Education

41 1 0
                                    

Suasana kelas X MIPA 1 kini ramai di karenakan guru sedang mengadakan rapat kenaikan kelas sehingga otomatis hari ini jam kosong,hal yang paling disukai oleh para murid kecuali Dhea yang sejak tadi menghela nafas berat karena pada saat itu adalah jam matematika minat yang merupakan salah satu mata pelajaran favorit Dhea dan jika jamkos berarti kesempatan Dhea untuk adu kepintaran dengan Rakka pun hilang,padahal malam tadi dia sudah belajar sebagai persiapan melawan Rakka.Sementara murid lain sangat senang dengan adanya jamkos,ada yang memanfaatkan untuk tidur,membaca novel,bahkan ngegibah.Rakka yang sedang asik membaca buku dongeng anak-anak yang tidak sengaja di temukannya di lemari kelas pun lama-lama terganggu juga oleh helaan nafas Dhea yang dilakukannya terus-menerus.

"Woy Dhe,bisa diem gak sih loe ?! Ganggu konsentrasi orang aja,lagi seru baca cerita anak yang durhaka nih,diem bentar napa ?"tanya Rakka risih.

"Suka-suka gue lah.lagian loe ngapain baca cerita begituan kek anak kecil tau ga"jawab Dhea.

"Suka-suka gue lah"Rakka menjawabnya dengan jawaban yang sama.

"Gak kreatif loe"kata Dhea."Eh btw loe dapet buku begituan dari mana ?"tanya Dhea.

"Dari lemari"jawab Rakka singkat.

"Ada lagi gak ?"tanya Dhea.

"Ada sih satu lagi tadi gue liat,cocok tuh bukunya buat loe"jawab Rakka.

Mendengar jawaban Rakka,Dhea langsung berlari menuju lemari untuk mencari bukti yang dimaksud oleh Rakka.

INDAHNYA SURGA
Pedihnya Siksa
NERAKA

Begitulah judul yang tertera di sampul buku tersebut.

"Ih Rakka,kok bukunya yang kek gini ? Ku kira buku dongeng tentang princess"protes Dhea saat kembali ke tempat duduknya.

"Kenapa ? Cocok kok buat loe,loe kan calon penghuni neraka kali aja kalo loe baca buku itu jadi dapet hidayah"celutuk Rakka dengan wajah serius.

"Rakka ! Jahat banget sih loe !!"Teriak Dhea kesal tak terima dengan pernyataan Rakka tadi,apalagi Rakka mengatakannya dengan wajah serius.Teriakkan Dhea membuat seisi kelas yang semula fokus ke kegiatannya masing-masing menjadi fokus ke arah mereka berdua.

Wah bakal ada perang dunia ke IV nih

"Kenapa ? Gue salah ? Emang loe yakin kalo mati bakalan langsung masuk surga ? Gue aja gak yakin"tanya Rakka yang langsung menohok Dhea.

"Iya juga"kata Dhea,lalu dia duduk di kursinya dengan tenang sambil membaca buku tersebut.

Para murid di kelas tersebut terlihat kecewa,karena biasanya setelah Dhea menjerit seperti itu akan terjadi perdebatan panas di antara keduanya,namun tidak untuk kali ini,perkataan Rakka kali ini memang tidak bisa dibantah.

Namun tak lama kemudian Dhea kembali menghela nafas berat karena bosan dengan buku yang dibacanya.

"Apaan lagi sih ?"tanya Rakka tak habis pikir.

"Guru kapan sih selesai rapatnya lama banget"keluh Dhea.

"Iya lama.Mungkin mereka lagi bahas sistem pendidikan di Indonesia bukannya bahas tentang kenaikan kelas sangking lamanya"canda Rakka sambil sedikit tertawa.

Padahal guru baru rapat 3 jam

"Ngomong-ngomong soal pendidikan di Indonesia menurut loe gimana ?"tanya Dhea semangat.

' Ah,gawat.Gue salah ngomong lagi,pasti bakalan panjang nih ' sesal Rakka dalam hati.

"Kka,jawab dong ! Gue penasaran !!"Sangking semangatnya Dhea sampai tidak sadar kalau dia berteriak membuat semua mata kembali fokus ke arah mereka berdua.

