2. Cowok Koran

47 16 10
                                    

"Ga ada orang yang bisa melupakan masa lalu, karna masa lalu begitu berharga sebab ga bisa diulang."

--ayla Nandhita Yeirand--

----------

"Mandaaa, kok ga bangunin Ayla sih? Ayla kan telat ke sekolah barunya!" Teriak seorang gadis cantik berjalan menghampiri kedua orang tuanya di meja makan. Wajah gadis itu mencabik kesal. Karna di hari pertama di sekolah barunya ia harus bangun kesiangan.

Wanita paruh baya yang masih terlihat cantik dan muda terkekeh melihat ekspresi kesal putrinya. Ya, orang itu adalah orang yang dipanggil Manda, gabungan dari Mama dan Bunda. Aneh, bukan?

Gadis itu mendudukan bokongnya di kursi. Menatap kesal ke arah Mandanya, yang sedang menghidangkan makanan di atas meja.

"Mandaa, Manda dengerin Ayla ga sih?! Manda, ga asik ih!" Sungut Ayla, melipat kedua tanganya di depan dada.

"Ayla sayaaang, dari tadi Manda udah bangunin kamu loh, nak. Emang dasarnya kamu aja yang susah dibangunin. Iya ga, Dad?" Sinta, Mama Ayla melirik ke arah pria paruh baya yang tengah membaca koran di sebelah Ayla. Itu Rama, Dady Ayla.

Rama menoleh, "siapa suruh hm, maraton lagi sampe tengah malem? Anak Dady kalo dibilangin suka bandel sih," nasehat Rama, mengacak rambut  anaknya gemas. Ayla memanyunkan bibirnya.

"Yaudah Dad, ayo buruan berangkat! Ntar kalo Ayla telat nanti gimana? Ayla ga mau sampe kena marah sama guru di sekolah baru Ayla," Ayla mulai bangkit dari kursinya.

"Ga sarapan dulu, Ay?" tawar Sinta. Ayla menggeleng.

"Ga deh, Nda, Ayla sarapan di sekolah aja ntar. Buru-buru nih," Ayla kembali menoleh pada Rama, "Dad, kalo gitu Ayla tunggu di luar ya? Jangan lama-lama ya, Dad!" Rama berdeham, sembari melipat kembali koran di tanganya.

"Ayla pamit dulu ya, Nda. Manda hati-hati ya di rumah, jangan kangen sama Ayla?" ujar Ayla sembari menyalami punggung tangan Sinta. Sinta mengusap lembut puncak kepala anaknya.

"Hati-hati di sekolah, jangan nakal! Inget pesen Manda, belajar yang rajin, ok?"

"Ok, Nda!"

"Satu lagi, nanti kamu baliknya dijemput Mang Kasep aja ya, kamu kan belum hafal jalan rumah kita yang baru."

"Yaelah Nda, biasanya juga dijemput Mang Kasep, kan!?"

"Hehehe, kali aja dianter pacar." celetuk Sinta.

"Apaan sih Nda, pacar mana lagi! Ayla kan jomblo, Ndaaa,"

"Yaudah sana tunggu di depan, Itu Dady mau siap-siap tuh!"

"Ok Ndaaa! Dad, jangan lama-lama ya! Udah telat nih."

"Iya, bawel! Anak siapa sih kamu?!"

"Anak aku, emang kenapa?!" galak Sinta, menatap tajam suaminya. Tak lupa Sinta berkacak pinggang khas emak-emak yang siap memarahi suaminya. Rama langsung kicep. Kalo sudah begini dia tak berani.
Sementara Ayla, gadis itu sudah duluan kabur dari sana. Suara cekikikan mengiringi langkahnya sampai keluar rumah.

"Duh, bisa telat nih kalo gini ceritanya. Udah jam segini lagi," ujar Ayla cemas, sambil melirik jam di tanganya. Ayla berjalan ke arah pagar dan berniat untuk membuka pagar besi itu. Namun belum sempat membuka pintu pagar miliknya, tiba-tiba--

You Is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang