2. You did it again.. Confusing me..

4.1K 407 16
                                    

"Jangan melongo begitu melihat calon suami sendiri." Ucapan Pak Heksa yang berbicara dengan tersenyum santai sukses membuat Pak Hariga dan Bu Yasmin membuka mulut lebar dan melotot menatap kami bergantian.

####

Hahh?!?!

Apa selama tujuh tahun tidak bertemu dia mengalami kecelakaan yang membuat trauma dikepalanya?? Kenapa bicaranya seperti orang tidak waras??!!

"Apa maksud Bapak? Jangan berbicara seperti orang mabuk." Nada ketusku tidak bisa kututup-tutupi. Apa-apaan dia?!

"Tak apa kalau kamu masih marah. Kita bicarakan ini nanti. Sekarang lanjutkan saja penjelasanmu tentang laporan yang kamu bawa."

"Tidak ada yang akan kita bicarakan baik sekarang atau nanti. Saya tidak mengenal anda jadi jangan bicara yang tidak-tidak. Bisa menimbulkan asumsi macam-macam." Aku berbicara sambil tetap menunduk enggan menatap wajahnya yang pasti sedang tersenyum senang karena bisa mempermainkanku seperti ini.

"Maaf atas ketidaknyamanan ini Pak Hariga dan Bu Yasmin. Saya harap tidak sampai menimbulkan kesalahpahaman. Bisa kita lanjutkan tujuan pertemuan ini?"

Selanjutnya dengan gugup aku tetap melanjutkan tugasku menjelaskan laporan keuangan mengenai iklan baru perusahaan kami dihadapan boss baru yang hanya memandangku dengan senyum tipisnya. Anehnya, bukan senyum mengejek yang kulihat dimatanya, karena terus terang konsentrasiku terpecah tiap kali mata kami bersitatap.

Aku berharap bisa menemukan sedikit keanehan pada tatapannya padaku. Sungguh. Aku betul-betul membutuhkan alasan untuk mencegah hatiku melayang tidak karuan. Apa maksudnya bicara seperti itu dihadapan atasan-atasanku? Apa dia pura-pura lupa dia yang telah menghancurkan masa indahku di SMA?

Presentasiku terus berlanjut meski aku yakin pikiran setiap orang yang hadir diruangan ini tidak tertuju pada penjelasanku. Tidak ada interupsi, tidak ada pertanyaan, bahkan tidak ada keberatan mendengar jumlah anggaran yang kupaparkan.

"Demikian penjelasan saya mengenai garis besar anggaran yang diajukan oleh departemen produksi. Sejauh ini departemen keuangan menganggap semua masuk akal sehingga hanya membutuhkan persetujuan Bu Yasmin dan selanjutnya pengesahan dari Pak Hariga dan dana bisa dikeluarkan. Copy- annya akan segera saya antar ke meja anda semua. Dan kalau tidak ada pertanyaan saya mohon diri kembali ke ruangan saya." Tanpa menoleh pada Pak Heksa aku segera berbalik dan keluar dari ruangan itu.

Hatiku yang bergemuruh bahkan setelah aku sampai di kubikelku benar-benar harus diperbaiki. Sialan dia! Bisa-bisanya setelah sekian lama tidak bertemu, hal pertama yang dia lakukan padaku adalah mempermainkanku!

####

Aku sudah mengira bahwa hari anehku tidak akan berakhir begitu saja bersamaan dengan berakhirnya jam kerjaku. Saat aku sudah di basement dan berjalan kearah mobilku pria itu sudah ada disana. Dengan santai bersandar dimobilku sambil tersenyum tipis seolah tidak menyadari kemarahanku.

PretendingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang