Ketika waktu mengelilingi sudut sekolah di depan Radit pun Hanin menunjukkan cara bicaranya dengan Gilang. "Hay Gilang, salam kenal ya."
Gilang pun dengan ramahnya langsung menjulurkan tangannya kepada Hanin . "Ooh iya salam kenal juga, kamu Hanin, ya?"
"Hmm iya kok kamu udah tau namaku?" muka ia memerah juga saat itu.
"Iya dong aku lihat tu di Name Texs punyamu." melirikkan pandangan pada name texs yang tertera di baju Osis Hanin.
"Ooh ini to, iya aku Hanin."
ku kira dia tau namaku dari orang lain eeh ternyata dari Name Texsku. Gumam Hanin.
Hari pun berlalu demikian juga dengan masa MOS yang dijalani siswa siswi selama 3 hari berlalu. Kini tiba saatnya pembagian kelas, nggak nyangka waktu nama-nama mereka dipanggil Hanin bertanya-tanya pada diri sendiri "Kapan namaku dipanggil?" Namun setelah lama akhirnya namanya dipanggil.
ku kira ngak bakal dipanggil nih namaku gumam Hanin.
Hanin sempet shook melihat keadaan kelas beserta isinya yang sangat asing baginya serta teman-teman di kelasnya masih pada bersikap dingin tapi dia senang sudah akrab dengan beberapa teman di kelas itu, disisi lain ia juga sedih tidak satu kelas dengan Mawar.
***
Kring...!! Kring...!!
Bel istirahat pun berbunyi semua anak-anak di kelas keluar menuju kantin Hanin pun memilih untuk tinggal di kelas ternyata di kelas ada Andre, Farhan, dan juga Dani."Hey...hey." seseorang menepuk pundak lalu Hanin menoleh kebelakang, spontan dia mengawali pembicaraan.
"Boleh minta nomor whatsApp mu?" Sosok laki-laki kurus nan tinggi biasa dipanggil Andre.
"Eeh untuk apa ya?" Tatapan Hanin mulai sinis pada Andre.
"Aku kan mau buat grup kelas, boleh nggak ni?"
"Oh tentu boleh kok asal nggak buat disebarin kesembarang orang ya!" lanjutnya mengubah arah pandangannya pada Andre lalu ia memberikan Hanin selembar kertas dan juga bolpoin.
Setelah pulang sekolah seperti biasa Hanin pun langsung pulang ke rumah, meletakkan tas, dan ganti pakaian lalu menggambil handphone yang sedang berada di tempat cas dari tadi pagi.
Tiba-tiba handphonenya berbunyi tanda ada pesan whatsapp masuk. Ternyata itu whatsApp dari grup kelas yang dibuat Andre dan juga nomor tidak dikenal, "mungkin teman kelas sebelah."
Lalu ia balas chat dari nomor tak dikenal hingga nomor yang tidak dikenal tanya-tanya dengan topik yang asing baginya.
082×××××××××
Sudah punya Pacarkah kamu?
Hahahaha tertawa geli Hanin melihat chat darinya, ia pun hanya membalas singkat.
082×××××××××
Apakah sudah?
Emang kenapa?
Kalau belum mau nggak jadi pacarku?
"Ais, apa yang dia bicarakan?" dia makin menjadi-jadi, Hanin baru saja mengingatnya namanya Aldo. Hanin mengabaikan handphonenya lalu beranjak menuju dapur mengambil segelas air putih setelah kembali lagi untuk mengambil handphonenya terlihat dilayar notif banyak pesan dari nomor yang tadi.
082×××××××××
Hay
Halo
Hay
Sibuk ya?
Lagi apa?
Udah makan?Iya ada apa?
Mau nggak jadi pacarku?Hmm apaan si kita kan baru kenal.
Apa salahnya kalau baru kenal?
Aku saja tidak terlalu tau kamu yang mana?
Ya sudah besok sore pulang sekolah temui aku di depan kelas 10A!
Eh mau ngapain ya?
Katanya mau cari tahu aku yang mana.
Chat demi chat terus saja ia balas ya mungkin untuk lebih mengenal sedikit tentang Aldo, atau bahkan hanya mengobati rasa penasarannya tehadap Aldo. Entah kenapa dia begitu akrab seperti sudah mengenalku lama. Namun rasa penasarannya tak begitu berasa hanya saja ingin tahu niat dia itu apa.
Malam pun datang dengan sendirinya tanpaku undang, bintang berbinar di angkasa membuatku teringat pada Gilang.
"Ah pemikiran apa ini? Kenapa aku memikirkan dia?"Em rasa ingin tahu pun muncul:')
Berseling dengan tiupan angin yang sepoi-sepoi menerpa tirai jendela balkon kamar Hanin hingga membuatnya tak sadar bahwa mamanya sudah menunggu ia sejak tadi di balik pintu.
"Nak, ayo ke bawah!" Panggilnya tetapi Hanin masih saja asyik dengan hembusan angin yang sangat menenangkan malam ini.
"Apa, Ma?" Teriakku dari dalam kamar. "Kalau mau makan duluan aja, aku masih sibuk dengan jadwal esok hari, Ma!" Balasnya tanpa membukakan pintu.
"Baiklah, nak." Mamanya pun beranjak pergi dari depan kamar Hanin menuju ruang makan.
___________☆______☆_____☆____________
Yuhu🖐akhirnya setelah lama enggak update aku kembali lagi guys🤗
How are you, guys? Yang lagi puasa semangat ya😊💪yang enggak puasa tetap jaga kesehatan😁baik-baik kalian semua para readers tersayangku🤗yuk beri komentar kalian dan kritsarnya, biar aku tambah seneng dan semangat buat lanjut ke part berikutnya😁
Temukan aku di 👇
Twitter : @VhiLee
Instagram : @Vidilestari658
YOU ARE READING
friendship
Teen Fictionpersahabatan yang didasari oleh janji tanpa harus diingkari. Jangan pernah tinggalkan sahabat ketika ia susah setidaknya cobalah untuk hibur dia dan tumbuhkan lah semangat dia lagi agar bisa hidup dalam kasih sayang seorang teman melebihi sahabat. R...