Seorang wanita tengah tergesa² memasuki gerbang sekolah. Dengan bermodalkan sepeda ontel. Setelah sampai di parkiran...dia berhenti, tanpa pikir panjang dia langsung menjatuhkan sepedanya di tempat dia berhenti.
Bruk...
Dia langsung meninggalkannya begitu saja. Dan langsung berlari...
'Berlari adalah jalan terakhir' pikirnya. Dia tak mau hari pertamanya bersekolah di kota baru ini bermasalah. Dia berlari cepat, tanpa mempedulikan sekitar.
Dengan peluh yang membasahi wajahnya dia terus saja berlari tanpa mempedulikan sekitar. Dia berlari dengan cepat dan bebas, tentu saja karena sebentar lagi bel sekolah akan berbunyi dan mayoritas para murid seharusnya sudah masuk ke kelas masing-masing. Dia terus berlari tanpa takut tersesat, karena yang akan ditujunya sekarang hanyalah The Headmaster room ( Ruang Kepala Sekolah).
***
Hari Pertamaku sekolah sangatlah kacau.
Aku yang seharusnya naik motor, tapi kenapa papa malah menyuruhku memakai sepeda ontel. Huh...dan aku yang terlanjur bangun agak siang karna ku pikir aku akan lebih cepat sampai jika aku naik motor ternyata papa menyitanya. Terlebih lagi sepeda yang kunaikki rantainya lepas di tengah jalan yang membuatku semakin frustasi. Kenapa kesialan menimpaku hari ini. Huhh..apakah nanti di sekolah juga akan bernasib sama sialnya?Pikirku.
***
Ayoh...tinggal belok ke kiri dan sampai..Batinku
Hh...hh..hh..
Aku ngos-ngosan menuju Ruang Kepala Sekolah. Tanpa basa basi aku langsung mengetuk pintu ruangan tersebut.
Tok..Tok..Tok
Saat tanganku masih dalam posisi mengetuk pintu tiba-tiba ada anak laki-laki yang membukakan pintu.
"Huwahhh" pekikku kaget.
Hampir saja aku memukul wajahnya dengan tanganku.
"Maaf" Ucapku
Sembari ku lihat name tagnya yang bertuliskan 'Catur Gilang P.'
"Oh..iya gapapa, santai aja kali" Sahutnya enteng, sambil mengibas-kibaskan tangan kanannya.
Aku langsung mengangguk tanda setuju.
"Ehm....ada masalah apa Julia, Sampai-sampai lo kemari?" Tanyanya.
"Oh itu...gue, apa lo tau gue harus ke kelas mana?" Tanyaku terengah-engah.
"Bukannya lo ada di kelas XI MIPA-1, lo lupa?"
"Iya klo itu tahu, tapi dimana kelasnya bambank" seru Julia
" ohh...lo lurus aja trus lorong ke-2 lo belok kiri, yah... maklum kelas lo ada di tengah si" terangnya.
"Apa perlu gue pandu?" Sambung Catur
"Ehhhh...Tidak usah, tidak perlu repot-repot" Jawabku.
"Bagaimana kalo nanti dirimu tersesat? Sekolah ini kan besar dan luas Julia, bla bla bla bla...."
Huh...menyebalkan tiap hari dirumah aja cerewet, apalagi aku harus menjalani kehidupan di sekolah ini selama 2 tahun bersamanya, batinku dan langsung menutup kedua telingaku dengan kedua tanganku.
Ku lirik tangan kananku yang bertenggerkan sebuah jam berwarna hitam sedang menunjukkan angka-angkanya.
07.03"HAH!!" Pekikku kaget, tanpa pikir panjang aku langsung berlari menuju ruang kelas XI MIPA-1. Dan tentu saja meninggalkan si cerewet tadi sendirian di sana tanpa merasa berdosa. Dasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Is It Possible?
РазноеBerawal dari tabrakan dan akhirnya musuhan. Lama-kelamaan mereka saling menyukai. Mereka hanya bisa memendam rasa suka ini didalam diri mereka sendiri. Status mereka sekarang adalah Musuhan. Mereka menjalani kehidupan mereka dengan berpegang kata "m...