Part 1

3 0 0
                                    

" one day the plane ticket will be only one way " - xx


Jam menunjukan pukul 5.30 pagi. Suara alarm menyadarkanku dari alam tidurku yg diikuti dengan ketukan pintu dari si bibi

" Non bangun sudah pagi "

Dengan malas aku membuka perlahan mataku yang masih sangat berat ini dan mencoba untuk duduk di pinggir ranjang kasurku.

" hmm iya bi ini udah bangun " kataku sambil mengucek mata

" bibi sudah siapkan seragamnya ya non di meja "

" iya bi makasi "

Aku segera bergegas ke kamar mandi dan bersiap untuk memulai chapter  baru dalam hidupku. Bukan, bukan untuk menikah, aku masih terlalu muda untuk itu. Hari ini aku akan menjadi anak SMA. Kalau kalian bertanya kenapa aku sudah besar tapi baju seragam masih disiapkan? jawabannya simpel, aku anak bungsu di keluarga ini jadi jangan heran kalo aku sangat dimanja di  sini.

30 menit kemudian aku sudah siap dengan seragam putih abu-abu ku. Aku menuruni anak tangga dengan sedikit terburu-buru

" hati-hati sayang nanti jatuh " sambut wanita cantik setelah aku a.k.a mamaku

" hehehe goodmorning ma "  sambil mencium pipi mamaku

" goodmorning sayang ayok duduk sarapan dulu " seraya mama ku sambil mengoleskan roti dengan selai coklat favorit ku

Tidak lama kemudian turunlah 2 kakak laki-laki ku yang tampan dan menyebalkan itu.

Well seperti yang aku bilang aku punya 2 kakak laki-laki. Revan Faresta Adhitama dan Gavin Reifansyah Maheswara. Aku sangat dekat dengan mereka berdua terlebih dengan kak Gavin. Mungkin karna usia kami yang hanya terpaut 2 tahun membuat kami mempunyai banyak kesamaan dan bisa saling mengerti satu sama lain. Bukan berati kak Revan tidak bisa mengertiku, ya hanya saja kak Revan yang sangat dewasa dan sangat bijak membuatku sangat takut untuk bercerita dengannya

" Goodmorning ma, goodmorning nay " kata kak Revan sambil mengelus kepala ku

" Goodmorning anak manja " kata kak Gavin seraya mencubit hidungku

"ih apaansi lo kak sakit tau " omelku ke kak Gavin

" Stt udah ah jangan bertengkar ini di meja makan, Revan Gavin ayok duduk kita sarapan sama-sama "

Hening saat itu di meja makan tidak ada yang bersuara sama sekali hingga akhirnya..

" Papa kemana ma? " tanya Gavin sambil menguyah makanannya

" oh papa sedang ada tugas ke Poland tadi subuh baru berangkat " jawab mama

Kak Gavin hanya mengangguk dan melanjutkan makannya

" Nayara mulai skrg kamu pulang pergi sama Gavin ya kan kalian satu sekolah jadi kamu gaperlu di anter sama pak Imam lagi " kata mama

" oke mam siap " kataku sambil menghormat ke mama

" Yaudah yuk nay berangkat, yaudah ya ma Gavin sekolah dulu, kak gue jalan dulu ya. Assalamualaikum " pamit ka Gavin

" iya ma aku juga jalan ya, kak aku juga jalan ya. Assalamualikum" pamitku

" Walaikumsalam " jawab mama dan Kak Revan bersamaan

Didalam mobil aku dan kak Gavin mendengarkan lagu yang diputar dari hpku.

" lo nanti balik tunggu gue dulu ya. Gue ada rapat osis sebentar" kata kak Gavin memecah keheningan

" hmm " jawab ku malas yg sedang asik mengecek instagram.

Sekitar 30 menit, mobil kak Gavin memasuki area sekolah dan aku hanya memandangi beberapa anak murid baru yang mungkin nanti bisa menjadi temanku.

" yuk turun " ajak kak Gavin

Setelah keluar dari mobil ada banyak pasang mata yang memperhatikanku. Bagaimana tidak? Kak Gavin sangat terkenal di sekolah ini. Seorang kapten basket dan ketua osis di SMA Bangsa Mulia. Tapi sayangnya belum ada wanita yang bisa tahan dengannya. Sikapnya sangat cuek dan terbilang kaku.

" Duh kak gue bener2 risih diliatin gini"
" Santai aja kali. Lagipula lo cantik dan gue ganteng jd wajar aja kan? Jawabnya sambil merangkulku
" Pede banget lo. Tapi kalo gue emang cantik sih hehe " cengirku
"Yaudah lo masuk aja ke ruangan itu, gue mau ke ruang osis. Nanti istirahat makan sm gue"
" iya bawel " kataku sambil berlalu

Aku masuk ke dalam ruangan kelas yang sudah di penuhi anak baru. Aku memilih kursi paling belakang dan langsung mengambil hpku. Aku benar-benar bosan.

Tbtb ada seseorang yg menyapaku " hai, kursi ini kosong engga?
" oh iya kosong kok" jawabku sambil tersenyum
" nama gue Celine, salam kenal" sambil mengulurkan tangannya
" Nama gue Nayara. Lo bisa panggil gue Naya"






*AUTHOR POV*

Hai hai  maaf ya kalo pendek soalnya udah lama banget ganulis cerita hehehe. Semoga part ini bisa bikin kali seneng ya hehehe..

jangan lupa di vomment yaa🖤

xoxo

---Happy Reading---

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Always YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang