Naruto © Masashi Kishimoto-sensei
Dance
Teenlith
Romance
-----------------------oOo----------------------
Barangkali pertemuan kita memang sudah disuratkan. Manis memang, dan aku sangat menyukainya.
-----------------------oOo----------------------
"Tenten, tolong jangan ngebut, baka!!" aku sedikit gemetar meneriaki seorang cewek yang sedang sok-sokan naik scooter sambil ngebut.
"Tenang saja Sakura, diam dan nikmatilah!" yeah sudah pasti bibir tipis temanku yang satu ini sedang menyeringai di balik helmnya.
Sejenak ku lirik jam tangan yang bertengger manis di balik sweeterku, "Tapi ini sudah jam lima sore Tenten, nanti jika kau menabrak dan kita terjatuh dari scooter ini, ku jamin dewa penolongmu adalah hantu dan aku akan pergi meninggalkanmu begitu saja dan..." aku menjeda kalimatku, "aku tak ingin pulang tinggal nama saja baka!!!"
Dan... Yak not responding. Berdebat dengan Tenten tentu tidak akan membuahkan hasil. Lebih baik aku diam. Diam untuk menikmati bagaimana rasanya menaiki kendaraan dengan laju yang super kilat membuat jantungku sedikit dag-dig-dug. Tapi kalau kondisinya seperti ini, mau bagaimana lagi?
Oh iya perkenalkan aku Sakura Haruno dari kelas 2-2 di Senior High School Konoha. Kalian pasti bertanya-tanya mengapa seorang siswa masih saja berkeliaran di jam-jam yang hampir mendekati petang. Bukan, bukan karena tugas atau semacamnya. Justru ini karena memilih novel. Berawal dari berita bazaar buku murah di dekat GOR sekolah, lalu akhirnya kami kepincut dan sepakat membeli sore ini. Tapi karena Tenten yang terlalu lama memilih dan membolak-balikkan sinopsis tiap buku, peristiwa pulang petangpun terlaksana seperti ini. Dasar anak ini!!
Namun tak apa lah. Toh hanya sekali-kali aku membeli novel dengan jumlah yang agak banyak. Dan silent please! Aku takkan memberitahu ini pada kaa-san. Bisa dimarahi habis-habisan aku. Bisa ku bayangkan reaksi kaa-san beserta aura amazingnya kala kaa-san tahu yang sebenarnya. Ngeri~
Eh, aku baru sadar kalau tiba-tiba Tenten memelankan laju kendaraannya. Ada apa gerangan? Mabuk anginkah dia?
"Woy! Kok pelan banget jalannya?"
"Berisik kau! Kau kira aku tidak capai apa?"
"Eh aku kira kau mabuk angin. Ahaha."
"Sembarangan saja kalau bicara! Sini gantian kau saja yang megang ini scooter. Bagaimana?"
"Kau mau kita mati?"
Dan lagi, aku lebih memilih diam setelah mengucap beberapa kalimat. Aku tak ingin memperpanjang hal yang sia-sia seperti ini. Hhh~ Akan lebih baik jika aku diam kembali.
Hari semakin gelap dan dingin. Di jalan masih ramai. Dan lampu-lampu penerang jalanpun sudah dinyalakan. Matahari panas nampak akan beristirahat. Dan senjapun mengalir.
Aku memilih melihat-lihat sebelah kanan jalan. Ya, ini karena posisi dudukku yang menyamping. Bukankah aku terlihat anggun sekarang? Yeah saat-saat seperti ini malah menuntun jalan pikiranku untuk membayangkan sebuah moment dimana aku sedang duduk di belakang jok scooter dengan dibonceng cowok tampan.
Ngomong-ngomong soal cowok tampan, kau sudah dengar bahwa empat hari lagi sekolahku akan mengadakan dansa akhir tahun sebelum musim panas? Hey, aku bahkan sempat dilema untuk datang dan bergabung dengan yang lain. Kau tahu, sejak masuk menjadi murid kelas satu, tak satupun ada cowok yang mendekatiku. Huft~
KAMU SEDANG MEMBACA
ONESHOOT SASUSAKU by Ayumi-chan✓
FanficBerisi kumpulan Oneshot cerita Sasusaku yang langsung selesai baca. Fanfict ini cocok bagi kamu yang suka cerita manis. Selamat berselancar di dunia fiksi, minna-san~ 🌸🌸🌸 Disclaimer Naruto © Masashi Kishimoto-sensei