Asik tontonan gratis nih !

"Menurut gue sih sistem pendidikan di Indonesia masih belum bagus.Gini ya,murid lebih sering disuruh menghapal daripada berpikir,gue kurang setuju,soalnya ketika nanti kita udah lulus,terus kerja di bidang masing-masing pasti akan banyak masalah yang terjadi dan gak semua penyelesaiannya ada di buku pelajaran.Gue juga pengennya kalo kita ulangan jawabannya gak harus sama banget kayak buku gitu,jadi murid bebas mengungkapkan jawabannya dengan versinya masing-masing,kan ada tuh guru yang kayak gitu kalo ngasih ulangan harus sama kayak yang di buku,emang otak manusia kayak mesin gitu ? Kan kita punya kepribadian yang berbeda-beda,kemampuan yang kita miliki juga beda,ada yang emang pinter ngapal tapi ada juga yang susah kalo di suruh ngapal kan kasian,jadi ya lebih baik jawabannya gak harus sama tapi seenggaknya masuk akal dan intinya sama dengan yang di buku"

"Iya gue juga setuju"serobot Dhea."Gue juga pengennya gitu.Gue juga gak setuju kalau ada sistem pemeringkatan,kan manusia itu berbeda antara satu dengan yang lain.Ada murid yang emang pinter di semua mata pelajaran tapi ada juga yang yang cuma bisa nguasain satu bidang aja.Jadi sebenernya gak ada tuh yang namanya murid bodoh,peringkat gak nentuin kita bakal sukses atau enggak,gue yakin semuanya akan sukses dengan jalan dan dalam bidangnya masing-masing asalkan kita mau berusaha,orang yang gagal adalah orang yang gak mau berusaha"sambung Dhea.

Tiba-tiba Daffa salah satu penghuni kelas yang termasuk cukup pintar mengangkat tangannya.

"Dhe,gimana kalo kita udah berusaha tapi masih tetep gagal ?"tanya Daffa.

"Emang kenapa kalo gagal ? Kan tinggal di coba lagi sampe loe berhasil.Inget ya,kegagalan dalam mencapai sebuah kesuksesan itu bukan sebuah kegagalan,karena semakin sering kita gagal,semakin dekat kita mencapai keberhasilan,semakin sering loe jatuh terpuruk saat menggapai kesuksesan akan semakin besar kesuksesan yang loe raih.Yang penting loe harus yakin dan pantang menyerah dalam menggapainya."jawab Dhea yang mengundang tepuk tangan dari teman-teman sekelasnya.

"Balik lagi soal peringkat tadi,emang sih yang loe bilang tadi bener,gue juga setuju.Tapi menurut gue sistem pemeringkatan ini juga berguna untuk mengukur kemampuan peserta didik..."Belum selesai Rakka berbicara langsung disela lagi oleh Dhea.

"Tapi kan kata loe tadi kemampuan dan pemahaman yang kita miliki itu berbeda-beda.Berarti semua orang pinter dong dengan caranya masing-masing,lalu apa gunanya peringkat ?"tanya Dhea.

"Gue belum selesai ngomong Dheandra....Maksud gue tuh kalo dinilai pake logika gue ya,sistem pemeringkatan ini berguna juga supaya kita gampang nentuin jurusan buat kuliah nanti,sebagai tolak ukur kemampuan kita jadi kita gak bakal kewalahan pas kuliah nanti karena kita tau kalo jurusan yang kita ambil itu berada dalam kemampuan kita.Tapi emang sih peringkat itu gak nentuin kita bakal sukses atau enggak"jawab Rakka.

"Iya juga sih.Tapi gue pribadi pengennya sistem pendidikan di Indonesia itu di ubah kayak sistem pendidikan di Finlandia,kan enak tuh."kata Dhea.

"Gue pribadi juga pengen,tapi kayaknya bakal susah,keadaan di Indonesia dan di Finlandia kan beda ? Kalo sistem pendidikan di Indonesia mau diubah kayak di Finlandia bakal susah dan butuh waktu lama"Tambah Rakka.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 24, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Strange GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang