NOVEMBER RAIN {COMPLETE}

Nappeun Namja!

"Jae!!!"

Yunho hampir saja menangkap bocah cantik itu namun pintu lift yang ada di depannya terburu menutup. Pria itu mengumpat kasar. Dia lari ke arah tangga darurat dan turun ke lobi tanpa menggunakan bantuan lift.

Drap drap drap

Sekitar 5 menit Yunho keluar dari tangga darurat itu. Nafasnya terengah-engah. Kepalanya menoleh kesana kemari mencari sosok Jaejoong. Dia menemukannya keluar dari lobi apartemen.

Grepp

"Jaejoong!"

"Tolong lepaskan saya". Jaejoong mengibaskan tangan Yunho saat pria itu menangkap pergelangan tangannya. 

"Dengarkan aku dulu"

"Saya tidak ingin mendengar apapun. Saya ingin pulang"

Air mata namja cantik itu jatuh bercucuran. Dia mendorong dada Yunho saat namja tampan itu berusaha memeluknya.

Melihat keadaan Jaejoong yang kacau Yunho memutuskan untuk menggunakan cara lain. Lengan kekarnya menarik tangan Jaejoong ke belakang dan menggendongnya di punggung layaknya karung beras. Jaejoong menendang-nendangkan kakinya ke udara. Tangannya memukuli punggung lebar bossnya tapi Yunho tetap kokoh melangkah dan memasukkan namja cantik itu ke dalam mobilnya.

Blamm!

Pintu mobil Nissan Leaf Black Edition itu menutup dengan keras dan langsung melaju dengan cepat meninggalkan kawasan apartemen mewah di Gangnam tersebut.

.

.

.

Sraakk

Ban mobil itu bergulir dengan pelan dan akhirnya berhenti di pinggir jalanan Sungai Han. Hari masih sangat pagi jadi tidak banyak orang yang lalu lalang disana. Hanya ada beberapa orang yang tengah bersepeda dengan santai dan satu-dua orang yang tengah berolahraga.

Yunho melirik sosok Jaejoong yang ada di sampingnya. Namja cantik itu tidak bersuara sejak tadi. Hanya terdengar isakan lemah dan pundaknya yang terlihat naik turun menahan tangis. Namja cantik itu terlihat terbatuk beberapa kali dan hal ini membuat Yunho khawatir.