Willing

1 1 0
                                    



"ASTAGAAAA ITU KENAPA DI MASUKIN GARAMNYA?!!"

"E-eh garam ya? Aku kira gula"

Sungguh keadaan dapur saat ini sangat berantakan
Tepung dimana-mana,alat masak berserakan,sendok berceceran dilantai, bahkan sebutir telur terlihat pecah di bawah wastafel
'Astaga....bisa gitu parahnya'

Hari ini adalah perayaan yang dimaksud oleh Sica semalam
Dia ingin membuat segala macam donat untuk santapan kebahagiaannya dan bahkan membuat berbagai jus untuk diminum

And yeah, BAHKAN DIA TIDAK BISA MEMBEDAKAN MANA GARAM MANA GULA

Huft....
Sungguh Jessica itu sangat sempurna bila di pandang
Tapi percayalah masalah dapur dia nol yaampun
Aku sudah berkali-kali mengajarinya masak tapi hasilnya nihil, minyak loncat satu senti saja dia teriak kayak ngeliat setan

"Soriii" Sica bergumam dengan jari tangan membentuk V

"Udah nonton aja sana, biar aku yang selesain" Aku bergegas mengambil sapu untuk mengembalikan keadaan dapur yang seperti kapal pecah ini

"Aaaaa Tia sayang jangan marah" Dengan mengandalkan puppy eyes nya Sica memohon

"Gak marah kok, udah sana ganggu aja kalo sini" Sica memberengut sambil menyeret kakinya ke ruang tengah

Aku menghela nafas sebentar
Kadang aku lelah menjalani kehidupan yang aku miliki
Disaat aku ingin terlihat sempurna di mata orang lain aku akan berusaha semaksimal mungkin
Tapi hasilnya belum tentu memuaskan
Sedangkan Sica, dia tidak seribet itu. Cukup dengan tersenyum kepada banyak orang, sudah banyak yang mendukungnya
Aku tidak mudah tersenyum
Hanya kepada orang terdekat saja aku bisa tertawa
Aku terlalu takut untuk membiarkan orang lain memasuki hidupku. Kenapa? Karna aku tau kebanyakan orang adalah munafik.

Aku mulai membersihkan dapur
Membuang semua adonan yang telah Sica hancurkan
Soal bahan yang rugi terbuang? Aku-mah santai aja, tante Santy orangnya gak ribet kok

Ku ulang kembali ke awal untuk mengadon kuenya
Dan mengolahnya hingga benar-benar jadi donat
Masalah jus, hasil buatan Sica tidak seburuk itu juga
Jadi jus biarkan saja begitu

2 jam berlalu, semua sudah jadi
Donat coklat,donat keju,donat moca,dan donat pandan juga beberapa macam jus yang simple
Sudah aku siapkan dengan rapi di atas meja makan

"SICA SINI!! UDAH SIAP NIH!!" Krik krik Loh kok sepi?

YAAMPUN
Sicanya udah tidur di sofa dengan keadaan tv menyala
'Dih niat gak sih bikin perayaan'

"Sica bangun" Aku mengguncang badan Sica pelan
Dan aku patut bersyukur karna Tuhan tidak menurunkan jiwa kebo dalam dirinya

"Eugh... udah ya?" Tangan mulusnya mengucek matanya yang berbulu lentik

"Iya udah, Ayuk makan aku lapar" aku mendahuluinya berjalan kedapur
Aku tidak berbohong soal lapar

"Wahh keren banget tampilannya" Dengan mata berbinar Sica langsung duduk dengan cepat

"Yang perlu di nilai itu rasanya bukan tampilannya" aku mencibir pelan

Jessica tidak peduli,langsung di santapnya satu donat keju dan selanjutnya aku harus menutup telingaku akibat teriakannya

"WAAAA ENAK BANGET TIA SAYANG"

Aku tersenyum sebelum berucap pelan "Makasih Sica"












'Makasih juga udah ambil posisiku'-lanjutku dalam hati

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PITIABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang