Perpisahan(?)

5 1 0
                                    


Hari berganti, suara aneh itu belum muncul kembali hari ini tapi aku yakin dia pasti kembali karna aku sudah di diagnosis tak akan sembuh dari penyakit ini.

Hari ini aku kembali melakukan rutinitas ku yaitu, sarapan, siap siap sekolah, makan siang, pergi sekolah.

Setelah ku sampai di sekolah, aku kembali berpamitan dengan ibu.

"Bu, aku pergi sekolah dulu"

"Iya, nanti jangan lari larian lagi ya" ucap ibu karna masalah kemarin

"Iya ibu"

Aku berjalan memasuki kelas, dan ada satu hal yang terus aku pikirkan selama perjalanan.

"Wanita itu dimana ya? apa dia tak datang hari ini? " ucap ku di dalam hati dengan nada kebingungan.

"Pulang sekolah nanti aku harus mencarinya, sekarang waktunya aku masuk kedalam kelas"

Pelajaran dimulai, kali ini aku sangat menikmati pelajaran pelajaran yang di berikan, Mapel bahasa inggris dan kimia lah yang aku gemari, dan kebetulan hari ini kedua mapel itu di pelajari.

Tak terasa waktu terus berjalan, bel pulang terdengar kembali.

"Teetttt"

Karna kejadian kemarin, aku tidak berlari larian kembali, ku berjalan pelan keluar kelas, dan mulai memasuki lorong kelas.

"Oiya, aku harus mencari wanita itu" ucap aku yang baru sadar bahwa ada sesuatu yang harus aku lakukan.

Aku mulai mencari wanita itu, menyusuri kelas kelas, pergi ke gerbang, ke ruang eskul, tapi masih tidak menemukannya.

Hingga akhirnya saat aku pergi mencari di kantin aku melihatnya, duduk sendiri hanya di temani semangkuk indomie dan buku pelajaran, aku mencoba menghampirinya.

"Hum maap ganggu, kamu orang yang kemarin kan? "

"Ah ya, kamu orang cengeng yang di depan gerbang itu ya?" ucap wanita itu sambil terkekeh.

"Aku ga cengeng, humpp" jawab ku dengan kesal.

"Ehe maap maap aku becanda, kenapa? "

"Aku cuma mau bilang terima kasih, terima kasih karna sudah menenangkan ku"

"Ohh, iya sama sama. Lain kali kalau emang gasalah jangan nangis"

"Aku nangis bukan karna itu, orang di kepala ku ini sangat berisik, menertawakan ku dan membentak ku"

"Orang orang di kepala kamu? Siapa?"

"Mereka, ini semua karna penyakit ku"

"Penyakit? Ah ya ga heran, ini kan SLB"

"Iya gitu la"

"Hum kamu masih ada waktu?mau temenin aku sebentar, aku ingin tau tentang penyakit mu"

"Masih, sampai ibu ku datang menjemput"

"Kalau gitu kamu duduk dulu"

"baiklah"

Perbincangan terus berlanjut, aku menceritakan semua tentang penyakit ku.
20 menit berlalu, ibu datang menghampiri ku.

"Ternyata kamu disini, ibu mencari kamu kemana mana tau"

"Maap, tadi aku yang nyuruh dia buat duduk disini dulu" jawab wanita itu.

"Ga ga ga ini bukan salah kamu" aku membalas perkataan wanita itu.

"Yasudah, hayo kita pulang" ucap ibu.

"Iya hayo" jawab aku.

"Aku pulang dulu ya, sekali lagi makasih" ucap ku tuk berpamitan dengan wanita itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 20, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SkizofreniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang