chapter 2

3.4K 179 0
                                    

Jungkook pun menceritakan semuanya dari awal. Kedua sahabatnya dibuat melongo dengan cerita Jungkook.

*flashback on*

"Eomma, Appa kenapa tidak mengajak kami? Kami juga ingin ikut bersama kalian. kenapa hanya kookie yang diajak?" sahut seokjin kecil.

"Eomma dan Appa hanya ingin jalan jalan sebentar nak, lagian kookie jarang diajak jalan jalan dengan eomma dan appa. Tidak apa-apa kan?"

"Hahh.. Arraseo eomma, hati hati di jalan ne. Appa juga hati hati ne" Sahut seokjin

"Ne" Jawab mereka serempak.

-skip di restoran tempat mereka makan-

"Eomma, kookie mau es krim"

"Nanti ne, di luar sedang ramai sekali"

"Shireo eomma, kookie ingin sekarang!" Jawab Jungkook kecil memaksa.

"Arraseo, yeobo kau jaga kookie sebentar. Aku ingin membeli es krim di kedai seberang sana" Ucap eomma Jungkook ke arah Appa nya.

"Ah, biar aku saja yeobo kau yang jaga Jungkook" Sahut Appa Jungkook.

"Ani, biar aku saja" Dan suami dari eomma Jungkook hanya bisa menghela nafas panjang.

"Entahlah perasaanku tidak enak"-batin Appa Jungkook.

Dan benar saja saat eomma Jungkook ingin menyebrang sebuat truk melintas ugal ugalan, bisa dibilang rem nya blong. Hingga..

" EOMMA!!/YEOBO!!" ucap Jungkook dan appanya.

Appa Jungkook segera berlari menyelamatkan nyawa istrinya. Namun takdir berkata lain, ia dan istrinya meninggal di tempat.


Semenjak kejadian itu Jungkook selalu dijauhi, dibenci, bahkan disakiti. Tetapi Jungkook masih bisa sabar dan mengikuti alur takdir yang diberikan Tuhan. Hanya Jimin lah satu satunya harapan Jungkook, karena ia tidak membenci Jungkook. Sebab Jimin tau kecelakaan itu hanyalah takdir Tuhan dan Jungkook tidak sepenuhnya salah. Entahlah Jimin yang lebih muda dari pada para hyungnya bisa berfikir lebih dewasa dibanding hyung hyungnya.

*flashback off*

Jungkook menceritakan semua masalahnya kepada kedua sahabatnya itu hingga menangis terisak kecil.

"Sudahlah Jungkook-ah, aku yakin para hyungmu akan sadar suatu hari nanti" Ucap Bambam menyemangati Jungkook.

"Yap. Kau masih punya kami Jungkook-ah, kau bebas menceritakan keluh kesah masalahmu pada kami. Toh, kami tidak akan keberatan" Ucap Mingyu membuat Jungkook yang tadi nya menangis kini tersenyum hangat.

"Gomawo kalian tidak pernah berubah.. Kalian selalu ada untukku..Hiks.." Isakan tersebut keluar tanpa aba aba dari mulut mungil Jungkook. Tanpa pengodean, kedua sahabatnya pun spontan memeluk jungkook

"Ne, karena kamu menyayangi mu Jungkook-ah" Lirih bambam dan Mingyu namun masih terdengar oleh jungkook.

"Aku juga menyayangi kalian, sangat menyayangi kalian" Ucap jungkook.

Tak sadar akan itu, sosok Jimin memandang jungkook dan para sahabatnya dengan sendu.

"Apa hyungdeul sangat jahat padamu kookie.." Lirih Jimin setelah itu langsung pergi meninggalkan tempat yang dekat dengan Jungkook dan para sahabatnya.
.
.
.

TBC.
.
Maaf masi pendek huaa😭 diusahain next:') makasi yg udh mau baca, yg ngevote juga makasiiii♡ 

Hyung•jjk [disconnected]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang