Part 2 - Perjodohan

111 4 0
                                    

12:15

Kantin

Woy dis bengong aja,
" sapa wanita berkulit sawo matang dengan mata terlalu besar lalu menyinggul lengan Adis yang sedang menikmati es teh manis dengan tatapan kosong,

She is Sheila , teman satu asrama yang sudah menemani suka dan duka nya kehidupan adis.

"Apaan sih loo, siapa juga yang bengong" saut Sinis dengan tatapan tajam.

"Udah bohong ngeles lagi, " cengengesan

Sesekali Adis memutarkan mata hitam nya ke arah kiri
Shell,

"gua gak habis pikir sama pikirin orang tua gua" menghela nafas sambil menyederhanakan badan cantik ke kursi yang berukuran minimalis
.
"Kenapa nyokap bokap luu",

Flashback on

"Polwanku, sini nak "
ucap ayah yang sedang santai di ruang tamu sambil menikmati secangkir kopi hitam,

"Iyah pah, sebentar Adis minum susu dulu"
Susu coklat kental manis selalu menemani aktivitas pagi yang selalu di sediakan sang bunda tercinta,
Langkah Adis seketika terhenti dan duduk di sofa merah khas ruang tamunya
"Ada apa pah, "ucap adis

"begina nak, kamu tau pak Herman dan ibu Suci",

Mata memikir sejenak dan mengingat, seperti tidak asing lagi nama itu,

"Owh mereka, tau pah, rekan bisnis papah kan cuman adysti tau nama nya aja "tangkas Adis sambil meletakan handphone di depan meja kaca bernuasan biru.

" Bunda sama papah mau jodoh kan kamu dengan anak nya, kamu mau ya sayang?"

Ucap sang bunda langsung to the point sambil mendaratkan bokong nya di samping sang suami.

"Dijodohkan, apa-apa an ini bunda "
Seketika rasa terkejut adysti perjodohan membuat adysti berdiri menatap sang bunda dengan tak percaya.

"Jaga bicaramu nak, kau tidak tau sedang berbicara dengan siapa", ucap ayah dengan nada sedikit keras.

Adis seketika menghampiri wajah tua sang papah dan memegang kedua tangan papahnya itu dengan raut wajah yang sangat memelas

"Tapi, kenapa harus di jodohin sih pah, aku belum siap buat menikah, cita-cita ku masih panjang pah , "

"Tolong pah pikirkan baik-baik, ini masalah masa depan ku pah" sambungnya

"Nak, sayang papah hanya ini mengenalkan kan mu saja untuk ke arah menjodohkan, soal jodoh atau tidak itu tergantung kamu nak
Jika kedua nya saling menyukai papah dan pak Herman akan sangat senang"

, jedanya menatap lekat sang putri.

"Tapi jika salah satu tidak menyukai nya perjodohan ini tidak akan terjadi,

menatap anak putri nya dan sambil memeluk erat putri semata wayangnya itu.

Seketika aku memajamkan Mata hanyut dalam pelukan sang papah, dan aku melihat keinginan papah dari matanya agar aku menikah dengan laki-laki pilihan papah ,

"Dia sangat baik, dan akan menjadi imam terbaik untukmu nak
Percaya lah pada papah mu ini" ucap papah sambil membelai rambut pendek sebahu ciri khas seorang polwan.

Flashbacks on

"Apaaa?,

Mata shelia melotot seolah tidak percaya dengan ucapan sahabat nya itu.

"Luuu keturunan berapa dari siti Nurbaya, masih jaman jodoh"an
Nyokap bokap luu, kadang bercandanya suka berlebihan deh"

"Gua serius sheilooong,

"Terussss menurut lo gua bercanda"
tangkas Sheila.

"Bantuin gua mikir"

"Mikir apaaan? "

"Mikir gimana caranya gua bisa nolak percodohan ini , lu gimana sih"

"Iya Iyah sori, bercanda gua,
Kalau menurut gua mending lu cari pacar deh dis, terus lu kenalin sama orang tua Lo, Bilang sama dia kalau gua punya pilihan dan kriteria"

tegas Sheila sambil meminum teh manis yang sempat Adis pesannkan untuknya

"Noraaak, itu norak baanget"

Ucap Adis sambil tatapan tajem,

"gimana bisa dalam waktu kurang dari dua hari gua harus dapetin cowok, lu kadang-kadang sengklek ya otaknya, kebanyakan tilang om om nih"

"Yeeeeaah, itu kan baru saran gua, terima ya syukur enggak juga gpp"senyum iblis"

"Gua udah mentok males mikir dis,
Udah lah loo terima aja perjodohan itu, siapa tau kan cowok nya stay cool" ledek Sheila

Adis hanya geleng-geleng kepala sambil mengangkat satu bibir atas bagian kanan dan meninggalkan syaila yang masih ngeledek ya
,
Ide loo gilaaa Sheila, gerutu adis sambil melangkah ke ruangan ukuran 3x4 yang penuh dengan makna atas perjuangan sampei menjadi seorang polwan.

Perasaaan Adis malam ini kacau sekacaunya , mengambang dan entah apa yang di lakukan, mengingat akan ucapan kedua orang tua nya tadi pagi tentang perjodohan itu.

---------------------------------

ERSA

"Come on paah, ersa bisa cari calon istri sendiri sesuai yang ersa mau"

wajah memelas sambil mendaratkan bokong nya di samping sang papah.

"Buktinya?"
Ucap sang papah sambil menepuk pundak ersa.

"Yaaaa, ya belum terlihat aja pah dia mungkin sedang meniti career. Jodoh itu rahasia Allah pah"

"Ersaaa, kamu tau wanita yg akan papah Dan mamah jodoh kan itu she is perfect, papah sudah mendambakan dia sebagai mantu papah, bukan begitu mah?

Tanya papah selaku melihat sang mamah mendaratkan nampan berisi kopi sedikit gula dengan berbagai macam Cookie's cokelat kesukaan sang suami.

"Iyah ersa sayang, mamah yakin saat kamu melihat nya kamu akan jatuh cinta pada nya"

Ersa mengerutkan dahi Dan memijat pelipisnya, bagaimana bisa aku jatuh cinta pada calon jodohnya itu, sedang kan sejak 5 tahun yang lalu aku belum bisa melupakan cinta pertama ku pada gadis itu " Ucap batin arka dan hengkang meninggal kan kedua orang tua nya dan berucap

"Terse rah papah Dan mamah saja"

Lihatlah pah anakmu itu, setelah melihat nya dia pasti akan berterimakasih pada kita, ucap sinis sang mamah Dan hanya dibalas senyum hangat oleh sang suami.

Ersa menghempaskan tubuh kekar Dan atletis nya itu pada kasur king size itu, Dan terus memikirkan perjodohan itu, kepala ersa terasa berat dan ingin meledek, sambil memijiat pelipisnya nya yang berharap akan semakin mereda pening yang ada dikepalanya. "why why and why" terus saja ucap an itu yang memutar dibenak ersa, napas teratur Dan tanpa diduga ersa sudah menuju kealam mimpi.

Hay hay next lagi jangan Yaa...
Menurutkan kalian bakalan diterima atau ditolak?

Klik vote and comment ya hi hi hi
Ichaa tunggu

#teamadysti
#teamersa
#perjodohan

Love Story Adysti Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang