Math Test

42 3 0
                                    

Ulangan matematika adalah ulangan yang ditakuti oleh para murid di SMA Angkasa.Tidak heran,karena Pak Joko,guru matematika mereka terkenal killer dan suka memberi soal level dewa saat ujian,bahkan murid SMA Angkasa yang terkenal akan kepintarannya pun di buat geleng-geleng oleh soal yang diberikannya tersebut dan yang pastinya level soalnya bukan level anak SMA.Namun di sekolah itu ada pula sang jenius,Naufal Rakka Prasetya,hanya dia yang selalu mendapatkan nilai sempurna dalam ujian Pak Joko,hal ini membuatnya di hormati dan di segani oleh murid-murid SMA Angkasa.Hidup Rakka sangat damai hingga datanglah seorang murid pindahan bernama Dheandra Andriana yang juga jenius dan selalu terobsesi mengalahkan semua orang yang ditemuinya.Semua selalu bisa dia kalahkan,sampai dia bertemu dengan Rakka,orang yang sampai saat ini belum bisa dia kalahkan.Dan pertarungan dua jenius pun dimulai...

"Gimana ? Udah siap ulangan matematikanya ? Udah belajar kan ? Kali ini nilai gue pasti lebih gede,liat aja"Kata Dhea yang sudah terdengar seperti cicitan seekor burung di telinga Rakka,sial sekali dia harus sekelas bahkan sebangku dengan Dhea selama setahun.

"Iya,iya,ntar kalo nilai gue lebih gede jangan nangis ya"Kata Rakka dengan nada malas.

"Hah ?! Siapa ? Gue ? Nangis ? Gak bakal ya,hari ini gue pasti bisa dapetin nilai A+nya Pak Joko"kata Dhea tak terima.

"Terserah"kata Rakka malas karena ini bukan pertama kalinya Dhea menantangnya dalam ujian matematika dan pada akhirnya Dhea selalu kalah.

Begitulah keseharian mereka berdua,konsekuensi jika dua jenius disatukan dalam satu tempat apalagi jika salah satunya seaneh Dhea.
Dhea yang selalu semangat dan Rakka yang selalu menjawab dengan malas dan terkesan cool entah mengapa menjadi hiburan tersendiri bagi kelas X MIPA 1 ditengah stress akibat ulangan Pak Joko.

"Lucu banget sih mereka berdua,cocok banget gak sih kalo mereka pacaran"kata Hesti,teman sekelas mereka.

"Kalau menurut gue sih mereka kita nikahin aja sekalian,cocok banget.Gue kalo liat mereka berdua tuh ya jadi inget nyokap sama bokap gue"Kata Rani sambil tertawa.

"Gimana ? Gimana ?"Daffa yang sedari tadi sibuk belajar pun mulai tertarik.

"Gini lho,pas adek gue mau lahir dulu mereka malah saingan adek gue nanti mirip sama siapa,mirip tuh sama mereka berdua sekarang"jawab Rani sambil tertawa.

"Hahahaha..parah kocak banget pas gue bayangin itu mereka"Tawa Hesti menggelar di kelas mengganggu konsentrasi teman-temannya yang lain yang sibuk belajar untuk menghadapi ujian Pak Joko.

Tawa Hesti terpotong begitu Pak Joko memasuki kelas.

"Baiklah anak-anak,seperti kesepakatan kita kemarin ujian matematika akan di adakan hari ini.Simpan semua buku ke dalam tas,di atas meja hanya ada pulpen dan selembar kertas.Seperti yang kalian ketahui,jika ada yang berani mencontek di ulangan saya akan langsung saya usir dan nilai kalian akan langsung saya kosongkan"Perintah Pak Joko yang diiringi dengan ancaman seperti biasa.

"Siap Pak !"jawab para murid serentak.Siap tidak siap mereka harus siap !

Joko pun mulai membagikan soal yang disambut dengan istighfar oleh murid-muridnya.

"Jangan nyontek ya"celetuk Rakka.

"Gak bakal ya,nyontek itu gak pernah ada di kamus gue"jawab Dhea tak terima yang di jawab oleh tawa kecil Rakka.

"Waktu mengerjakan soal 2 jam dan hanya ada 7 soal,tenang aja soalnya gampang-gampang kok paling 10 menit kelar.Selamat mengerjakan"Kata Pak Joko santai dan batin para murid menangis mendengar kata soalnya gampang-gampang.

Beragam ekspresi di terlihat saat ulangan berlangsung.Ada yang terlihat stress setelah baru melihat soalnya saja,ada yang ekspresinya seperti mengatakan bunuh saja aku saat melihat soalnya,golongan murid pintar yang mengerjakan soal dengan serius,dan golongan jenius yang mengerjakan soal-soal tersebut dengan santai,ada juga golongan murid penunggu hidayah yang hanya menatap soal-soal itu berharap jawabannya menuliskan dirinya sendiri di atas kertas ujiannya.

2 jam bagai neraka akhirnya berlalu,Rakka yang sebetulnya sudah selesai mengerjakan dari tadi mengumpulkan jawabannya duluan disusul dengan Dhea yang juga sudah selesai sejak lama tapi berulang kali mengecek jawabannya hingga tak terasa 2 jam pun berlalu.Sedangkan murid yang lain masih sibuk mengerjakan soalnya.

"Waktunya sudah habis,silahkan kumpulkan jawaban kalian.Jika tidak mengumpulkannya sampai hitungan ke sepuluh tidak akan saya terima.satu..dua.."Pak Joko mulai menghitung membuat murid yang lain panik segera mengumpulkan kertas jawabannya.

"Baiklah,sepertinya sudah semua,seperti biasa hasilnya akan saya bagikan setelah jam istirahat.Selamat istirahat"Kata Pak Joko dan langsung pergi meninggalkan kelas.

Kelas langsung ricuh membahas soal yang tadi keluar di ulangan.Tapi lebih banyak yang menyampaikan keluh kesah mereka karena tidak bisa mengerjakannya.

"Liat aja gue pasti bisa dapetin nilai A+ kali ini"Kata Dhea percaya diri.

"Iya,iya"kata Rakka.Iyain aja dah,daripada puyeng.

Setelah istirahat usai,sesuai janji Pak Joko langsung membagikan hasil ulangannya melalui seorang kakak kelas yang langsung menjadi bahan rebutan anak X MIPA 1.

"Rakka ! Gue dapet A+ ! Keren gak ? Tuh kan apa gue bilang"kata Dhea bangga.

"Iya hebat"kata Rakka sambil memperlihatkan kertas hasil ujiannya yang bernilai A++ membuat Dhea terdiam.

"Kka loe itu...beneran manusia kan ?"tanya Dhea heran.

Strange GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang