti coklat, nasi kuning, lontong, batagor, cilok, steak, kentang goreng, hambuger, pizza dan soto.
"buset banyak lagi, gimana gue makan sebanyak ini hidangan" ngomong pelan.
Vera melirik abangnya dikit, mereka sibuk dengan kegiatan mereka, vera mendesah kesal karna tidak ada mau nemaninnya.
Vera ngambil cilok, langsung lahap ke mulutnya. vera kesal diacuhkan oleh abangnya, dia mempercepat makananya.
Uugghh
Vera tersedak, abang-abangnya cepat ketempat vera.
Arwan mengambil air minum untuk vera,
Mirza mengelus punggung vera, abel mengambil tisu, dan william menjauhkan cilok dari vera."minum cepat" tanpa membalas vera mengambil cepat gelas tangan abangnya, arwan.
Mirza masih mengelus panggung vera
"makanya makan tu jangan cepat-cepat, emang siapa yang kejar kamu hemm?" mirza merapikan rambut adeknya.Vera mengulurkan gelas dari tanganya "makasih bang" arwan mengangguk.
"kalian sih, vera diacuhkan, kalian sibuk dengan kegiatan sendiri, adeknya mau makan gak nyadar, habis tu kalian makan duluan gak tungguin aku dulu, kan jadi keselek" mulai cerewet dan manja vera.
"mulai deh bawelnya dipagi hari" ucap william mencubit pipi adeknya.
Vera mengambil tangan william dari cubitan "uughhh singkirkan tangan lo, kebiasaan lo megang pipi gue, makanya cari cewek jangan sampai jomblo menua"
William ngambil tasnya di ruang tamu "bodoh, itu urusam gue ngapain lo sewot," william melirik tajam ke vera.
"udah-udah kalian sama kayak tom&jerry pagi udah ribut," melirik william untuk jangan ribut ke vera. Mereka tau kalau vera emang anak manja, bawel, dan omongan mereka akan dijawabnya sampai mengalah, nama juga adek bungsu.
Abel mengambil tas vera untuk membawakannya.
"ayok kita pergi" ucap mirza, mereka pun jalan menuju mobil.
Vera duduk depan, menyetir mirza, arwan abel dan william duduk dibelakang.
Abel melihat pakaian vera, heran
"dek, kenapa kamu pakai celana sependek itu dan baju kesamping"Vera memutar matanya mendengarkan tanya abel
"vera udah terbiasa pakai baju ini bang, mau gimana lagi,lagian dulu aku tinggal korea biasa-biasa aja kenapa indonesia kayak aneh gitu"Uuggh
"ngapain bang jintil kepala vera!?" teriak kearah mirza. Saat ucapan vera tadi mirza menjintil kepalanya, baginya itu pertanyaan bodoh.
"kamu oon atau goblok sih??, udah tau indonesia negara memiliki sopan santun dek, gak sama seperti di luar negri yang bisa pakai sembarangan, kita itu harus hargai pakain mereka, dan kita pun juga ikut tradisi mereka, ngerti adek aku sayang" menjelaskan ke vera, biar dia tau yang mana adap, sambil mengelus pipi vera biar gak tegang suasana.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUN
Teen Fiction"kalau diartikan sun adalah matahari, yang selalu menyinari hati gue, tidak pernah layu selalu mekar setiap lo dekat gue" Baca dulu, mana tau berminat kan 😊 Kalau suka jangan lupa tambah keperpus kalian ya, dan vote and comen 😇 By ina 💕