It's Me

1 1 0
                                    


Vitia POV

Huh... Segarnya..
Aku baru saja selesai mandi dan saat ini aku sedang memandang langit dari balkon kamarku
Ini termasuk kebiasaan bagiku
Aku sangat suka langit
Baik itu langit siang maupun langit malam
Aku sangat menyukainya
Kenapa ya? 
Hanya saja aku menyukainya
Langit selalu bersamaku meski aku dalam kesusahan sekalipun
Kemana pun aku pergi dan dimana pun aku berada Langit akan selalu berada diatasku
Dan hal itu mampu membuat aku sadar bahwa masih ada jalan dari semua hal yang aku hadapi
Dan langit dengan setianya menemani setiap jalan yang aku ambil

"Tia oh? sedang apa kau di balkon malam-malam begini? Dingin tau"

Aku menoleh saat mendengar seseorang berbicara dari arah pintu kamar

"Ah Sica aku hanya mencari angin" jawabku

Sica yaaa dia sepupuku atau bisa dibilang saudaraku
Jessica Alianda
Gadis cantik yang seumuran denganku
Anak dari bibi Santyana yang merawatku
Sica anak yang baik dan sabar
Dia sangat lemah lembut
Bahkan aku sering berkata kepadanya seperti ini 'kalau saja aku lelaki sudah dari lama aku menjadikanmu kekasihku Sica'
Dan respon Sica pasti tertawa
Dan kalian tau suara tawa Jessica sangat enak didengar
Sungguh anggun Dia sungguh istimewa

"Tia kok melamun sih?" Sica menyentuh bahuku pelan

"Ahh tidak kok tidak melamun" Aku tersenyum kepada Sica

Sica menghela nafas sejenak sebelum menggumamkan "Selalu saja begitu"

"Ayo masuk aku ingin berbicara serius kepadamu" Tangan mulus Sica menarikku pelan

"Sebentar" Sambil aku menutup pintu balkon aku berpikir Berbicara serius? Apa yang ingin dia bicarakan? Kenapa wajahnya kelihatan senang begitu?

Sica naik keatas tempat tidurku dan langsung jingkrak jingkrak tidak jelas

Astagaaa ada apa dengannya

"Hei hei kau kenapa?" Aku menangkap tangannya dan menariknya pelan agar diam "Kau bisa merusak tempat tidurku" aku mendengus kesal

Sica hanya melebarkan senyumnya
Bahkan dia tertawa sesekali

Ya tuhan Dia benar benar sudah gila ternyata

"Ada apa sica?"

Dan pada akhirnya Sica duduk dengan tenang tapi tidak dengan wajahnya dia masih tersenyum seperti orang gila

"Kau tahu?" Sica bertanya seperti orang bodoh

"Kau bahkan belum memberitahu nya bagaimana aku bisa tau Sicaaaa" Gemasku sambil menarik kedua pipinya Tidak terlalu tembam
Pipiku jauh lebih tembam hehe

Sica menarik nafasnya sebentar lalu menghembuskannya secara perlahan
Senyuman gila-nya yang sayangnya manis itu masi terpampang jelas di wajah putihnya

"AKU AKAN BERDUET DENGAN KAK ALEX  huaaaa"



Deg



A-apa katanya?
Kak Alex? Kak Typo maksudnya?

"hah?" Aku terkejut dengan mata melebar

"Iyaa aaaa Tia aku senang sekali" Dia memelukku erat sekali
Tapi aku tidak mempermasalahkannya
Karna pikiranku sedang melayang entah kemana

Kak Alex? Apa maksudnya?
Bukannya aku yang akan berduet dengannya untuk festival kali ini? Kenapa tiba-tiba?

Sica menarik diri lalu melebarkan senyumnya kembali
Dia memegang bahuku dan menarik hidung kecilku
"Mari kita rayakan kebahagiaanku ini Tia"













Dan lagi lagi Jessica mengambil apa yang harusnya menjadi milikku

PITIABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang