Part 2

25 6 0
                                    

Beberapa bulan setelah aku melihat Reina dengan laki-laki itu , aku harus melupakan reina tapi setalah 2 bulan usaha untuk melupakanya sia - sia ,aku jarang nongkrong di cafe depan halte setalah kejadian itu.

Tapi selama aku berusaha melupakan Reina ,ada yang selalu menggangguku dia adalah Tania aku tahu dia menyukaiku ,dia selalu membawakan ku sarapan ,menyapaku didepan karyawan lain ,selalu membantuku apabila aku kewalahan mengerjakan tugas.

Tapi aku tidak mau memberikan harapan lebih kepadanya .Aku tidak bisa membalas perasaannya karna yang aku sukai adalah Reina ,aku hanya menganggap Tania adalah temen seperti yang lainnya tidak lebih.

Maka dari itu aku hanya membalas seperti biasa , menghargai sikap dia yang menyukaiku ,tapi maaf untuk masalah hati aku tidak bisa. Aku tidak ingin menjadi laki-laki yang memberikan harapan palsu kepada wanita.

Setelah pulang kerja ,Sean temanku mengajak ku untuk nonkrong di tempat biasa kami selalu kumpul ,yaitu di cafe harmony ,cafe yang tepat di depan halte dimana Reina selalu datang.

Tapi hari ini ,Kamis jam 16.00 detik 55 ,aku bertemu kembali dengannya ,sedang duduk di halte yang seperti biasa Reina datangi.
Aku melihat Reina disana dengan dress berwana peach dan flatshoes berwarna putih ,sangat pas melekat ditubuhnya.
Apakah aku harus menemuinya lagi ? Berbasa-basi ,kenapa dia kembali duduk disana datang setelah beberapa bulan terakhir dia tidak menampakkan hidungnya.

"Kenpa Dra ? Liat ke luar terus ? " tanya Sean

"Gak, gue gapapa" balasku

Aku lihat dia beranjak duduk dari halte entah mau pergi kemana tapi aku coba untuk tidak memandang nya lagi agar hatiku baik baik saja.

"Hai Rein," sapa Sean

"Eh hai ," ucap Reina

"Ke sini sama siapa ?" tanya Sean

" Sendiri," balas Reina tersenyum

"Yaudah sini gabung aja sama kita kita ,gak bakal macem-macen kok ,iya kan?" ujar Sean

"Iya gak papa kok sini aja kali ,kursi penuh semua itu " balas Daren

"Gak usah deh aku cari kursi yang lain aja " ucap Reina

"Gapapa kok sini gabung aja ,gak papa kan Dra ? " tanya Daren

Aku hanya mengangguk untuk menjawab pertanyaan Daren .Akhirnya aku lihat Reina ,ikut gabung bareng kita ,yang sialnya duduk di depanku ,ya ampun cobaan banget ini.

"Eh Rein kata Dina ,lo putus ya sama Bima? " tanya Sean

"Ah iya ,mungkin emang bukan jodohnya" balas Reina

"Padahal kan sayang banget udah tunangan juga" ucap Sean lagi

Reina hanya tersenyum mendengar ucapan Sean .Apa laki-laki yang menjemput Reina itu bernama Bima ? Tunangan Reina ?

"Andra ya? Hai," sapa Reina

"Eh hai ,mbak masih inget saya? ,kirain udah lupa." balasaku sambil nyengir

"Ah enggak kok ,masih inget." ucap Reina tersenyum

Ternyata Reina masih ingat denganku , padahal kalau di pikir pertemuan kita singkat dan itu udah lama banget.

" Jadi Andra sama Rein udah saling kenal?" tanya sean

"Awas itu jatuh cinta ,Rein baru putus jomblo tuh hahah " ucap Sean lagi

"Ah apaan sih hahahah " balas Reina sambil ketawa

Ya ampun suara tawanya merdu banget ,manis. Akhirnya kita semua ngorbol santai banget sama Reina ,kita udah kayak kenal lama , padahal hanya Sean yang kenal dengan Reina ,dia orang nya asik juga buat di ajak ngobrol ternyata , meskipun lebih banyak dominan Sean sama Daren yang ngobrol sama dia ,aku hanya menanggapi sesekali.

 Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang