Personal

17 2 0
                                    

Namaku Adzrel , Aku seorang siswa SMA pada tahun terakhir. Entah hanya apa yang biasa anak SMA lakukan, tapi aku menganggap hidup yang kujalani ini sudah cukup normal. Orang bilang aku genius tapi menurutku, aku hanya orang yang giat membolak-balikkan buku. Bagiku, tidak ada yang istimewa dalam diriku dan aku jarang menyukai banyak hal. Gak semua orang yang terlihat normal dalam melakukan kehidupanya  yang normal, dan aku yakin semua orang juga ingin di pandang  normal oleh orang lain.

“selamat sore” ucapku.

“ahh.. akhirnya kau datang juga! Nah..sekarang giliran mu sobat” kata kak rey.

“iya..hati-hati dijalan!” kataku sambil mengeraskan suaraku, kak rey yang langsung beranjak itu hanya melambaikan tanggannya padaku.

Kak rey adalah orang baik, hanya itu yang ku tahu dan itu sudah lebih dari cukup. Menjaga minimarket kurasa sudah cukup baik untuk memenuhi kebutuhan hidup dan mungkin untuk pencitraan saja supaya aku tidak di anggap sebagai seorang pengangguran Terjaga semalam suntuk duduk di kursi dengan lampu yang terang benerang lumayan membosankan.

Saat awal ajaran semester baru., ketika pelajaran berlangsung seperti biasa, tiba-tiba seorang siswi perempuan masuk dikelas bersama dengan wali kelas,rupanya dia siswi pindahan. Aku tidak peduli dengan datangnya anak itu, setelah dia memperkenalkan diri , ia duduk di barisan belakang tak jauh dari tempatku. Dan tanpa terasa pembelajaran telah berlalu hingga bel istirahat berbunyi, tanpa pikir panjang akupun langsung mentupi wajahku dengan jaket untuk tidur sejenak . tak lama kemudian terdengar suara seperti sedang memanggil kearah mejaku.

“hey...”

kata salah seorang memanggilku.
aku hanya diam tidak perduli. Kemudian ia menarik jaketku, aku yang kaget spontan marah kepadanya. 

“YAH..!”   *merebut kembali jaket*                          

“hey..kenapa kau mengabaikan ku?” kata gadis itu.

Aku hanya diam dan tak mau mengatakan apapun *kembali tidur*                                                                                                                                    
“begini...maafkan aku. Aku haya inggin minta tolong padamu tentang pelajaraan tadi..apa kau mempunyai catatannya?” pinta gadis itu.

“memangnya kau tidak mencatat..” kataku dengan malas.

“bu..bukan begitu! Hanya saja aku tidak mengerti karna mungkin di pelajaran sebelumnya pernah ada pembahasan lain yang tidak aku tahu, makanya kamu yang sudah melewatinya pasti memiliki catatannya secara detailnya..” kata gadis itu.

tanpa pikir panjang aku langsung menyodorkan buku ku lalu kembali tidur.

“terima kasih!” kata gadis itu.

Tanpa sadar jam pelajaran pun kembali di mulai. Di sela-sela rasa bosan saat pelajaran berlangsung, sesekali ku melihat jendela, langit yang begitu biru dengan awan-awan tipis tampak begitu cerah

(kenapa kau terlihat begitu bahagia?) kataku dalam hati.

Dan entah mengapa saat langit yang kupandang selalu menjadi  hiburan tersendiri untukku seolah-olah ia seperti seorang teman. Ia terasa menghiburku hingga tenang dan nyaman kadang di saat aku merasa cemas ataupun takut.

Tak terasa waktu pun berlalu. Ku langkahkan kakiku, langkah demi langkah ketempat tempatku untuk pulang. dan sejenak kuhentikan langkahku untuk menatap sahabatku langit..masih terasa indah untuk dipandang

(apa yang akan aku lakukan nanti.. dan... seterusnya)

hanya itu yang  terlintas dibenakku. Oh iya aku masih punya satu cita-cita yang mulia yaitu

“mati”

Tak ada tujuan untukku melangkah, dan hari ini aku berniat untuk bunuh diri.

2in1 my different personalityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang