Phase 6: Hyeon Hee and Jung Kook

26 5 6
                                    

Hyeon Hee keluar dari taksi, kemudian menggendong Jung Kook lalu mengambil tas belanjaannya yang masih ada di dalam taksi. Sesekali ia menggerutu karena acara berbelanjanya bersama Jung Kook harus terinterupsi karena Nam Joon yang menyuruhnya untuk pergi ke kantor polisi.

"Terima kasih, pak," ucap Hyeon Hee sambil setengah membungkuk. Ia pun melangkah masuk setelah sang supir mengucapkan sama-sama.

"Cih, siapa sih yang masuk kantor polisi. Kalau kasusnya aneh, gua tendang tuh orang," gerutu Hyeon Hee.

Jung Kook hanya melihat kantor kepolisian dengan pandangan penasaran karena ini adalah pertama kalinya Jung Kook ke tempat itu. Setelah melihat kantor kepolisian, ia melihat ke arah Hyeon Hee yang berjalan dengan menghentak-hentakkan kakinya.

"Wah, lihat. Anaknya ganteng," sahut salah seorang wanita yang ada di sana.

Hyeon Hee bisa mendengar bisikan orang-orang yang ada di sepanjang jalan yang dilaluinya.

Hyeon Hee sampai ke tempat dimana teman-temannya berada. Ia melihat Nam Joon yang menahan Seok Jin, Ho Seok yang memeluk Yoon Gi, Hye Min yang bersembunyi di belakang Ji Min, Jae Ra yang baru saja mengetik pesan di ponselnya, juga Tae Hyung yang sedang merekam keempat orang disana. Anggota kepolisian disana memilih untuk cuci tangan akan masalah kedua jantan itu karena urusan mereka sudah selesai.

"Pada ngapain? Siapa yang ketangkap polisi?" tanya Hyeon Hee yang baru saja sampai. Ia melihat mereka yang melihatnya dengan ekspresi terkejut.

"JUNG KOOK?!"

"Ini penculiknya!" sontak salah seorang polisi menunjuk Hyeon Hee seakan menuduh Hyeon Hee melakukan dosa.

"Eh jangan, pak! Dia teman kita juga," ucap Ji Min.

Jae Ra langsung menghampiri Hyeon Hee dan Jung Kook. "Kak, bilang kek kalo Jung Kook sama kakak!"

"Lah, tadi Nam Joon gak ada nanya, kan?" tanya Hyeon Hee.

Seketika itu juga, Seok Jin, Nam Joon, Ho Seok dan Yoon Gi membeku dalam pose mereka masing-masing. Mereka merasakan malu yang menjalar di sekujur tubuh mereka.

"Penculik? Penculik apa? Gua gak nyulik apa-apa," ujar Hyeon Hee yang bingung dengan situasi saat ini.

Nam Joon melepaskan Seok Jin, lalu menghampiri polisi yang duduk di sana. "Uhm, udah ketemu, pak. Itu anak yang kami cari," ucapnya dengan senyum canggung.

"Aish kalian ini. Lain kali kalau bawa anak orang lain izin dulu," ucap polisi lalu melanjutkan pekerjaannya yang terinterupsi.

"Mending sekarang kita pulang aja dulu," ucap Nam Joon. Karena semuanya setuju, mereka pun berjalan ke rent house yang tidak terlalu jauh dari kantor polisi.

"Si Hyeon Hee ini buat malu aja," ujar Seok Jin.

- o -

Mari kita mundur sedikit ke beberapa jam yang lalu.

Hyeon Hee baru saja pulang dari kampus. Sebentar lagi ia akan pergi ke mall untuk menyegarkan pikirannya yang sudah butek karena terlalu berpikir tentang materi perkuliahan.

Saat Hyeon Hee hendak menuju kamarnya, ia mendengar suara tangisan dari kamar Tae Hyung dan Yoon Gi.

Hyeon Hee sebenarnya kelelahan dengan aktivitasnya seharian ini. Namun, tangis yang ia dengar kian bertambah kencang setelah ia masuk ke dalam kamar. Karena ia merasa terganggu dengan tangis itu, ia memutuskan untuk mendatangi Jung Kook yang sepertinya butuh perhatian.

"Ada apa?" tanya Hyeon Hee dengan muka khawatir.

"Nu...," hanya itu yang Jung Kook ucapkan.

Hyeon Hee terlihat untuk beberapa saat. Ia melihat ada botol susu disana. Itu berarti ia baru saja minum ASI.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 18, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Baby S#itter - Bangtan SonyeondanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang